• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Janin Tidak Aktif Bergerak, Apakah Membahayakan Perkembangan Janin?

Janin Tidak Aktif Bergerak, Apakah Membahayakan Perkembangan Janin

Bagi ibu hamil, memastikan perkembangan janin adalah suatu kewajiban. Banyak cara dan indikator bahwa janin berkembang dengan baik. Cara terbaik tentunya lewat pemeriksaan oleh dokter kandungan. Namun ada pula cara yang bisa ibu lakukan sendiri sebagai indikasi awal mengenai perkembangan buah hati, yakni dengan merasakan gerakannya.

Berapa Kali Normalnya Pergerakan Janin dalam Kandungan

Janin sudah bisa bergerak dalam kandungan meski terbatas. Gerakan itu umumnya berupa tendangan yang dapat dirasakan. Janin juga dapat berguling atau cegukan. Semua gerakan itu umumnya baru terasa saat usia kehamilan sudah mencapai 20 minggu. Makin bertambah usia kehamilan, makin kuat dan banyak gerakan janin. Gerakan ini menandakan perkembangan janin dalam kandungan.

buat jani dokter primaya

Adanya gerakan mengindikasikan bahwa janin mendapatkan oksigen dan nutrien yang dibutuhkan sebelum lahir. Karena itu, janin yang tidak aktif bergerak bisa jadi pertanda adanya masalah yang perlu segera diatasi. Meski demikian, tidak ada kriteria berapa kali gerakan janin yang normal setiap hari. Setiap bayi memiliki keunikan masing-masing

Ibu hamil tidak perlu menghitung dengan detail berapa gerakan yang dirasakan tiap hari. Yang paling penting adalah memahami bagaimana gerakan janin dari hari ke hari. Dengan begitu, ibu bisa segera tahu ketika ada perubahan pola atau frekuensi gerakan yang berkaitan dengan perkembangan janin.

Ibu bisa lebih merasakan gerakan janin saat berbaring dengan cara miring. Biasanya, dokter menyarankan untuk menghitung gerakan janin selama kurang-lebih dua jam. Ibu akan diminta mencatat berapa lama yang dibutuhkan janin untuk bergerak sebanyak 10 kali dalam dua jam itu. Bila gerakan janin dirasakan berkurang atau melemah dari hari ke hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan.

Mengapa Janin Bergerak dalam Kandungan?

Bagi perempuan yang berencana hamil dan berhasil untuk pertama kalinya, pasti rasanya sangat senang ketika merasakan janin yang bergerak dalam perut. Tapi pernahkah terpikir mengapa janin bergerak dalam kandungan? Janin berkembang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Meski kandungan adalah ruang yang sempit, janin tetap dapat bergerak.

Baca Juga:  Tahap Perkembangan Janin Kembar dari Bulan ke Bulan

Janin biasanya sudah bisa mulai bergerak saat usia kandungan 7 minggu. Mula-mula gerakannya sederhana, seperti menoleh perlahan. Perkembangan janin diikuti pula dengan perkembangan gerakannya, dari menguap, mengolet, hingga menendang dan mengisap jempol. Namun ibu baru bisa merasakan gerakan yang kuat, seperti tendangan, saat usia kehamilan 16-18 minggu, ketika janin sudah bertambah kuat.

Menurut sejumlah penelitian, gerakan awal janin hanyalah refleks. Namun gerakan saat usia janin bertambah sudah terkoordinasi oleh otak. Belum ada hasil riset yang bisa memastikan apakah gerakan janin itu disengaja atau tidak. Yang pasti, janin perlu bergerak demi kesehatannya kelak saat lahir, terutama sendi dan tulangnya.

Janin Tidak Bergerak, Apakah Perkembangan Janin Terganggu?

Mengecek gerakan janin adalah salah satu cara mengetahui perkembangan janin. Tapi janin yang tidak bergerak bukanlah satu-satunya tanda bahwa janin mengalami gangguan dalam perkembangannya. Dalam istilah medis, gangguan perkembangan janin ini disebut fetal growth restriction atau intrauterine growth restriction (IUGR), yakni ketika ukuran bayi lebih kecil dibanding usia kehamilan.

Saat mengalami gangguan, laju perkembangan janin melambat. Biasanya, berat badan bayi akan rendah ketika kelak lahir. Ada sederet penyebab IUGR. Yang paling umum adalah masalah pada plasenta, saluran untuk memasok makanan dan darah untuk janin dari ibu. Masalah genetik juga bisa memicu IUGR. Selain itu, ada faktor dari ibu sendiri, misalnya:

  • Tekanan darah tinggi
  • Biasa merokok
  • Minum alkohol
  • Konsumsi obat terlarang

Adapun tanda perkembangan janin terganggu selain janin tidak bergerak antara lain:

  • Ukuran panjang dan berat janin terlalu kecil untuk usianya
  • Detak jantung lemah
  • Ibu kerap mengalami keram perut
  • Mual dan muntah terus-menerus
  • Mengalami keputihan

Pergerakan Janin Berkurang, Apa yang Harus Bunda Lakukan?

Bahkan saat belum dilahirkan, janin memiliki siklus tidur dan terjaga. Jadi tak perlu panik dulu saat mengetahui gerakan janin berkurang. Bila bunda banyak bergerak, mungkin janin akan banyak tertidur karena seolah-olah ditimang-timang. Selain itu, lantaran janin bertambah besar, ruang untuk bergerak pun makin terbatas. Maka gerakan janin juga lebih terbatas.

Baca Juga:  Cara Mengatasi Mual Saat Hamil dengan Cara Alami

Hal pertama yang sebaiknya dilakukan bila merasa gerakan janin berkurang adalah berbaring menyamping dan mencoba lebih merasakan gerakannya dengan menempelkan telapak tangan di perut. Bunda juga bisa meminum minuman atau makan makanan manis yang dapat berfungsi sebagai stimulan bagi bayi untuk lebih aktif. Jika dengan cara seperti ini masih belum merasa janin aktif seperti sebelumnya, sebaiknya segera datangi dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Di rumah sakit, ada beberapa pilihan alat pemeriksaan untuk mengetahui aktivitas janin yang lebih akurat, antara lain:

  • Ultrasonografi (USG): Alat ini menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambar janin di monitor. Dokter bisa memeriksa gerakan, detak jantung, dan posisi janin.
  • Tes non-stres: Alat ini berupa sebuah cakram logam kecil dengan gel yang ditempatkan di perut untuk merekam detak jantung janin.
  • Doppler velocimetry: Mirip tes non-stres, cakram logam kecil dengan gel ditempatkan di perut, lalu aliran darah di plasenta dan tali pusar diperiksa dengan gelombang suara.

Kapan Harus ke Dokter?

Untuk diingat, janin tidak bergerak tidak selalu menandakan ada masalah perkembangan janin. Cek dulu secara mandiri dan tak perlu khawatir berlebihan. Namun cara terbaik untuk memastikan kondisi janin adalah dengan memeriksakan kandungan ke dokter atau penyedia layanan kesehatan lain menggunakan alat yang lebih akurat. Sebaiknya datangi dokter kandungan bila tidak bisa mendeteksi gerakan janin setidaknya 10 kali dalam 2 jam.

Ditinjau oleh:

dr. Putu Aditya, Sp. OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Primaya Hospital Betang Pambelum

 

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below