Gigi yang tak rapi lebih dari sekadar masalah penampilan. Ada bahaya kesehatan di baliknya yang juga memerlukan perhatian. Untuk masalah gigi tak rapi yang umum, perawatan ortodontik biasa mungkin bisa menjadi solusi. Tapi, untuk masalah gigi yang lebih kompleks, bisa jadi butuh perawatan ortodonti kompleks yang lebih canggih dan komprehensif.
Mengenal Ortodonti Kompleks
Ortodonti kompleks adalah subbidang ortodontik yang berfokus pada penanganan masalah seputar gigi dan struktur tulang rahang yang rumit dan menantang seperti maloklusi (susunan gigi dan rahang yang tak teratur) parah, rahang asimetris, dan kondisi seperti celah langit-langit dan bibir. Untuk kasus ortodontik yang berat, memang sering dibutuhkan pendekatan interdisipliner dan rencana perawatan yang detail dan matang.
Umumnya perawatan ortodonti kompleks berlangsung dalam jangka panjang dan memerlukan kolaborasi yang baik antara tim medis dan pasien. Tim medis di sini bisa mencakup dokter gigi, ahli bedah mulut, spesialis periodonti, dan dokter gigi restoratif serta dokter ahli lain sesuai dengan kebutuhan.
Masalah yang dapat ditangani dengan ortodonti kompleks tidak hanya menyebabkan persoalan estetika. Perawatan ortodonti kompleks juga perlu untuk memastikan fungsi gigi dan rahang yang optimal demi menjaga kesehatan mulut dalam jangka panjang.
Siapa Saja yang Memerlukan Â
Seringnya perawatan ortodonti kompleks diperlukan oleh individu dengan problem ortodontik parah atau tak bisa diatasi dengan penanganan ortodonti konvensional. Menurut buku Contemporary Orthodontics, ada sebanyak 20-30 kasus ortodontik yang bisa dikategorikan sebagai kasus kompleks dan memerlukan pendekatan khusus. Di antaranya:
- Maloklusi kelas III (underbite) yang ditandai dengan rahang bawah lebih maju dari rahang atas sehingga gigitan terbalik
- Wajah asimetris atau ketidakseimbangan antara sisi kiri dan kanan wajah akibat pertumbuhan rahang yang tidak merata
- Anodontia atau hipodontia, yakni kondisi kongenital berupa kekurangan satu atau lebih gigi yang memerlukan perawatan khusus untuk mengisi ruang yang kosong dan menyeimbangkan struktur gigi
- Celah bibir dan langit-langit atau sumbing
- Kondisi pasca-trauma, misalnya kehilangan atau kerusakan gigi dan tulang rahang akibat kecelakaan atau trauma yang memerlukan rekonstruksi
Kapan Seseorang Memerlukan Â
Untuk melihat apakah seseorang memerlukan perawatan ortodonti kompleks, tim dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Di bawah beberapa situasi yang biasa ditindaklanjuti dengan pendekatan ortodonti kompleks:
- Gangguan makan, seperti kesulitan menggigit atau mengunyah makanan yang bisa menandakan ketidaksejajaran gigi atau rahang yang parah
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada rahang yang berkelanjutan
- Gangguan estetika yang signifikan hingga menurunkan tingkat kepercayaan diri atau mengganggu kesehatan emosional karena gigi yang amat tidak rapi atau rahang yang tak simetris
- Masalah pernapasan akibat kasus maloklusi atau ketidaksejajaran rahang
- Ada kebutuhan prostodontik, antara lain pasien membutuhkan pemasangan implan gigi
Manfaat/Tujuan Â
Perawatan ortodonti kompleks bertujuan memulihkan fungsi dan memperbaiki penampilan gigi serta rahang. Dari tujuan itu, terdapat sejumlah manfaat yang mencakup:
- Meningkatkan fungsi gigi dalam mengunyah dan mencerna makanan setelah gigi dan rahang sejajar sehingga tak ada gangguan ketika menggigit dan mengunyah
- Meningkatkan kesehatan mulut karena risiko kerusakan gigi, penyakit gusi, serta masalah mulut lain akan berkurang dengan gigi yang sejajar dan posisi rahang yang tepat
- Memperbaiki penampilan wajah yang sebelumnya terlihat asimetris akibat masalah dental dan skeletal
- Mendukung kesehatan sistemik karena masalah mulut bisa menyebabkan gangguan kesehatan secara umum, termasuk risiko penyakit kardiovaskular
- Mencegah komplikasi yang lebih serius akibat masalah ortodontik
Persiapan Sebelum Menjalani Ortodonti Kompleks
Pasien harus menjalani persiapan yang matang sebelum mendapat perawatan ortodonti kompleks. Persiapan ini penting karena proses perawatan bisa memakan waktu lama hingga bertahun-tahun sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Langkah persiapan itu meliputi:
