• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Methylprednisolone: Manfaat, Efek Samping, dan Dosisnya

Methylprednisolone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid yang mempunyai efek imunosupresif. Jadi, cara kerjanya yaitu dengan menekan sistem kekebalan tubuh yang over reaktif. Dengan begitu, akan bermanfaat dalam membantu menekan peradangan, mengatasi autoimun, hingga meminimalisir risiko penolakan transplantasi organ.

Apa itu Methylprednisolone

Methylprednisolone adalah obat golongan kortikosteroid yang memiliki cara kerja mengurangi zat pemicu peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh. Mekanismenya sendiri mirip dengan hormon kortisol yang dihasilkan oleh tubuh.

buat jani dokter primaya

Kortisol sendiri merupakan hormon yang bermanfaat dalam merespons penyakit, stres, dan cedera. Jadi, obat golongan steroid semacam methylprednisolone memiliki mekanisme dalam tubuh sebagai imunosupresif dan antiinflamasi layaknya hormon kortisol.

Dalam medis, penggunaan Methylprednisolone (metilprednisolon) sendiri cukup luas. Mulai dari sebagai penekan reaksi imun berlebih, pengobatan alergi parah, radang sendi, asma, eksim kulit, hingga berguna untuk mengurangi penolakan setelah operasi transplantasi organ.

Obat ini tergolong sebagai obat keras sehingga wajib dikonsumsi setelah ada resep dari dokter. Penggunaannya pun tidak boleh dalam waktu lama karena dapat mengakibatkan efek samping berbahaya bagi tubuh.

Nama Obat Methylprednisolone
Kategori Obat Kortikosteroid, antiinflamasi
Golongan Obat Obat resep, obat keras
Bentuk Obat Suspensi injek, tablet, kaplet
Manfaat/Indikasi Reaksi alergi, peradangan, meminimalisir reaksi penolakan organ transplantasi
Dikonsumsi Oleh Anak dan dewasa
Kategori Ibu Hamil Kategori C (ada efek samping pada janin tapi bisa dikonsumsi bila manfaatnya lebih besar)
Peringatan Ibu Menyusui Jangan gunakan saat menyusui karena dapat terserap ke ASI atau sesuai arahan dokter

Manfaat Methylprednisolone

Methylprednisolone

Mengutip dari situs MedicalNewsToday, bahwa metilprednisolon memiliki beberapa manfaat bagi tubuh seperti:

  • Penyakit rematik (rheumatoid arthritis, psoriatic arthritis)
  • Gangguan endokrin
  • Gangguan kolagen (lupus, dermatomiositis sistemik)
  • Masalah pada kulit (psoriasis)
  • Alergi baik karena lingkungan ataupun obat-obatan
  • Gangguan mata (pembengkakan ataupun ulcer mata)
  • Masalah pernafasan (asma, kerusakan paru-paru)
  • Gangguan darah (kekurangan sel darah merah)
  • Penyakit neoplastic (kanker darah, kanker limfa)
  • Infeksi (kulit, hati, hingga otak)
  • Multiple sclerosis
Baca Juga:  Famotidine: Dosis, Efek Samping, dan Aturan Pakainya

Dosis dan Aturan Pakai Methylprednisolone

Mengingat metilprednisolon merupakan obat keras, maka aturan pakai harus mengikuti resep dokter. Termasuk dosis yang dikonsumsi pun harus sesuai anjuran dari dokter. Namun, secara umum dosis penggunaan obat ini terbagi berdasarkan kategori penyakitnya seperti:

A. Anti Inflamasi

  • Anak-Anak: 0,4-1,6 mg/kgBB per hari (tablet), 30 mg/kgBB sehari dengan injeksi maksimal 1000 mg setiap hari (injeksi)
  • Dewasa: 4-48 mg/hari (tablet), dosis awal 10 – 500 mg/hari dan naik bertahap sesuai anjuran dokter (injeksi)

B. Imunosupresan

  • Anak-Anak: 0,4-1,6 mg/kgBB per hari (tablet), 30 mg/kgBB sehari dengan injeksi maksimal 1000 mg setiap hari (injeksi)
  • Dewasa: 4-48 mg/hari (tablet), dosis awal 10 – 500 mg/hari dan naik bertahap sesuai anjuran dokter (injeksi)

C. Rheumatoid Arthritis & Osteoarthritis

  • Dewasa: mulai dari 4-10 mg hingga 80 mg per hari sesuai tingkat keparahan (via injeksi)

D. Multiple Sclerosis

  • Dewasa: mulai dari dosis awal 1000 mg per hari sesuai tingkat keparahan dengan injeksi IV (intravena).

