Dexamethasone merupakan salah satu obat medis berskala luas yang kerap diresepkan oleh dokter. Selain sebagai pereda inflamasi atau peradangan, obat ini juga kerap digunakan untuk pengobatan lainnya. Bila ingin tahu rincian lengkapnya, yuk cek rinciannya berikut.
Apa itu Dexamethasone
Dexamethashone adalah obat golongan kortikosteroid yang berfungsi untuk menekan peradangan pada tubuh. Hampir semua organ tubuh mampu merespons obat ini mulai dari kulit, mata, sendi, bahkan organ dalam seperti paru-paru. Oleh karena itu, penggunanya sangat luas di bidang medis.
Dokter kerap meresepkan obat dengan nama lokal deksametason ini untuk beberapa penyakit seperti alergi, multiple sclerosis, inflamasi, cerebral edema, hingga syok. Bahkan, sifatnya anti inflamasinya yang kuat menjadikannya dapat digunakan untuk pasien asma, dermatitis kontak, dermatitis atopik, hingga reaksi sensitivitas obat-obatan.
Bahkan, penggunaan off label (indikasi masih belum disetujui BPOM) juga kadang diresepkan dokter untuk perawatan kemoterapi yang mencegah mual dan muntah. Juga digunakan untuk pencegahan altitude sickness hingga kasus COVID-19 berat.
Sebagai obat tetes mata, dexamethasone memiliki tipe khusus berupa dexamathasone aphthalmic. Obat ini juga bekerja dengan cara menekan kekebalan tubuh, sehingga bisa digunakan untuk menekan respons kanker. Namun harus diwaspadai bagi mereka yang punya penyakit infeksi.
Merk dagang dexamethasone di pasaran meliputi:
- Ermethasone
- Dexaharsen
- Omedeson
- Dextaco
- Bufacaryl
- Indexon Cortidex
- Dextamine
- Pycameth
- Etadexta
- Grathazon
- Licodexon
- Trodex
- Lorson
Nama Obat | Dexamethasone (Deksametason) |
Kategori Obat | Kortikosteroid |
Golongan Obat | Obat keras, obat resep |
Bentuk Obat | Tablet, kaplet, sirup, injeksi |
Manfaat/Indikasi | Antiinflamasi, penyakit autoimun, reaksi alergi |
Dikonsumsi Oleh | Anak-anak maupun dewasa |
Kategori Ibu Hamil | Kategori C (terdapat efek samping pada janin) |
Peringatan Ibu Menyusui | Obat dapat terserap ke dalam ASI |
Manfaat Dexamethasone
Deksametason termasuk obat glukokortikoid yang sangat potensial dengan sedikit bahkan tidak adanya aktivitas mineralokortikoid.
Manfaat obat ini pada tubuh manusia bekerja melalui mekanisme aksi penekanan migrasi neutrofil serta mengurangi proliferasi koloni limfosit. Secara umum, akan memberikan manfaat seperti:
- Menekan peradangan
- Gangguan alergi pada kulit
- Menekan mual muntah akibat kemoterapi
- Menekan mual muntah akibat ketinggian
- Cushingโs disease
- Hyperplasia adrenal
- Penyakit autoimun
- Masalah pernafasan (asma, sesak nafas, batuk parah)
- COVID-19ย (untuk kasus berat)
- Membantu mengatasi kelainan darah (contoh leukemia)
- Masalah pada insufiensi ginjal
- Gangguan usus (contoh kolitis ulserativa)
- Meredakan penyakit kulit (dermatitis, psoriasis, dan pemfigus)
Dosis dan Aturan Pakai Dexamethasone
Dexamethasone tersedia dalam bentuk generik maupun bermerek. Bentuknya pun tersedia dalam tablet, kaplet, maupun cair (untuk injeksi intravena). Untuk dosisnya sendiri disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Berikut rinciannya:
1. Kondisi Peradangan (Inflamasi)
- Anak-Anak: dimulai dari dosis awal 0,02-0,3 mg/KgBB/hari yang dibagi 3-4 kali konsumsi. Peningkatan dosis bergantung pada tingkat keparahannya dan juga respons terhadap pengobatan.
- Dewasa: dosis awal 0,5-9 mg/hari yang yang terbagi ke dalam 2-4 kali konsumsi. Peningkatan dosis bergantung pada tingkat keparahannya dan juga respons terhadap pengobatan.
