Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kondisi ketika jantung tak berkembang atau terjadi kecacatan dalam kandungan, sebelum bayi lahir. Terdapat beberapa jenis penyakit jantung bawaan. Misalnya katup jantung pada bayi tak terbentuk secara sempurna atau mungkin ada lubang di antara bilik jantung. Kondisi ini mungkin tak berdampak serius, tapi banyak juga yang memerlukan operasi.
Dokter tak selalu dapat segera mengidentifikasi penyebab PJB pada bayi. Ada kecenderungan penyakit ini turun-temurun dalam keluarga. Faktor lain mencakup:
- Masalah pada gen atau kromosom
- Ibu mengonsumsi obat-obatan tertentu secara berlebihan saat hamil
- Infeksi penyakit menular, misalnya rubela, pada ibu hamil saat trimester pertama kehamilan
Dokter bisa mendapati penyakit jantung bawaan ketika memeriksa kehamilan. Namun mungkin pula anak tak menunjukkan gejala penyakit ini sampai mereka dewasa. Bahkan ada yang tanpa gejala sama sekali.
6 Gejala Penyakit Jantung Bawaan
Kerap kali PJB tak terdiagnosis pada anak-anak. Sebab, gejalanya sering tak tampak. Berikut ini enam gejala penyakit jantung bawaan yang umum terjadi.
1. Irama Jantung Tidak Normal
Detak jantung normalnya bergantung pada usia dan aktivitas seseorang. Bila terdeteksi adanya ketidaknormalan, orang itu mungkin menderita aritmia. Aritmia adalah kondisi ketika irama detak jantung tidak normal, bisa lebih cepat, lebih lambat, atau tak beraturan. Untuk mendeteksi aritmia, dokter umumnya menggunakan elektrokardiogram (EKG).
Penanganan gejala PJB ini bisa dengan konsumsi obat-obatan, tergantung jenis gangguan iramanya. Dalam kasus yang lebih serius, misalnya detak jantung sangat lambat, pasien mungkin membutuhkan alat pacu jantung.
2. Merasa Pusing
Ada penelitian yang menemukan hubungan antara penyakit jantung dan pusing, terutama migrain atau pusing pada salah satu bagian kepala. Perempuan yang mengidap migrain lebih berisiko mengalami nyeri dada hingga serangan jantung.
Penyakit jantung bawaan yang terkait dengan gejala pusing adalah asianotik. Penyakit jantung asianotik terjadi ketika darah mengandung cukup oksigen, tapi tak terpompa secara normal ke seluruh tubuh. Bayi yang lahir dengan kondisi asianotik mungkin tak menunjukkan gejala, tapi dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gagal jantung.
3. Kesulitan Bernapas
Bayi yang lahir dengan PJB mungkin mengalami kesulitan bernapas ketika menyusu. Karena itu, berat badannya sulit bertambah. Adapun pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, gejala ini mungkin muncul ketika berolahraga.
Napas yang pendek dan kesulitan bernapas pada bayi tidaklah normal. Bila mendapat bayi mendengus atau susah bernapas saat minum susu, segera datangi dokter.
4. Pingsan
Sering pingsan tiba-tiba atau hilang kesadaran alias mengalami syncope juga merupakan gejala penyakit jantung bawaan. Gejala ini umum terjadi dan seringnya tidak mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang serius.
Syncope berkaitan dengan kurangnya aliran darah ke otak. Kondisi ini kerap terjadi ketika tekanan darah rendah dan jantung tidak cukup memompa oksiden ke otak. Meski demikian, ada kemungkinan masalah jantung yang serius dari syncope, seperti bradikardia dan takikardia.
5. Pembengkakan
Pembengkakan pada kaki atau tangan bisa jadi merupakan edema yang disebabkan oleh terjebaknya cairan berlebih dalam jaringan tubuh. Edema juga bisa menjadi gejala PJB akibat dari konsumsi obat tertentu ketika hamil.
Tanda edema antara lain kulit menggembung, terutama di kaki atau tangan, kulit meregang, serta kulit legok selama beberapa detik setelah ditekan. Penyakit jantung bawaan juga menyebabkan pembengkakan pada perut.
6. Kelelahan
Salah satu gejala umum penyakit jantung bawaan adalah kelelahan ekstrem. Anak yang lebih besar akan mudah lelah atau sulit bernapas ketika beraktivitas fisik jika punya penyakit jantung bawaan. Kelelahan ini umumnya diikuti rasa kantuk dan rasa lemas.
Kelelahan bisa jadi tanda penyakit gagal jantung. Tapi ada juga kemungkinan lain. Butuh pemeriksaan oleh dokter untuk memastikan penyebab kelelahan tersebut.
Apa yang Harus Dilakukan?
Datangi dokter ahli jantung jika mendapati atau curiga ada gejala PJB. Tidak semua orang yang memiliki PJB memerlukan perawatan. Beberapa di antaranya hanya perlu berkonsultasi dengan kardiolog dan menjalani observasi secara berkala.
Dalam kasus lain, mungkin butuh operasi atau kateterisasi jantung hingga transplantasi untuk menekan efek penyakit jantung atau memperbaiki kerusakan jantung. Penyakit jantung bawaan bisa berkembang ketika usia dewasa sehingga penanganan pada masa kanak-kanak mesti dilanjutkan hingga dewasa.
Narasumber:
dr. Faisal Pamewa, Sp.JP
Dokter Spesialis Jantung
Referensi:
https://medlineplus.gov/congenitalheartdefects.html
https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=congenital-heart-disease-90-P02346
https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects
https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/about-congenital-heart-defects
https://www.webmd.com/heart-disease/guide/congenital-heart-disease#1
https://www.bhf.org.uk/informationsupport/conditions/congenital-heart-disease
Sumber gambar : Freepic