E. Bursitis Berat

  • Dewasa: mulai dari 4-10 mg hingga 80 mg per hari sesuai tingkat keparahan (injeksi)

Bagaimana Cara Menggunakan Methylprednisolone?

  • Baca terlebih dahulu instruksi yang dokter anjurkan untuk Anda
  • Minum metilpredinsolon setelah makan
  • Hindari mengunyah, membelah, atau menghancurkan, minumlah secara utuh
  • Pastikan untuk meminum sesuai dosis, jangan mengurangi dan juga menambahnya
  • Minumlah sampai obat habis atau sesuai resep dari dokter
  • Tipe injeksi hanya boleh diberikan oleh dokter
  • Usahakan minum obat metilprednisolon pada jam sama setiap harinya

Cara Penyimpanan

Simpanlah obat metilpredinsolon pada suhu ruang. Letakkan pula di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, dan hindari tempat yang terkena paparan sinar matahari ataupun air secara langsung.

Interaksi Methylprednisolone dengan Obat Lain

Konsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain dapat mengakibatkan timbulnya interaksi seperti halnya berikut ini:

  • Ciclosporin: peningkatan risiko kejang
  • Obat diuretik: peningkatan risiko hipokalemia
  • Obat pelemas otot: peningkatan risiko gangguan otot
  • Rifampicin, phenytoin: penurunan efektivitas obat methylprednisolone
  • Cimetidine, tacrolimus, ketoconazole: peningkatan efek samping
  • Obat anti koagulan: terjadi peningkatan risiko perdarahan
  • Aspirin, isoniazid, vecuronium: penurunan efektivitas obat tersebut
  • Obat antikolinesterase: penurunan efektivitas obat tersebut
  • Vaksin BCG, vaksin influenza: penurunan efektivitas vaksin
Baca Juga:  Phenylephrine: Dosis, Efek Samping, Manfaat, dan Aturan Pakainya

Peringatan dan Perhatian Menggunakan Methylprednisolone

Sebelum menggunakan obat ini, pastikan untuk memahami beberapa hal penting berikut ini:

  • Hindari minum alkohol bersamaan dengan obat ini
  • Beritahu dokter apabila Anda adalah ibu hamil atau ibu menyusui
  • Konsultasikan ke dokter bila Anda akan vaksinasi atau operasi
  • Sampaikan ke dokter bila sebelumnya Anda punya alergi terhadap obat ini

Beritahu dokter apabila Anda menderita gejala berikut:

  • Infeksi jamur, bakteri, virus, atau parasit
  • Radang usus
  • Tukang lambung
  • Kejang
  • Depresi
  • Psikosis
  • Diabetes
  • Gangguan ginjal
  • Hipertensi
  • Katarak
  • Glaukoma
  • Gangguan liver
  • Gangguan pembekuan darah
  • Osteoporosis

Efek Samping dan Bahaya Methylprednisolone

Walau tidak selalu menimbulkan efek samping, namun obat ini dapat muncul pada beberapa pasien dengan gejala berupa:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit maag
  • Muncul jerawat
  • Mudah infeksi
  • Nyeri otot
  • Pembengkakan tangan/kaki
  • Haid tidak teratur
  • Pusing
  • Perut kembung
  • Kadar gula darah naik

Alternatif Obat Sejenis Methylprednisolone

Alternatif obat yang masih satu golongan dengan metilprednisolone yang kerap dokter resepkan adalah:

  • Dexamethasone
  • Betamethasone
  • Budesinode
  • Prednisone
  • Prednisolone
  • Hydrocortisone
  • Triamcinolone
  • fluprednidene
  • Cortisone
  • Prednicarbate

Kapan Harus ke Dokter?      

Methylprednisolone

Apabila Anda mengonsumsi methylprednisolone namun tidak ada perubahan pada penyakitnya atau bahkan lebih parah, maka segera kunjungi dokter Anda kembali. Segera konsultasikan ke dokter apabila muncul gejala serius seperti kejang, kulit kering, hipokalemia, gangguan penglihatan, wajah bengkak (moon face), dan gejala infeksi.

Narasumber:

Apt. Berry Sanjoyo, S.Farm

Apoteker

Primaya Hospital Bhakti Wara

 

Referensi:

  • Methylprednisolone. https://www.medicalnewstoday.com/articles/methylprednisolone-oral-tablet#about. Diakses pada 02 Februari 2024.
  • Medrol – methylprednisolone tablet. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=39d5270b-d957-4821-93d6-501b7b9f02d4. Diakses pada 02 Februari 2024.
  • Methylprednisolone – methylprednisolone tablet. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=7bf4d3d3-3f8a-4e20-9194-061658efca61. Diakses pada 02 Februari 2024.
Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below