2. Penyakit Autoimun
- Dewasa: dosis awal 30mg/hari yang dibagi beberapa kali konsumsi selama satu minggu. Setelah itu akan di berikan dosis 4-12 mg/hari hingga 1 bulan.
3. Kondisi Multiple Myeloma
- Dewasa: dosis 40 mg per hari setiap 7 hari sekali. Selanjutnya dosis di berikan pada jangka waktu 4 minggu sekali.
Bagaimana Cara Menggunakan Dexamethasone?
Karena deksametason termasuk obat resep, maka perlu anjuran dokter terkait tata cara penggunaannya. Hindari menambah dan juga mengurangi dosis sesuai yang telah dokter resepkan.
Umumnya, penggunaan obat ini dapat dilakukan melalui berbagai cara. Di antaranya mulai dari injeksi intravena (suntik ke pembuluh darah atau sendi), oral (kaplet dan tablet), minum (sirup) hingga melalui tetes mata.
Pastikan untuk mengonsumsinya setelah makan atau bersama dengan makanan. Usahakan untuk mengonsumsi di waktu yang sama setiap harinya sesuai yang telah dokter resepkan.
Cara Penyimpanan
Simpanlah obat ini pada ruangan kedap udara di suhu antara 20-25o C. Hindari paparan sinar matahari langsung, terkena air, ataupun ruang dengan kelembaban tinggi.
Pastikan untuk menyimpan di tempat yang aman sehingga terhindar dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Dexamethasone dengan Obat Lain
Terdapat beberapa interaksi deksametason dengan obat lain seperti halnya berikut ini:
- Antidiabetes
- Antihipertensi
- Inhibitor CYP3A4
- Methotrexate
- Ephedrine
- Rifampisin
- Barbiturate
- Phenytoin
- Vaksin
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Dexamethasone
Dalam menggunakan dexamethasone, terdapat beberapa peringatan yang wajib Anda perhatikan seperti berikut:
- Obat ini mampu menekan daya tahan tubuh
- Beritahu dokter bila Anda memiliki infeksi
- Pastikan mengonsumsi sesuai resep dokter
Beritahu dokter apabila Anda menderita:
- Gangguan ginjal
- Herpes
- TBC
- Gangguan tiroid
- Sirosis hati
- Glaukoma
- Katarak
- Depresi
- Hipertensi
- Gangguan hati
- Gastrointestinal
- Wanita hamil/menyusui
Efek Samping dan Bahaya Dexamethasone
Mengutip dari laman National Library of Medicine, bahwa obat ini memiliki beberapa efek samping seperti:
- Sakit kepala
- Sulit tidur
- Peningkatan nafsu makan
- Sakit perut
- Perut mulas
Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan:
- Miopati
- Hiperglikemia
- Gangguan elektrolit
- Osteoporosis
- Pelemahan otot
- Chushing syndrome
- Infeksi yang parah
- Tukak lambung
- Perforasi
Alternatif Obat Sejenis Dexamethasone
Beberapa golongan obat sejenis deksametason yang kerap dokter resepkan sebagai alternatif obat ini yaitu:
- Methyylprednisolone
- Prednisone
- Hydrocortisone
- Betamethasone
- Fluprednidene
- Budesinode
- Prednisolone
- Triamcinolone
- Prednicarbate
- Cortisone
Kapan Harus ke Dokter?ย ย ย ย ย ย
Segera kunjungi dokter umum atau dokter spesialis terkait gejala yang timbul apabila Anda mengalami gejala overdosis dexamethasone, pelemahan otot dan tulang, pembengkakan di beberapa bagian tubuh, depresi akut, dan mual hingga muntah darah.
Narasumber:
Apt. Nella Yulia Marpaung, S. Farm
Apoteker
Primaya Hospital Inco Sorowako
Referensi:
- Dexamethasone. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482130/. Diakses pada 02 Februari 2024.
- Dexamethasone. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1027-5021/dexamethasone-oral/dexamethasone-oral/details. Diakses pada 02 Februari 2024.
- Dexamethasone. https://www.drugs.com/dexamethasone.html. Diakses pada 02 Februari 2024.
- Dexamethasone. https://reference.medscape.com/drug/decadron-dexamethasone-intensol-dexamethasone-342741. Diakses pada 02 Februari 2024.