• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Anak Tetap Kurus Padahal Makan Banyak? Waspadai Sindrom Malabsorpsi

Masa anak-anak merupakan masa yang paling penting untuk mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang seorang anak. Terdapat salah satu kondisi anak yang sudah makan cukup banyak, namun sedikit atau bahkan tidak ada perkembangan pada tumbuh kembangnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah malabsorpsi.

Malabsorbsi merupakan suatu kondisi gangguan masalah pada absorpsi (penyerapan) nutrisi dari makanan ke seluruh tubuh. Kondisi ini terjadi akibat banyak faktor, salah satunya karena sistem pencernaan tidak mampu menyerap nutrisi secara efektif dan optimal.

buat jani dokter primaya

Pengertian

Malabsorpsi makanan atau disebut juga sebagai sindrom malabsorpsi adalah kondisi ketika sistem pencernaan memiliki gangguan dalam menyerap nutrisi dari makanan maupun minuman secara efektif.

Salah satu organ yang paling berperan dalam sindrom malabsorpsi adalah usus halus. Hal ini karena usus halus merupakan sistem pencernaan yang berperan dalam menyerap nutrisi dari makanan untuk di edarkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.

Sindrom malabsorpsi dapat terjadi pada semua usia. Namun, bagi anak-anak dalam periode tumbuh kembangnya, bila mengalami kekurangan nutrisi, dapat mengakibatkan beragam gangguan pada kesehatannya.

Contohnya yaitu sistem daya tahan tubuh yang lemah, rentan terhadap infeksi, pengeroposan tulang, hingga penurunan kualitas hidup akibat terganggunya aktivitas sehari-hari.

Seperti yang kita ketahui, tubuh manusia membutuhkan nutrisi yang kompleks, yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan juga mineral. Apabila salah satu tidak terpenuhi, maka pertumbuhan akan terhambat.

Penyakit Sindrom Malabsorpsi
Gejala Utama Tampak kurus, masalah dalam berfikir, kelemahan otot dan tulang
Dokter Spesialis Dokter spesialis gizi, dokter spesialis anak (Gastroenterologi Hepatologi Anak)
Penyebab Utama Parasit dalam usus, kerusakan usus, intoleransi laktosa
Diagnosis Tes feses, tes nafas, tes darah, biopsi
Faktor Risiko Pasien operasi usus, pengguna alkohol, riwayat keluarga
Pengobatan Menyesuaikan dengan gejala yang mendasarinya
Pencegahan Menghindari penyebab utamanya
Komplikasi Anemia, batu ginjal, batu empedu, tulang yang melemah

Faktor Risiko

Mengacu pada laman iffgd.org, bahwa anak-anak akan rentan terhadap malabsorpsi makanan apabila ia sebelumnya pernah mengalami beberapa kondisi seperti berikut ini:

  • Konsumsi alkohol berkepanjangan
  • Pernah melakukan pembedahan / operasi usus
  • Konsumsi obat pencahar jangka panjang
  • Riwayat malabsorpsi nutrisi dalam keluarga
Baca Juga:  Benarkah Kurang Tidur Dapat Tingkatkan Risiko Reinfeksi Covid-19?

Penyebab Sindrom Malabsorpsi

Terdapat ragam jenis faktor penyebab sindrom malabsorpsi makanan pada anak seperti halnya berikut ini:

A. Gangguan pada Pencernaan (Usus)

Sering kali, malabsorpsi berawal dari gangguan usus halus atau sistem pencernaan secara keseluruhan yang diakibatkan oleh:

  • Penyakit Crohn
  • Penyakit Celiac
  • Infeksi cacing
  • Radiasi (kemoterapi)
  • Operasi usus halus
  • Sindrom usus pendek

B. Gangguan Selain Pencernaan

Selain gangguan pada usus, malabsorpsi juga kerap menyerang mereka yang memiliki gangguan kesehatan lain yang tidak berhubungan langsung dengan pencernaan. Contohnya yaitu:

