Jantung adalah organ yang bertanggung jawab memompa darah ke seluruh tubuh. Setiap organ memerlukan darah untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Maka ketika terjadi gangguan pada kerja jantung, kondisi tubuh akan terpengaruh. Jantung berdetak seiring dengan aliran darah. Detak jantung semestinya teratur. Saat terdeteksi masalah sistem kelistrikan jantung hingga detak jantung tak normal, perlu dilakukan penanganan. Salah satunya dengan pemasangan pacemaker atau alat pacu jantung.
Apa itu Pacemaker?
Pacemaker adalah perangkat medis yang secara elektrik dapat menstimulasi otot jantung untuk berkontraksi guna menghasilkan detak jantung. Dokter spesialis jantung menempatkan perangkat yang kecil dan ringan ini di dalam dada bagian atas lewat prosedur bedah atau melalui pembuluh darah tanpa bedah, tergantung jenisnya. Pacemaker menjaga detak jantung sesuai dengan program agar tubuh mendapatkan cukup pasokan oksigen dan nutrien yang terkandung dalam darah.
Dokter bisa memasang pacemaker secara permanen ataupun temporer seturut kondisi pasien. Alat pacu jantung ini dapat merasakan setiap detak jantung penggunanya dan hanya menstimulasi otot jantung saat detak turun hingga di bawah batas detak yang diprogramkan.
Pacemaker bekerja dengan baterai yang dapat bertahan hingga 10 tahun lebih. Ada pacemaker yang bekerja secara otomatis sesuai dengan pengaturan sebelumnya, ada pula yang bisa diatur di luar tubuh. Misalnya untuk mengatur ukuran daya dan kecepatan aliran listrik.
Siapa yang Memerlukan Pacemaker, Alat Pacu Jantung?
Pacemaker lazimnya digunakan untuk menangani pasien aritmia atau detak jantung abnormal. Pasien gagal jantung juga mungkin memerlukannya. Tapi tidak semua pasien aritmia atau gagal jantung memerlukan pacemaker.
Alasan paling umum kenapa orang memerlukan pacemaker adalah detak jantungnya terlalu lambat atau jeda terlalu lama. Kondisi ini dapat mengakibatkan pasien jatuh pingsan dan segera memerlukan pertolongan medis. Dalam beberapa kasus, pacemaker juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah atau menangani pasien detak jantung terlalu cepat atau tak beraturan. Yang pasti, pasien yang memiliki masalah sistem kelistrikan jantung dapat memperoleh manfaat dari pacemaker.
Fungsi Pacemaker, Alat Pacu Jantung
Jantung sebetulnya punya pacemaker alami, yakni node sinus atau node sinoatrial, yang berfungsi mengirim impuls listrik guna membuat jantung berdetak. Ketika node sinus tak dapat bekerja secara normal, pacemaker buatan mengambil perannya.
Pacemaker berfungsi menghantarkan impuls listrik untuk memacu jantung berkontraksi hingga berdetak dengan normal. Kebanyakan pacemaker bekerja hanya ketika dibutuhkan atau sesuai dengan pengaturan. Ada pula pacemaker yang senantiasa mengirim impuls listrik saat terpasang. Meski demikian, pacemaker tidak menghasilkan listrik yang dapat menyengat jantung.
Prosedur Tindakan Pacemaker
Dokter dapat memasang pacemaker sesuai dengan jadwal ataupun dalam kondisi darurat. Alat pacu jantung yang dipasang pada pasien gawat darurat berjenis sementara. Bila pemasangan pacemaker dijadwalkan, pasien dapat menanyakan soal prosedurnya kepada dokter jantung sejak jauh hari.
Dalam prosedur pacemaker, pasien mendapat bius yang membuat bagian tubuh mati rasa atau tertidur. Pasien mungkin mendapat antibiotik untuk mencegah infeksi serta pengencer darah guna mengantisipasi pembekuan darah. Prosedur pemasangan pacemaker tergantung jenis yang dipakai, apakah lewat operasi pembedahan pada dada atau memasukannya melalui pembuluh darah vena tanpa operasi.
Seusai pemasangan pacemaker, pasien umumnya mesti menginap di rumah sakit dan menjalani pemeriksaan terhadap alat pacu jantung itu sebelum dibolehkan pulang. Pasien sangat tidak disarankan pulang ke rumah sendiri demi keamanannya.
Perawatan Setelah Tindakan Pacemaker
Setelah pasien selesai dipantau dan boleh pulang, dokter jantung akan mengecek pacemaker secara berkala. Banyak orang dapat kembali ke rutinitas hariannya dalam beberapa hari ke depan. Namun terdapat beberapa pantangan agar pacemaker tetap dapat berfungsi maksimal. Salah satunya menjauhkan diri dari medan magnet kuat seperti yang terdapat dalam sejumlah peralatan elektronik rumah tangga.
Sebab, pacemaker sangat sensitif terhadap medan magnet. Bila menelepon, misalnya, pasien sebaiknya tidak mendekatkan telepon selulernya dengan lokasi pemasangan pacemaker. Pasien juga harus menghindari aktivitas yang berat dan mempengaruhi bagian lengan atas, seperti bermain golf dan berenang. Pasien mesti segera menghubungi dokter bila merasa ada yang janggal pada dirinya, misalnya demam tinggi dalam waktu lama dan merasa terus pusing hingga pingsan.
Ditinjau oleh:
dr. Darwin Maulana, Sp.JP
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi:
https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/pacemakers
https://www.nhs.uk/conditions/pacemaker-implantation/
https://www.webmd.com/heart-disease/pacemaker-implant
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/pacemaker/about/pac-20384689
https://pjnhk.go.id/artikel/edukasi-pasien-dengan-permanen-pacemaker-pacu-jantung-menetap