Penyakit akibat virus corona (Covid-19) merupakan jenis baru sehingga tak banyak yang diketahui tentangnya. Salah satunya mengenai gejala yang muncul ketika seseorang terinfeksi virus corona. Itu sebabnya diperlukan tindakan dan langkah khusus baik oleh otoritas maupun masyarakat umum dalam menghadapi pandemi ini.
Sembari para pakar melakukan penelitian tentang virus corona dan berupaya menemukan vaksinnya, masyarakat harus mematuhi protokol yang berlaku. Apalagi saat ini banyak ditemukan orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi menularkan corona tanpa disadari.
Selain menerapkan protokol, masyarakat perlu memahami informasi seputar virus corona untuk pencegahan. Informasi ini termasuk apa yang terjadi ketika virus corona menginfeksi tubuh dan apa saja gejala-gejala Covid-19.
Apa yang Terjadi Ketika Virus Corona Masuk ke Dalam Tubuh?
Virus corona masuk ke dalam tubuh dari droplet atau percikan cairan dari batuk, bersin, atau napas orang yang terjangkit Covid-19. Cairan itu juga bisa masuk dari tangan yang menyentuh benda yang permukaannya mengandung virus. Ketika tangan yang terkena virus itu menyentuh mata, hidung, atau mulut, ada risiko penularan ke dalam tubuh.
Ketika virus corona masuk, tubuh akan merespons lewat sistem kekebalannya dalam 14 hari. Reaksi tubuh ini yang memicu timbulnya gejala Covid-19, seperti:
- Demam
- Sesak napas
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Mual dan muntah
- Diare
Dari mata, hidung, atau mulut, virus corona akan masuk ke saluran pernapasan hingga ke paru-paru. Dalam proses ini, bisa terjadi radang paru-paru yang menimbulkan gangguan pernapasan. Karena itu, gejala yang muncul melebihi flu biasa lantaran virus corona bisa bergerak masuk lebih dalam.
Banyak pasien Covid-19 yang bisa sembuh setelah hanya menunjukkan gejala batuk dan demam. Tapi ada pula yang infeksinya lebih parah sehingga timbul sindrom kesulitan pernapasan akut yang lebih membahayakan.
Sindrom ini menyebabkan napas lebih cepat, begitu juga detak jantung. Pasien juga akan mengalami pusing-pusing dan mengeluarkan banyak keringat. Kebanyakan pasien yang mengalami sindrom pernapasan ini membutuhkan ventilator.
Ventilator adalah alat bantu napas yang dibutuhkan bagi pasien agar memperoleh oksigen yang cukup. Dengan bantuan ventilator, pasien yang mengalami gangguan napas dapat bernapas secara normal.
Gejala Lain yang Timbul Akibat Terinfeksi Virus Corona
Dalam sejumlah kasus positif Covid-19, terdapat beberapa gejala yang sama sekali tak berkaitan dengan gejala flu. Hal inilah yang sekarang tengah diteliti lebih lanjut oleh para pakar.
Gejala tersebut antara lain:
- Mata merah
- Ruam merah pada kulit
- Gangguan fungsi hati atau kerusakan hati
- Gangguan fungsi ginjal atau kerusakan ginjal
- Masalah jantung
- Tak bisa menghidu atau kehilangan fungsi indera penciuman
- Nyeri dada
- Bibir atau wajah kebiruan
Para peneliti juga menemukan adanya gumpalan darah yang berbahaya di kaki, paru-paru, dan arteri pasien virus corona. Gumpalan ini pada kadar tertentu bisa memicu stroke.
Sejumlah anak dan remaja yang dirawat dengan gejala Covid-19 juga menunjukkan gejala sindrom inflamasi. Sindrom itu disebut sindrom inflamasi multisystem anak yang antara lain terdapat pada penyakit Kawasaki.
Adanya variasi gejala virus corona ini berarti masyarakat mesti ekstra waspada ketika berkegiatan di luar rumah. Jangan lupa mematuhi protokol kesehatan. Bila merasa memiliki gejala atau punya riwayat kontak dengan pasien corona, segeralah hubungi fasilitas kesehatan dan lakukan pemeriksaan sebagai langkah preventif.
Ditinjau oleh:
Dr. dr. M. Harun Iskandar, Sp.PD, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Referensi:
https://www.webmd.com/lung/coronavirus-covid-19-affects-body#1
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/if-you-are-sick/steps-when-sick.html