  • Masalah pada sekresi enzim pankreas
  • Kolestasis (gangguan produksi cairan empedu)
  • Konsumsi obat antibiotik jangka panjang
  • Konsumsi obat penurun berat badan jangka panjang
  • Intoleransi laktosa
  • Gangguan kebiasaan makan
  • Diare berkepanjangan akibat HIV/AIDS
  • Konsumsi obat antasida dalam jangka panjang

Gejala

Gejala yang timbul pada penderita malabsorpsi sangatlah bervariasi. Sering kali, gejala yang muncul berbeda-beda tergantung pada kekurangan nutrisi yang terserap tubuh. Contohnya:

  • Vitamin: masa otot berkurang, berat badan menurun, anemia, tekanan darah tinggi, dan kemampuan berpikir menurun.
  • Karbohidrat: diare, perut kembung, perut begah, dan tubuh terasa lemas tak berdaya.
  • Protein: rambut kering dan mengalami kerontokan, terjadi penumpukan cairan di kaki
  • Lemak: feses yang lembek dan baunya sangat menyengat.
Baca Juga:  Actinic Keratosis: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Diagnosis

Pada saat mendiagnosis malabsorpsi, maka dokter akan melakukan proses evaluasi menyeluruh melalui rangkaian tes berikut ini:

  • Tes darah
  • Tes urine
  • CT scan
  • Uji nafas (gas hidrogen)
  • Tes sample feses
  • Cek vit B-12 deficiency
  • Tes simulasi secretin
  • Biopsi usus halus
  • X-ray

Pencegahan

Pencegahan terjadinya malabsorpsi bisa dilakukan dengan melakukan penanganan terhadap penyakit yang mendasarinya.

Untuk kondisi tertentu seperti intoleransi laksota, maka bisa mengontrol gejalanya dengan tidak mengonsumsi makanan yang menyebabkan kondisi tersebut.

Nah, agar pertumbuhan anak tidak terganggu, disarankan pemberian makanan bergizi dalam porsi kecil namun sering, sehingga kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi walau tidak sepenuhnya optimal.

Pengobatan

Perawatan dan pengobatan terhadap malabsorpsi tentunya membutuhkan penanganan dari tenaga ahli atau dokter.

Hal ini dikarenakan penyakit yang mendasarinya berbeda, sehingga berbeda pula perawatannya. Contohnya bila kondisi tersebut terjadi akibat intoleransi laktosa, maka dokter akan memberikan enzim laktase.

Apabila masalahnya karena parasit seperti cacing tambang atau cacing pita, maka dokter akan meresepkan obat cacing. Bila penyakit utamanya dari usus halus yang bermasalah, mungkin akan ada prosedur khusus untuk menanganinya seperti biopsi.

Komplikasi

Apabila terjadi dalam rentang waktu yang lama, maka sindrom malabsorpsi dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan lainnya seperti berikut ini:

  • Anemia
  • Tulang yang melemah
  • Batu empedu
  • Batu ginjal

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi atau kunjungi dokter spesialis gizi untuk berkonsultasi tentang malabsorpsi dan penanganannya. Khusus untuk anak-anak, maka bunda bisa membawanya ke dokter spesialis anak (konsultan gastroenterologi hepatologi anak) untuk mengetahui penyakit yang mendasarinya.

Konsultasikan kepada dokter saat gejala awal muncul, sehingga risiko komplikasi dapat lebih terminimalisir, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

 

Narasumber:

dr. Sophika Umaya, M. Gizi, Sp. GK

Spesialis Gizi Klinik

Primaya Hospital Bhakti Wara

Referensi:

  • Malabsorption syndromes. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553106/. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Malabsorption. https://www.iffgd.org/other-disorders/malabsorption.html. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Malabsorption. https://labtestsonline.org/conditions/malabsorption. Diakses pada 31 Desember 2023.
  • Malabsorption syndrome. http://semmelweis.hu/belgyogyaszat3/files/2018/05/Malabsorption-syndrome.pdf. Diakses pada 31 Desember 2023.
Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below