Serangan jantung tak kenal usia. Berbagai penelitian mendapati usia muda tak lantas membuat seseorang kebal terhadap penyakit jantung. Ini menjadi alarm bagi mereka yang berusia 20-an, 30-an, atau 40-an tahun yang masih tak menghiraukan pentingnya menjaga kesehatan jantung.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 28 ribu pasien yang dirawat di rumah sakit jantung pada 1995-2004, ada peningkatan jumlah pasien berusia 35 hingga 54 tahun dari 27 persen menjadi 32 persen.
Mengenal Serangan Jantung
Jantung adalah pusat peredaran darah manusia. Dari situ darah yang kaya akan oksigen dipompa ke seluruh tubuh, termasuk paru-paru dan otak. Serangan jantung terjadi tatkala pembuluh darah koroner yang memberikan suplai darah ke otot jantung . Jantung membutuhkan 5-20 persen pasokan darah dan oksigen untuk dapat bekerja secara efektif.
Kalau pasokan darah tak optimal akibat masalah pembuluh darah, otot jantung akan mati secara pelan-pelan. Sumbatan itu muncul antara lain akibat tumpukan kolesterol dan zat lain dalam pembuluh darah. Gumpalan darah juga bisa memicu sumbatan. Serangan jantung adalah kondisi darurat medis. Jika banyak bagian jantung yang rusak parah dan tak segera mendapat pertolongan, pasien bisa meninggal dalam hitungan menit.
Siapa yang Berisiko Terkena Serangan Jantung pada Usia Muda?
Usia memang menjadi salah satu faktor risiko serangan jantung. Tapi masih banyak faktor lain yang bisa dipunyai orang yang berusia muda. Di antaranya orang yang:
- Tekanan darahnya tinggi
- Kadar kolesterolnya tinggi
- Terbiasa merokok atau sering terpapar asap rokok dari sekitarnya
- Jarang berolahraga
- Lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk
- Sering mengalami stres
- Tak punya pola tidur yang tetap
- Kerap terlampau banyak mengonsumsi alkohol
Di luar faktor yang sebetulnya bisa dicegah dan diperbaiki itu, ada faktor lain yang tak dapat dimodifikasi. Contohnya ada faktor keturunan penyakit jantung dalam keluarga. Selain itu, ada penyakit jantung bawaan sejak lahir. Pemeriksaan di rumah sakit jantung dibutuhkan guna mengetahui ada-tidaknya faktor risiko tersebut.
Gejala Serangan Jantung pada Orang Usia Muda
Serangan jantung pada orang usia muda kerap kali tak terduga. Orang yang tampaknya sehat-sehat saja sebelumnya bisa tiba-tiba kolaps akibat masalah jantung. Gejala yang umumnya muncul meliputi:
- Susah bernapas
- Tubuh terasa lelah dan lemas
- Nyeri dada yang kadang menjalar hingga lengan, rahang, dan punggung
- Keringat dingin muncul dalam jumlah banyak
- Mata berkunang-kunang
- Jantung berdebar-debar
- Kehilangan kesadaran
Bagi perempuan, ada beberapa gejala yang berbeda. Kaum Hawa kebanyakan tidak merasa nyeri di dada sama sekali. Mereka melaporkan gejala seperti napas pendek, nyeri perut bagian bawah, dan punggung seperti tertekan. Ada juga yang merasakan gejala seperti mual dan muntah serta pusing.
Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan diabetes sebagai faktor risiko kunci penyebab serangan jantung pada orang usia muda. Bila memiliki diabetes, Anda dua hingga empat kali lipat lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung ketimbang orang lain yang tak mengidap diabetes.
Sebab, masalah yang timbul karena diabetes beragam. Diabetes terjadi ketika kadar gula darah di dalam tubuh berlebih. Tingginya kadar gula darah ini bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan peluang menumpuknya lemak dan zat lain di dalamnya. Ujungnya, pembuluh darah alias arteri tersumbat atau mengeras dan menyempit sehingga pasokan darah ke jantung terganggu.
Faktor penyebab lainnya termasuk:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Obesitas atau berat badan berlebih
- Rokok
- Penggunaan obat terlarang dan alkohol
Khusus bagi perempuan muda di bawah usia 50 tahun, ada penyebab serangan jantung yang disebut diseksi arteri koroner spontan (SCAD). SCAD adalah kondisi medis yang ditandai dengan robeknya bagian dalam lapisan arteri secara spontan. Kondisi yang amat jarang terjadi kerap menimpa ibu hamil, ibu yang baru saja memiliki anak, dan atlet.
Umumnya, robekan itu bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi jika robekan tetap ada dan tak ditangani di rumah sakit jantung, nyawa pasien bisa terancam. Jantung bisa rusak dan pada akhirnya memicu kematian.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Usia Muda Kena Serangan Jantung?
Serangan jantung tidak selalu berdampak fatal atau mengakibatkan kematian. Bagi orang yang berusia muda, serangan umumnya ringan sehingga luput dari perhatian. Sebaiknya jika merasakan ada gejala serangan, langsung datangi rumah sakit jantung untuk berkonsultasi.
Terlebih bila merasa punya faktor risiko yang mendasari, terutama gaya hidup yang kurang sehat. Dokter akan memberikan nasihat dan tindakan medis yang dibutuhkan baik untuk menangani penyakit itu maupun mencegah serangan terjadi lagi.
Kebanyakan orang yang pulih dari serangan jantung pertama dapat melanjutkan hidup dengan normal setelah mendapat penanganan dari dokter di rumah sakit jantung. Modifikasi gaya hidup agar lebih sehat menjadi faktor utama pemulihan pasien. Selain itu, pasien perlu mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan dokter.
Tips Mencegah Serangan Jantung Sejak Dini
Serangan jantung pada umumnya bisa dicegah. Kuncinya ada pada penerapan gaya hidup sehat. Salah satunya adalah menjauhi rokok. Rokok di sini bukan hanya yang terbuat dari nikotin, tapi juga rokok elektrik atau vape. Sebab, keduanya sama-sama mengandung bahan yang berbahaya bagi jantung.
Untuk mencegah serangan jantung sejak dini, pastikan kita menjaga kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah di level aman. Periksakan kesehatan ke rumah sakit jantung agar bisa mendapat gambaran yang jelas soal faktor risiko pada diri dan bagaimana mengendalikannya.
Umumnya, dokter akan merekomendasikan:
- Hindari rokok
- Kontrol tekanan darah, bila perlu dengan obat-obatan
- Jaga kolesterol dengan makanan sehat
- Berolahraga rutin
- Jaga berat badan yang sehat
- Kendalikan stres
Kapan Harus ke Dokter?
Serangan jantung membutuhkan penanganan secepatnya. Tak peduli berapa usianya, orang yang mengalaminya perlu segera dibawa ke rumah sakit demi keselamatan jiwanya. Bila serangan hanya ringan dan bisa pulih, pasien mesti segera memeriksakan diri ke dokter jantung agar mendapat penanganan yang dibutuhkan.
Jantung adalah salah satu organ paling penting dan kinerjanya sangat dipengaruhi oleh gaya hidup kita sehari-hari. Kebiasaan makan, berat badan, aktivitas, usia, dan riwayat kesehatan sangat mempengaruhi jantung. Karena itu, sebaiknya rutin ke rumah sakit jantung untuk memeriksakan kondisi jantung, khususnya bagi yang telah berusia 40 tahun ke atas.
Narasumber:
dr. Fachmi Ahmad M,Sp.JP.FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi
https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/01.CIR.33.5.679
https://pmj.bmj.com/content/81/962/741