• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

5 Tips Merawat Pasien Tirah Baring atau Bedrest

5 Tips Merawat Pasien Tirah Baring atau Bedrest

Pasien dengan kondisi sangat lemah akibat masalah kesehatan tertentu mungkin perlu mendapat perawatan ekstra secara tirah baring atau bedrest. Misalnya pasien stroke, disabilitas akibat kecelakaan, atau lansia yang tidak mampu lagi beraktivitas tanpa bantuan. Merawat pasien tirah baring atau bedrest tidak hanya di rumah sakit, bisa juga dilakukan di rumah.

Merawat pasien tirah baring di rumah perlu perhatian khusus. Namun, tidak perlu khawatir karena Anda bisa mengandalkan layanan homecare profesional Kavacare yang siap membantu merawat pasien tirah baring. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777 untuk informasi lebih lanjut.

buat jani dokter primaya

 

1. Cara Makan, Minum, dan Mandi Pasien Tirah Baring

Pada pasien tirah baring, tentu perlu cara khusus melakukan aktivitas dasar seperti makan, minum, dan menjaga kebersihan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

A. Cara Makan dan Minum

Kemampuan makan dan minum pasien perlu diperhatikan, apakah pasien bisa mengunyah dan menelan dengan baik atau tidak. Kesalahan dalam memberi makan dapat menyebabkan pasien tersedak, makanan atau minuman masuk ke saluran pernapasan, kemudian berisiko memicu pneumonia aspirasi.

Pasien yang tidak membutuhkan alat bantu untuk asupan nutrisi seperti NGT bisa dibantu untuk makan dan minum dalam posisi duduk dengan sandaran (bantal atau tempat tidur khusus). Pastikan pasien benar-benar sadar, beri waktu 5-10 detik setelah mengunyah dan menelan. Berikan kesempatan pasien untuk minum setiap selesai menelan.

B. Cara Mandi

Pasien tirah baring mungkin kesulitan untuk ke kamar mandi. Maka untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan, pasien bisa dibantu dengan membersihkan menggunakan handuk basah. Bersihkan terutama area wajah, tangan, dan organ intim setiap harinya.

Selain itu kebersihan gigi dan mulut juga harus dijaga. Bantu pasien untuk berkumur atau membersihkan gigi setidaknya sehari sekali.

 

2. Perlengkapan Merawat Pasien Tirah Baring

Beberapa barang yang diperlukan untuk merawat pasien tirah baring seperti:

  • Tempat tidur khusus, yang dapat diatur posisi bagian kepala serta area tubuh bagian atas. Ini dapat membantu merawat pasien tirah baring ketika butuh mengubah posisi saat makan atau membersihkan tubuh
  • Bantal dan matras dekubitus, alas berkualitas yang dapat mencegah tekanan berlebih yang biasa terjadi pada pasien tirah baring. Anda juga bisa menyiapkan bantal tambahan untuk menyangga tubuh dan kaki pasien
  • Popok dewasa, pilih popok dengan daya serap tinggi agar pasien tetap nyaman dan mencegah iritasi kulit
  • Underpad, alas anti air untuk mencegah matras basah dan kotor
  • Bedrail/pembatas kasur, mencegah pasien terjatuh, dapat digunakan sebagai pegangan tambahan

 

3. Rutinitas Perawatan Pasien Tirah Baring

Selain rutinitas makan, minum, dan kebersihan, merawat pasien tirah baring perlu mempertimbangkan aktivitas yang mungkin dilakukan. Berbaring terus-menerus tanpa gerakan tidak baik untuk kondisi tubuh.

Baca Juga:  8 Hal Penting dalam Penggunaan Popok Lansia

Maka yang bisa dilakukan adalah:

  • Bantu pasien bergerak paling tidak setiap 2 jam sekali, untuk pasien yang sama sekali tidak bisa bergerak sendiri, Anda bisa sedikit memiringkan tubuh pasien dan mengganjalnya dengan bantal
  • Jika menggunakan kasur khusus, jangan terlalu tinggi mengubah posisi kepala untuk mencegah pasien melorot dan tekanan berlebih
  • Pijat perlahan setiap ada kesempatan, tetapi hindari area dengan iritasi atau yang dirasa nyeri oleh pasien
  • Selalu ajak pasien mengobrol dan tunjukkan Anda peduli. Kesulitan bergerak hingga hanya bisa berbaring bisa menyebabkan stress, bantu pasien untuk merasa dihargai dan diperhatikan

Tidak banyak yang bisa dilakukan pasien tirah baring karena kondisinya. Maka penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman. Kamar yang bersih dan nyaman juga berpengaruh signifikan pada kesehatan pasien tirah baring.

