Seperti kita ketahui bahwa peranan gizi yang baik untuk anak akan memaksimalkan tumbuh kembang pada anak tersebut. Ini menjadi hal yang serius karena kekurangan gizi atau gizi kronis akan mengakibatkan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, stunting di Indonesia mencapaiย 37,2 persen (9 juta balita). Penanganan stunting menjadi prioritas pemerintah sebab perkembangan anak yang tidak maksimal akan menjadi cermin masa depan Indonesia.
Dr. Nuvi Nusarintowati, Sp.A(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi Anak dari Primaya Evasari Hospital Jakarta menjelaskan bahwa orang tua harus memerhatikan gizi yang baik untuk anaknya. Perkembangan keterampilan makan pada anak meliputi periode awal umur 0-3 bulan yang merupakan gerakan refleks, umur 3-6 bulan anak sudah dapat melakukan gerakan volunter atau fase oral, umur 6 bulan keatas adalah pertumbuhan dan maturasi neurologis serta proses belajar. โAnak hanya mengetahui prinsip lapar-kenyang karena usianya tersebut,โ ujar Dokter Nuvi.
Tanda-tanda anak siap makan adalah:
- Kontrol kepala, bayi dapat menahan kepalanya dalam posisi tegak
- Sudah bisa duduk dengan baik
- Refleks dorong lidah sudah hilang, diawali memasukkan tangan ke dalam mulut, reflex muntah perlahan bergeser ke arah belakang
- Membuka mulut saat sendok didekatkan ke mulutnya
- Rasa ingin tahu pada apa yang orang lain makan
- Pola makan dan pola tidur berubah seperti nafsu makan bertambah, tampak lapar, menyusu 8-10x dalam sehari
โMakan adalah suatu proses belajar, sehingga perlu dipahami prinsip pemberian makan agar hasilnya dapat optimal,โ jelas Dokter Nuvi. Diperlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi yaitu dengan memilih makanan yang seimbang antara makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam jumlah yang lebih besar (karbohidrat, protein, lemak) sedangkan mikronutrien diperlukan dalam jumlah kecil namun diperlukan untuk kesehatan yang optimal (vitamin dan mineral).
Masalah Gizi Anak
Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi Anak dari Primaya Evasari Hospital, Dr. Nuvi Nusarintowati, Sp.A(K) mengatakan bahwa perlu untuk memenuhi gizi yang seimbang mendekati makanan keluarga dengan konsistensi naik bertahap. Tantangannya adalah menyiapkan menu makan yang sehat namun enak sehingga diharapkan masalah gizi pada anak bisa teratasi.
Berikut ini adalah masalah gizi pada anak ditandai dengan:
- Penurunan berat badan
- Berat badan di bawah rata-rata usianya
- Tinggi badan di bawah rata-rata usianya
- Gagal tumbuh paling sering terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan
โDampak kurang nutrisi pada anak diantaranya dapat mengganggu respons kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi dan defisit pertumbuhan menyebabkan keterlambatan kognitif dan psikomotor sehingga anak dapat mengalami masalah perilaku atau gangguan belajar,โterangnya.
Para orang tua diharapkan membuat aturan makan pada anak seperti:
Jadwal:
- Teratur termasuk cemilan
- Paling lama 30 menit
- Di antara makan diberikan air putih
Lingkungan/suasana:
- Suasana menyenangkan tanpa paksaan
- Tidak sambil bermain
Prosedur:
- Porsi kecil
- Padat terlebih dulu
- Makan sendiri (dicoba)
- Angkat makanan bila dalam 15 menit tidak disentuh
Menyeka mulut/membersihkan saat waktu makan selesai
Sumber Gambar: kazuend