- Konsultasi dan pemeriksaan awal yang meliputi evaluasi kondisi gigi dan rahang, termasuk lewat pemeriksaan fisik oleh dokter secara langsung
- Pemeriksaan gigi secara keseluruhan, antara lain lewat pengambilan rekam medis lengkap seperti lewat foto rontgen, cetakan gigi, dan analisis 3D
- Konsultasi dengan dokter spesialis terkait bila diperlukan berdasarkan hasil konsultasi dan pemeriksaan sebelumnya
- Perawatan awal gigi sebelum prosedur ortodonti, misalnya pembersihan gigi dan perawatan gigi berlubang
- Penyusunan rencana perawatan yang rinci, termasuk perkiraan waktu perawatan, perangkat yang akan digunakan, dan kisaran biaya
- Pemahaman akan prosedur yang akan dijalani, di antaranya ekspektasi, risiko, dan manfaatnya
- Persiapan psikologis bila memerlukan perawatan jangka panjang
Prosedur dan Pelaksanaan Â
Perawatan ortodonti kompleks mencakup sejumlah tahap prosedur yang disesuaikan dengan kondisi pasien yang akan ditangani:
- Pemasangan perangkat ortodonti, seperti kawat gigi, ekspander, atau alat lain untuk menggerakkan gigi ke posisi yang diinginkan
- Penyesuaian perangkat yang ditangani secara rutin oleh dokter, biasanya 4-6 minggu sekali
- Evaluasi berkala yang berbarengan dengan penyesuaian perangkat untuk memantau progres perawatan
- Kolaborasi multidisiplin atau pelibatan dokter spesialis lain sesuai dengan kebutuhan pasien
- Perawatan tambahan bila diperlukan setelah perawatan ortodonti yang utama selesai, misalnya pemasangan retainer agar posisi gigi tak berubah
Perawatan Pasca Ortodonti Kompleks
Perawatan pasca ortodonti kompleks menjadi tahap selanjutnya yang tak boleh terlewatkan agar hasil yang diperoleh optimal. Sebagai contoh, pasien mungkin perlu menggunakan retainer selama beberapa waktu. Selain itu, dokter bisa meminta pasien menjalani pemeriksaan secara berkala untuk memantau stabilitas hasil prosedur sebelumnya.
Yang juga penting adalah menjaga kebersihan mulut dan menghindari kebiasaan buruk yang bisa mempengaruhi hasil perawatan. Misalnya dengan rutin menyikat gigi dan menggunakan benang gigi serta tidak merokok.
Dalam kasus tertentu, mungkin penyesuaian tambahan dibutuhkan ketika gigi mulai bergerak kembali ke posisi semula. Penting pula untuk memantau kesehatan gusi dan menjalani perawatan profesional secara berkala.
Adakah Efek Samping Â
Prosedur ortodonti kompleks secara umum aman dan efektif. Tapi ada kemungkinan terjadi efek samping yang merugikan, seperti:
- Relaps atau gigi kembali ke posisi awal
- Resorpsi akar atau hilangnya lapisan akar gigi
- Terkikisnya lapisan enamel pada gigi
- Perubahan profil wajah yang tak diinginkan
- Kelainan sendi rahang
Selain itu, ada efek samping yang relatif ringan seperti nyeri dan ketidaknyamanan pada gigi selama perawatan.
Ortodonti Kompleks di Primaya Hospital
Primaya Hospital menawarkan layanan ortodonti kompleks dengan tim spesialis yang berpengalaman dan fasilitas modern. Dengan kemajuan teknologi dan teknik perawatan, ortodonti kompleks yang dihadirkan Primaya Hospital bisa memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan fungsi, estetika, dan kualitas hidup pasien yang memiliki masalah gigi dan rahang yang rumit.
Narasumber:
drg. Rakhmawati Caesaria, Sp. KG
Spesialis Konservasi Gigi
Primaya Hospital Depok
Referensi:
- Orthodontic treatment stability predictors: A retrospective longitudinal study. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8384355/. Diakses 23 Agustus 2024
- Orthodontic treatment of periodontal patients: challenges and solutions, from planning to retention. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7869805/. Diakses 23 Agustus 2024
- Contemporary Orthodontics. https://s1.dentic.ir/book-3/146-contemporary-orthodontics.pdf. Diakses 23 Agustus 2024
- Orthodontics. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24285-orthodontics. Diakses 23 Agustus 2024
- Orthodontics, Malocclusion. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK592395/. Diakses 23 Agustus 2024
- The Role of Orthodontics in Jaw Alignment and Bite Correction. https://marinasidedental.com/the-role-of-orthodontics-in-jaw-alignment-and-bite-correction/. Diakses 23 Agustus 2024