Saat ini kehamilan dengan janin kembar lebih sering terjadi daripada sebelum-sebelumnya. Di Amerika Serikat saja, angka kelahiran kembar meningkat lebih dari 75 persen sejak 1980. Janin kembar di sini bisa terdiri atas dua, tiga, atau lebih. Proses kehamilan hingga persalinan janin kembar berbeda dengan janin tunggal. Begitu pula perkembangan janin kembar, termasuk risiko yang menyertai. Untuk itu, para orang tua perlu lebih memperhatikan perawatan kehamilan hingga tiba masa persalinan.
Mengenal Perkembangan Janin Kembar
Kehamilan terjadi ketika sel sperma membuahi sel telur yang dilepaskan selama siklus menstruasi. Sel telur ini lebih dari satu dan sperma bisa membuahi lebih dari satu sel telur. Ibu bisa hamil dengan janin kembar ketika lebih dari satu embrio hasil pembuahan sperma tertanam dan tumbuh di dalam rahim. Jenis kehamilan ini menghasilkan kembar fraternal (non-identik). Sedangkan bila sel telur yang dibuahi membelah, akan muncul lebih banyak embrio yang identik sehingga menghasilkan kembar identik.
Dibanding kembar identik, lebih banyak kasus kembar non-identik. Kembar non-identik terjadi saat sel sperma membuahi dua atau lebih sel telur secara terpisah. Dua atau lebih embrio yang muncul bersifat tidak identik secara genetik dan bisa berjenis kelamin sama atau berbeda.
Sedangkan kembar identik tercipta dari penyatuan sperma dan sel telur yang kemudian membelah menjadi dua atau lebih embrio. Setiap embrio itu bersifat monozigot, identik secara genetik, dan jenis kelaminnya sama. Tergantung kapan pembelahan terjadi, janin yang kembar identik mungkin memiliki plasenta dan kantong ketuban terpisah. Tapi ada pula kemungkinan janin berbagi kantong ketuban atau punya satu plasenta dengan ketuban terpisah.
Dibanding kehamilan tunggal, perkembangan janin kembar lebih membutuhkan pemantauan. Durasi kehamilan tunggal berkisar 37-42 minggu. Sedangkan kehamilan janin kembar jarang bisa mencapai 40 minggu. Makin banyak janin kembar, durasi kehamilan makin pendek. Durasi rata-rata janin kembar dua adalah 35 minggu, kembar tiga 33 minggu, dan kembar empat 30 minggu.
Tahap Perkembangan Janin Kembar
Perkembangan janin kembar lebih mungkin bermasalah ketimbang janin tunggal. Ada pula kemungkinan salah satu janin berukuran lebih kecil daripada janin lain. Kondisi ini dinamai pertumbuhan diskordan. Meski tidak selalu menandakan adanya masalah, kadang terjadi infeksi atau masalah plasenta atau tali pusat yang membahayakan dalam kasus pertumbuhan diskordan.
Tahap Awal Kehamilan (Minggu Ke-1-3)
Pada awal kehamilan ini, setiap zigot yang terbentuk dari pembuahan mulai tumbuh dan masuk ke lapisan rahim. Plasenta juga mulai terbentuk sekitar tiga minggu setelah pembuahan. Dari plasenta inilah janin mendapatkan oksigen dan nutrisi dari ibu.
Janin Membentuk Embrio (Minggu Ke-4-5)
Si kembar sekarang sudah menjadi embrio yang terdiri atas dua lapisan sel tempat organ tubuh akan berkembang. Menjelang minggu ke-6, setiap embrio akan memiliki kantong ketuban dan plasenta.
Mulai Terbentuk Tubuh Pada Minggu Ke-8 Kehamilan
Pada usia kehamilan ini, perkembangan janin kembar lebih terlihat dengan munculnya lengan dan kaki. Jantung juga sudah mulai terbentuk dan berdetak. Sel saraf di otak juga muncul dan terhubung satu sama lain. Pada akhir minggu ke-8, organ besar pun mulai berkembang, termasuk paru-paru dan organ genital.
Minggu Ke-12, Sudah Bisa Menendang dan Kuku Mulai Tumbuh
Jari tangan, jari kaki, dan kuku sudah mulai muncul. Raut wajah juga mulai jelas dengan kelopak mata, hidung, mata, serta bibir atas mulai berkembang. Gigi juga mulai tumbuh di bawah gusi dan janin telah memproduksi urine. Selain itu, janin sudah dapat menendang dan menggeliat.
