• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Abses Gigi: Infeksi pada Gigi dan Gusi yang Menyakitkan

Abses Gigi: Infeksi pada Gigi dan Gusi yang Menyakitkan

Abses adalah benjolan pada kulit yang merupakan kantong berisi cairan nanah. Abses bisa terjadi di banyak bagian tubuh. Abses gigi terjadi jika kantong nanah itu muncul pada area gigi atau jaringan di sekitarnya. Abses tergolong lazim terjadi, tapi bila tak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, terutama abses gigi. Dari gigi, abses bisa menyebar hingga area tubuh lain dan dapat mengancam jiwa penderitanya.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Abses Gigi

Abses gigi adalah abses yang terjadi ketika gigi mengalami infeksi. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui rongga atau retakan pada gigi. Bakteri juga bisa menginfeksi jaringan gusi atau tulang di sekitar gigi. Abses gigi tergolong kondisi darurat dan memerlukan penanganan secepatnya.

Infeksi yang memicu abses pada gigi biasanya bermula dari masalah gigi seperti gigi berlubang, cedera pada gigi, atau lepasnya tambalan gigi yang sudah lama dipasang. Abses atau infeksi juga bisa berasal dari gigi yang retak atau patah.

Biasanya abses gigi atau abses dental terjadi setelah beberapa tahap, yakni:

  • Tahap I: gigi berlubang atau membusuk. Pada tahap ini, gigi biasanya tidak terasa sakit karena area yang membusuk jauh dari pulpa atau saraf di dalam gigi. Area gigi yang terpengaruh adalah enamel dan dentin. 
  • Tahap II: pembusukan menjangkau area gigi yang lebih hingga ke saraf. Biasanya gigi menjadi lebih sensitif terhadap makanan/minuman panas dan dingin.
  • Tahap III: bila saraf yang terinfeksi tidak ditangani, infeksi akan menumpuk di bagian bawah gigi dan menyebabkan abses. Infeksi juga bisa mulai menyebar ke bagian lain di dalam mulut, seperti gusi, tulang, dan gigi lain.

Berdasarkan lokasinya, terdapat dua jenis abses gigi yang utama, yakni:

  • Abses periapikal: abses yang berkembang pada ujung akar gigi
  • Abses periodontal: abses yang terbentuk pada tulang di sebelah gigi yang terinfeksi

Di antara dua jenis abses gigi itu, abses periodontal tergolong sering terjadi. Abses ini bisa muncul akibat penyakit gusi yang dibiarkan tak ditangani. Bakteri bisa berkembang di dalam kantong periodontal yang terbentuk akibat penyakit gusi. Pada akhirnya, abses pun muncul karena infeksi bakteri tersebut.

 

Gejala

Abses gigi seringkali menimbulkan rasa sakit yang bersumber dari gigi. Namun tidak semua orang yang mengalami abses ini merasakan sakit. Gejala abses dental lainnya meliputi:

  • Gusi bengkak di area sekitar gigi yang terkena abses
  • Gigi terasa sakit saat menggigit atau mengunyah
  • Lidah terasa pahit
  • Napas bau
  • Nyeri pada rahang
  • Sulit membuka mulut
Baca Juga:  Cara Mengatasi Bau Mulut dengan Mudah dan Efektif

Dalam kasus abses gigi yang sudah sampai tahap lanjut, bisa muncul benjolan pada gusi dan bakteri menyebar ke bagian tubuh lain. Gejalanya antara lain pembengkakan kelenjar getah bening, demam, wajah membengkak, dan merasa tidak enak badan. Kadang pasien juga mengalami kesulitan saat bernapas dan menelan.

 

Penyebab

Mulut manusia penuh dengan bakteri. Bila tidak rajin menjaga kebersihan gigi, bakteri itu bisa merusak gigi dan gusi hingga menyebabkan abses gigi. Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena abses pada gigi:

  • Sering mengonsumsi makanan/minuman yang manis
  • Gigi atau gusi mengalami luka atau pernah dioperasi
  • Memiliki sistem imun yang lemah, termasuk penderita diabetes dan kanker
  • Gigi tidak tumbuh dengan sempurna sehingga terperangkap di gusi baik sebagian maupun seluruhnya (impaksi gigi)

 

Cara Dokter Mendiagnosis Abses Gigi

Dokter bisa mendiagnosis abses gigi dengan melakukan pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan ini, dokter gigi akan mengecek kondisi gigi dan gusi serta menanyakan gejala yang dialami. Jika perlu, pasien akan diminta menjalani prosedur pemeriksaan dengan sinar-X atau pemindai tomografi terkomputasi (CT scan). 

Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan mengetuk-ngetuk gigi pasien dengan alat periksa. Gigi yang mengalami abses biasanya sensitif terhadap sentuhan atau tekanan. Adapun pemeriksaan sinar-X bertujuan mengidentifikasi abses dan mengecek apakah infeksi telah menyebar serta menyebabkan abses di area lain.

Sementara itu, CT scan bisa dilakukan untuk mengecek apakah infeksi telah menjalar di dalam leher. Lewat pemeriksaan ini, dokter bisa menilai seberapa parah infeksi yang terjadi.

 

Cara Mengatasi Abses Gigi

Hanya dokter gigi yang bisa mengatasi abses gigi. Namun sembari menunggu penanganan dokter, pasien bisa melakukan beberapa hal untuk meredakan gejala yang dialami. Untuk mengatasi nyeri, pasien bisa menggunakan ibuprofen. Alternatifnya adalah parasetamol. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak berumur di bawah 16 tahun.

Cara lainnya adalah:

  • Menghindari makanan/minuman yang terlalu dingin/panas
  • Makan makanan yang lembut
  • Menggunakan gigi lain yang tidak sakit untuk mengunyah
  • Menggunakan sikat gigi yang lembut
  • Mengompres pipi dengan kompres dingin

Adapun penanganan oleh dokter gigi mencakup pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk jantung dan otak. Selain itu, dokter bisa menjalankan prosedur untuk mengeringkan abses dengan membuat sayatan kecil pada gusi.

Baca Juga:  Cara Mengobati Gusi Bengkak Disertai Nyeri

Sedangkan cara untuk mengatasi abses gigi sepenuhnya adalah lewat prosedur terapi saluran akar gigi dan pencabutan gigi. Terapi saluran akar gigi adalah prosedur yang dilakukan untuk mengangkat pulpa atau saraf yang terinfeksi dari dalam gigi. Prosedur ini bertujuan mengatasi masalah gigi tanpa perlu mencabut gigi. Opsi kedua untuk mengatasi abses gigi adalah pencabutan gigi. Dokter akan menyarankan prosedur ini bila abses terlalu besar. 

 

Komplikasi

Abses gigi tak bisa sembuh sendiri dan bisa menimbulkan komplikasi jika tak segera mendapat penanganan medis. Seperti dikutip dari Mayo Clinic, pasien bahkan bisa mengalami sepsis, yakni kondisi ketika infeksi menyebar ke seluruh tubuh sehingga jiwa pasien terancam.

Komplikasi lain yang mungkin muncul termasuk:

  • Gangguan saluran napas
  • Infeksi otak
  • Infeksi darah
  • Kehilangan gigi
  • Peradangan jantung
  • Pneumonia

 

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah abses gigi adalah menjaga kesehatan serta kebersihan mulut dan gigi. Sikat gigi minimal dua kali sehari dan gunakan benang khusus untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan. Yang juga penting adalah rutin menjalani pemeriksaan di dokter gigi setiap 6 bulan sekali sehingga bisa diketahui bila ada risiko infeksi atau bases.

Upaya pencegahan lain termasuk dengan menghindari terlalu banyak konsumsi makanan atau minuman yang manis, terutama menjelang tidur. Selain itu, hindari membersihkan mulut dengan cairan pencuci mulut atau mouthwash setelah menyikat gigi karena zat pelindung dari pasta gigi justru bisa turut tercuci.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Abses gigi memerlukan penanganan medis secepatnya oleh dokter gigi. Bila merasakan gejala atau curiga mengalami abses gigi, segera jadwalkan kunjungan ke dokter gigi. Jangan tunda untuk mendatangi dokter gigi bila mengalami kesulitan bernapas atau menelan karena bisa jadi itu adalah tanda infeksi telah menyebar dan dapat mengancam jiwa pasien.

 

Reviewed by

drg. Sammy Henry Lay, Sp.KG

Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi

Primaya Hospital Depok

Referensi:

  • Dental abscess: A potential cause of death and morbidity. https://www1.racgp.org.au/ajgp/2020/september/dental-abscess-death-and-morbidity. Diakses 20 Desember 2022
  • Tooth abscess. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/diagnosis-treatment/drc-20350907. Diakses 20 Desember 2022
  • Dental abscess. https://www.nhs.uk/conditions/dental-abscess/. Diakses 20 Desember 2022
  • Dental abscess: A microbiological review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3858730/. Diakses 20 Desember 2022
  • Dental Infection and Resistance—Global Health Consequences. https://www.mdpi.com/2304-6767/7/1/22. Diakses 20 Desember 2022
  • What Is an Abscessed Tooth?. https://www.webmd.com/oral-health/guide/abscessed-tooth. Diakses 20 Desember 2022
Bagikan ke :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.