• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Ciri-Ciri Penyakit Jantung pada Wanita

Ciri-Ciri Penyakit Jantung pada Wanita

Penyakit jantung tidak mengenal gender. Meski identik dengan pria berusia 50 tahun ke atas seperti terlihat dalam film-film, penyakit jantung juga dapat menyerang wanita. Ciri-ciri penyakit jantung pada wanita sedikit berbeda dengan pria. Perbedaan ini bahkan membuatnya lebih berbahaya karena gejala penyakit jantung sering kali tak terdeteksi hingga terjadi serangan serius.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Penyakit Jantung pada Wanita

Penyakit jantung adalah salah satu ancaman kesehatan yang membutuhkan lebih banyak perhatian dari wanita. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit jantung pada wanita sebesar 1,6 persen. Angka kejadian ini lebih besar daripada penyakit jantung pada laki-laki yang sebesar 1,3 persen.

Penyakit jantung tercatat sebagai satu diantara sejumlah pemicu utama kematian pada wanita. Dibanding pada pria, penyakit jantung pada wanita lebih sulit didiagnosis karena gejalanya kerap tidak khas. Beberapa gejala penyakit jantung yang khas, seperti nyeri dada yang menjalar hingga bahu dan leher, sering tak terjadi pada wanita.

Begitu juga sesak napas yang kebanyakan dialami pria yang memiliki penyakit jantung. Sejumlah gejala itu pun cenderung disalah pahami sebagai akibat kondisi lain, misalnya menstruasi atau sakit lambung. Karena itulah pengobatan tidak bisa dilakukan segera sehingga risiko kematian lebih besar.

Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada wanita berubah seiring dengan pertambahan usia. Selain memahami ciri-ciri penyakit jantung pada wanita, penting untuk menyadari faktor risiko yang berpengaruh dan apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan.

 

Kondisi Wanita yang Berisiko Terkena Sakit Jantung

Menurut riset, penyakit jantung lebih berisiko terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Sebab, pada masa ini wanita mengalami penurunan hormon estrogen. Hormon ini berperan layaknya penjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Keberadaan hormon estrogen berfungsi menjaga pembuluh darah tetap fleksibel sehingga aliran darah lancar.

Ketika wanita berhenti menstruasi, produksi hormon estrogen pun turun. Mengakibatkan pembuluh darah lebih rentan menyempit atau mengeras dan membuat aliran darah terhambat, termasuk darah yang menuju jantung. Ketika aliran darah tidak lancar, jantung tidak dapat memperoleh pasokan oksigen yang diperlukan untuk bekerja sehingga bisa terjadi serangan jantung.

Baca Juga:  Pernah Mengalami Serangan Jantung? Hindari Hal Ini

Wanita yang telah menopause atau lanjut usia juga lebih berisiko terkena sakit jantung karena penumpukan plak di dalam pembuluh darah. Plak ini terdiri atas kolesterol, lemak, dan zat lain yang bila menumpuk di pembuluh darah bisa mengakibatkan sumbatan. Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah yang mengarah ke jantung, kerja jantung akan terganggu. Plak juga bisa terlepas dan mengalir ke pembuluh darah yang menuju otak sehingga mengakibatkan stroke.

Risiko penyakit jantung pada wanita juga akan meningkat jika mengalami kehamilan. Ketika hamil dan memiliki faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes, ibu hamil rentan mengalami sakit jantung. Sebab, stres yang lazim muncul saat kehamilan akan memaksa jantung bekerja ekstra keras. Wanita berusia muda yang menderita hipertensi dan diabetes pun lebih berisiko terkena sakit jantung.

 

Penyebab Sakit Jantung pada Wanita

Selain faktor risiko tradisional seperti kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan kelebihan berat badan, ada beberapa faktor yang lebih berperan dalam menyebabkan penyakit jantung pada wanita.

  • Diabetes: wanita yang menderita diabetes lebih beresiko terkena penyakit jantung dibanding pria penderita diabetes.
  • Stres dan depresi: dibanding pria, stres dan depresi lebih berpengaruh terhadap kesehatan jantung wanita.
  • Merokok: wanita yang punya kebiasaan merokok punya risiko lebih tinggi daripada pria perokok.
  • Menopause: kadar hormon estrogen yang rendah meningkatkan risiko penyakit jantung yang bersumber dari pembuluh darah.
  • Komplikasi kehamilan: tekanan darah tinggi dan/atau diabetes saat hamil bisa terus dialami ibu dalam jangka panjang sehingga lebih rentan terkena sakit jantung.
  • Riwayat keluarga: bila ada anggota keluarga yang punya penyakit jantung, wanita lebih mungkin mengalami sakit yang sama.
  • Penyakit autoimun: wanita yang menderita autoimun seperti rheumatoid artritis dan lupus lebih berisiko terkena penyakit jantung.
  • Perawatan kanker: beberapa jenis perawatan kanker untuk bagian atas tubuh, seperti radioterapi dan kemoterapi untuk kanker payudara, berpotensi menimbulkan kerusakan pada jantung.
Baca Juga:  Henti Jantung Mendadak: Gejala, Mencegah dan Mengobati

 

Ciri-Ciri Penyakit Jantung pada Wanita

Sejumlah gejala penyakit jantung pada wanita yang berbeda dengan pada pria membuat para wanita lalai memperhatikan ancaman bahayanya. Beberapa ciri-ciri penyakit jantung pada pria sering tak didapati atau tidak begitu dirasakan pada wanita. Gejala yang sama antara lain ketidaknyamanan pada dada.

Tapi ketidaknyamanan yang merupakan ciri-ciri penyakit jantung pada wanita lebih terasa seperti tekanan atau sesak pada dada. Sedangkan gejala penyakit jantung pada pria seringnya berupa rasa nyeri seperti diremas. Wanita bahkan mungkin mengalami penyakit jantung tanpa rasa sakit di dada sama sekali.

Ciri-ciri penyakit jantung pada wanita yang tak terkait dengan dada antara lain:

  • Rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian perut atas, punggung, bahu, dan leher
  • Napas pendek
  • Rasa sakit pada salah satu atau kedua lengan
  • Mual dan muntah
  • Berkeringat
  • Pusing
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Ulu hati terasa panas

 

Kapan Harus ke Dokter?

Karena ciri-ciri penyakit jantung pada wanita yang berbeda dengan pria, diagnosis dan perawatannya kerap terlambat. Para wanita harusi memahami gejala penyakit jantung, terutama nyeri dada yang lazim dialami pria ataupun wanita. Wanita berusia di bawah 50 tahun lebih kerap mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah tanpa gejala yang berkaitan dengan dada. Jika merasa ada gejala yang mengarah ke penyakit jantung, sebaiknya segera ke dokter. Bila memasuki masa menopause, jalani pemeriksaan kesehatan rutin setahun sekali untuk mengantisipasi dan mendeteksi penyakit jantung.

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below