Sidik Jari dan Jenis Kelamin Mulai Terlihat di Usia Kehamilan 16 Minggu
Janin telah memiliki sidik jari yang unik. Mereka juga dapat meringis dan menyipitkan mata. Jenis kelamin mereka juga bisa terlihat lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG) meski belum terlalu jelas. Aktivitas janin pun mulai meningkat dan bisa dirasakan ibu.
Janin Bisa Mendengar Suara di Usia Kehamilan 20 ย Minggu
Cobalah berbicara dengan si kembar pada usia kehamilan ini karena mereka sudah bisa mendengar suara dari luar. Rambut serta bulu-bulu halus juga sudah mulai tumbuh dan kulit mereka telah memiliki lapisan berminyak yang melindungi dari cairan ketuban. Si kembar juga sudah dapat mengangkat tangan dan mengisap jempol.
Perkembangan Janin Kembar Usia 24 Minggu
Janin telah bisa merespons suara dari luar dengan gerakan. Alis, gigi, dan tunas juga tumbuh. Warna kulit berubah menjadi kemerahan dan keriput. Paru-paru pun sudah bisa digunakan untuk bernapas. Tangan janin juga telah dapat mencengkeram.
Membuka Kelopak Mata Pada Minggu ke-28
Si kembar telah dapat membuka kelopak mata serta merasakan perubahan cahaya. Ibu juga mungkin merasakan mereka cegukan. Otak pun telah mulai berkembang dan bisa mengendalikan suhu tubuh. Selain itu, tulang-tulang terus mengeras, kecuali tengkorak yang masih lunak untuk membantu persalinan.
Perkembangan Janin mulai Sempurna pada usia 32 Minggu
Perkembangan janin kembar telah mulai sempurna pada usia kehamilan ini. Organ vital terus berkembang. Paru-paru mulai siap bekerja di luar rahim. Lengan, kaki, dan organ lain juga mulai matang.
Perkembangan Janin Kembar di Usia 36 Minggu
Pada usia kehamilan ini, lebih banyak lapisan lemak terkumpul sehingga berat badan bertambah. Posisi kepala janin juga telah berada di bawah menjelang persalinan. Perkembangan organ juga terus berlanjut hingga tiba saatnya kelahiran.
Tips Sehat Selama Trimester Awal Kehamilan
Demi memastikan perkembangan janin kembar sesuai dengan harapan, ibu mesti memastikan kesehatannya selama kehamilan. Terutama pada trimester awal kehamilan atau saat-saat riskan bagi janin dan sang ibu. Ibu perlu mencari informasi lebih lanjut tentang kehamilan kembar, termasuk meminta rekomendasi dari dokter spesialis kandungan dan kebidanan.
Pada awal kehamilan, ibu bisa menjaga kesehatan dengan cara berikut ini:
1. Cukup beristirahat
Bikinlah jadwal khusus kapan waktunya beristirahat dalam sehari agar bisa lebih memastikan istirahat yang cukup. Ciptakan ketenangan untuk mendukung situasi nyaman dalam beristirahat.
2. Makan makanan sehat
Bila sebelumnya banyak makanan tidak sehat, seperti gorengan, sekarang kurangi konsumsinya. Perbanyak asupan nutrisi yang lebih dibutuhkan untuk perkembangan janin kembar.
3. Olahraga ringan dan teratur
Ibu hamil tetap harus berolahraga. Tapi atur olahraga yang ringan-ringan saja demi keamanan janin dalam kandungan. Yang penting, lakukan secara teratur. Bila perlu, ikutilah kelas olahraga khusus bagi ibu hamil.
4. Kendalikan stres
Kehamilan kembar mungkin menambah beban pikiran bagi ibu hamil, terutama yang belum berpengalaman hamil dan memiliki kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Belum lagi adanya tekanan dari pekerjaan atau hal lain yang bisa membuat stres. Ibu hamil perlu mengendalikan stres ini dengan baik, antara lain lewat meditasi. Dukungan dari orang sekitar, terutama suami, juga sangat penting untuk mengatasi masalah stres.
Narasumber:
dr.ย Priskaย Asrana Baidah,ย Sp.OG
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan
Referensi:
https://www.babycenter.com/pregnancy/your-baby/twins-fetal-development-month-by-month_5229555