Berikut hal-hal yang dapat diterapkan agar tempat perawatan pasien lebih nyaman:

  • Rutin ganti sprei tiap 2-3 hari sekali. Walau tampak sederhana, kenyamanan tempat tidur sangat penting bagi pasien tirah baring
  • Pastikan kamar cukup terang dengan sirkulasi udara baik. Di pagi hari, pastikan kamar mendapat cahaya matahari cukup
  • Rapikan kamar, hindari ruangan tampak berantakan
  • Jika memungkinkan selalu buka jendela agar udara keluar dan masuk, atau gunakan air purifier di kamar

 

4. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai

Terbatasnya kemampuan bergerak dan kondisi kesehatan pada pasien tirah baring menyebabkan beberapa hal ini perlu diwaspadai:

A. Ulkus Dekubitus

Ulkus dekubitus terjadi ketika area kulit mengalami tekanan jangka panjang, menyebabkan darah tidak dapat mencapai area tersebut. Biasanya karena tubuh berbaring pada satu posisi terlalu lama. Kurangnya sirkulasi ini memunculkan dekubitus yang dapat memengaruhi kulit hingga jaringan otot. Dekubitus paling rawan terjadi di area tulang yang menonjol.

Area kulit mulanya tampak kemerahan dan tidak hilang saat disentuh. Jika dibiarkan, kulit akan mulai mengelupas dan menjadi luka. Semakin lama luka dekubitus dapat makin dalam hingga menjadi luka terbuka yang rawan infeksi.

B. Infeksi Paru-paru

Pada pasien tirah baring, beberapa memiliki masalah dalam menelan makanannya sendiri. Ketika terjadi kesulitan menelan, makanan mungkin masuk ke saluran pernapasan. Kemudian bagian kecil makanan tersebut terhirup hingga paru-paru, menyebabkan infeksi. Biasanya pasien akan batuk-batuk, bernapas pendek, demam, hingga muncul indikasi level oksigen yang rendah dalam darah.

C. Infeksi Saluran Kencing

Penggunaan kateter jangka panjang dapat menyebabkan infeksi saluran kencing. Umumnya infeksi muncul karena selang kateter bocor atau sobek, pasien kurang cairan, dan urine yang dikeluarkan justru masuk kembali.

Baca Juga:  4 โ€‹โ€‹Jenis Buah untuk Kesehatan Daya Ingat

Namun infeksi juga bisa dialami pasien yang tidak menggunakan kateter. Biasanya terjadi akibat ketidakmampuan pasien mendorong keluar urine, hingga terjadi penumpukan cairan urine di saluran kencing.

D. Konstipasi

Minimnya gerakan pasien berisiko memicu konstipasi atau sembelit. Ketika pasien jarang menggerakan tubuh, kontraksi sistem pencernaan juga melemah. Akibatnya kotoran sulit dikeluarkan. Konstipasi juga bisa terjadi karena pasien kurang serat, kurang cairan, atau efek dari obat yang diberikan.

 

5. Cari Bantuan

Merawat pasien tirah baring butuh perhatian dan kesabaran lebih. Kondisi pasien mungkin tidak akan membaik dengan cepat, Anda pun dituntut untuk memahami situasi pasien sambil terus merawat. Wajar jika menimbulkan kelelahan.

Saat Anda mulai lelah dan kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan. Anda bisa menggunakan jasa home nursing care dan menghubungi tenaga kesehatan profesional.

 

Pertanyaan Umum Seputar Merawat Pasien Tirah Baring

1. Seberapa Sering Perlu Mengubah Posisi Pasien Tirah Baring?

Mengubah posisi pasien tirah baring dilakukan setidaknya tiap 2 jam sekali. Anda perlu memeriksa area kulit tempat pasien berbaring, seperti punggung, lengan bagian belakang, siku, dan pinggul. Lakukan setiap mengubah posisi, perhatikan apakah ada area kulit kemerahan atau luka.

Saat mengubah posisi, pastikan lutut dan siku pasien tidak saling menindih, posisi leher dan kepala harus lurus dengan tulang belakang. Pastikan pula pasien nyaman dan tidak kesakitan.

2. Amankah Pasien Tirah Baring Ditinggal Sendirian?

Tidak dianjurkan untuk meninggalkan pasien tirah baring sendirian dalam waktu lama. Pasien tirah baring berisiko jatuh, mengalami dekubitus, atau komplikasi lain sehingga perlu diawasi terus-menerus.

 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Samuel Hanky, dokter umum sekaligus Medical Consultant Kavacare)

Referensi:

  • Caring for bed-ridden patients: How to prevent complications. https://www.samitivejhospitals.com/article/detail/caring-for-bed-ridden-patients-how-to-prevent-complications diakses 13 September 2022
  • How To Take Care Of A Bed Bound Patient. https://www.allheartcare.com/how-to-take-care-of-a-bed-bound-patient/ diakses 13 September 2022
  • SKILLS – FEEDING THE DEPENDENT PATIENT. https://www.nursingtimes.net/roles/practice-nurses/skills-feeding-the-dependent-patient-11-03-2003/ diakses 13 September 2022
  • Feeding methods for long-term bedridden patients with dysphagia under home health care. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11787299/ diakses 13 September 2022
  • The Best Bedridden Patient Care Equipments. https://dermolex.com/en/blog/bedridden-patient-care-equipments diakses 13 September 2022
  • 7 Tips on Caregiving for a Bedridden Loved One. https://www.mesothelioma.com/blog/7-tips-on-caregiving-for-a-bedridden-loved-one/ diakses 13 September 2022
  • Turning patients over in bed. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000426.htm diakses 13 September 2022
  • Can A Bedridden Person Be Left Alone? Is It Against The Law?. https://seniorsafetyadvice.com/can-a-bedridden-person-be-left-alone/ diakses 13 September 2022
Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.