• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Memantau Tahap Perkembangan Janin di Tiap Trimester

Memantau Tahap Perkembangan Janin di Tiap Trimester

Bagi ibu hamil, merasakan adanya kehidupan di dalam tubuhnya pasti menjadi pengalaman yang mengesankan. Meski kadang emosi turun-naik dan muncul rasa sakit serta tak nyaman, mengetahui perkembangan janin sesuai dengan rencana adalah sumber kebahagiaan. Karena itu, ibu sebaiknya memahami tahap tumbuh kembang janin dalam kandungan hingga tiba saatnya persiapan melahirkan.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Perkembangan Janin

Kehamilan adalah proses yang panjang. Rata-rata usia kehamilan berlangsung 40 minggu atau 9 bulan. Selama masa itu, janin terus berkembang. Tugas ibu adalah memastikan perkembangan tersebut berjalan lancar. Tahap perkembangan janin umumnya dibagi menjadi per tiga bulan atau trimester.

Tiap trimester terdiri atas 12-13 pekan. Dalam tiap trimester itu, terjadi perubahan pada tubuh ibu hamil dan juga janin yang dikandung. Pemeriksaan kehamilan penting pada setiap trimester guna mengetahui kondisi ibu dan janin hingga persiapan melahirkan. Salah satu caranya adalah dengan ultrasonografi (USG).

Tahap perkembangan janin bermula dari proses pembuahan sel telur oleh sel sperma. Dari proses itu, muncul embrio yang kelak berkembang menjadi janin dan terlahir sebagai bayi. Untuk memastikan seluruh proses itu berjalan sebagaimana mestinya, dukungan orang tua sangat dibutuhkan. Terutama kesadaran ibu untuk lebih menjaga kesehatan dan memastikan asupan nutrisi memadai bagi diri sendiri dan calon buah hati.

 

Awal Kehamilan

Seorang perempuan hamil ketika sperma dari pasangan bertemu dengan salah satu sel telur. Proses ini disebut sebagai konsepsi atau pembuahan. Indung telur melepaskan sel telur setiap bulan, biasanya sekitar 14 hari setelah dimulainya periode menstruasi terakhir. Periode ini disebut ovulasi atau masa subur.

Pembuahan sel telur oleh sel sperma adalah hasil dari hubungan seksual yang dilakukan. Pembuahan ini terjadi dibagian tuba falopi. Sel telur yang telah dibuahi akan bergerak di sepanjang saluran tuba menuju rahim. Selama periode itu, sel telur yang dibuahi tumbuh dan membelah secara mitosis menjadi beberapa sel.

Setelah mencapai rahim, sel yang mengalami mitosis atau pembelahan menempel ke dalam lapisan dinding rahim. Proses yang dinamai implantasi ini memerlukan waktu lima sampai delapan hari sejak sel telur memulai perjalanan dari tuba falopi. Pada tahap ini, mulai tumbuh bayi di dalam rahim yang disebut embrio.

Baca Juga:  Amenorrhea: Ketidaknormalan Menstruasi yang Perlu Diwaspadai

Umumnya, rahim melepaskan lapisan yang menyebabkan menstruasi tiap bulan. Hal ini umumnya terjadi kira-kira 14 hari setelah ovulasi. Namun, saat hamil, tidak ada lapisan rahim yang terlepas sehingga tak terjadi menstruasi. Salah satu tanda kehamilan yang utama adalah seorang perempuan tak mengalami menstruasi.

 

Perkembangan Janin Selama dalam Kandungan

Janin berkembang dari embrio hingga menjadi bayi dengan nutrisi yang didapatkan dari Ibu. Namun kadang terjadi hambatan dalam perkembangan janin yang dipicu berbagai faktor sehingga janin tak berkembang sesuai dengan usianya dalam kandungan.

Berikut ini tahapan perkembangan janin sejak trimester pertama hingga ketiga.

 

Perkembangan Janin pada Trimester Pertama

Pada tahap ini, janin berkembang dengan amat cepat. Pada minggu-minggu pertama, organ dan bagian tubuh penting mulai terbentuk. Beberapa sel berkembang ke dalam plasenta, yang menjadi saluran penghubung kehidupan janin dan ibunya. Plasenta adalah tempat penyaluran oksigen, nutrien, dan hormon dari ibu kepada janin lewat tali pusat. Sel yang membentuk jantung janin mulai membuat gerakan. Detak jantung janin biasanya sudah mulai terdeteksi pada usia kehamilan 6 minggu.

 

Perkembangan Janin pada Trimester Kedua

Organ janin semakin tumbuh dan berekembang pada periode ini. Dokter kandungan atau bidan bisa mendengarkan detak jantung janin dengan stetoskop pada usia kehamilan 16-20 minggu. Telinga janin pun berkembang dan bisa mendengar suara. Kulit janin berkerut dan dilapisi zat yang licin dan bulu halus yang disebut lanugo. Janin juga sudah bisa membuka dan menutup mata serta menendang-nendang. Saat pemeriksaan USG, jenis kelamin janin sudah bisa dilihat.

 

Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga

Pada masa ini, kebanyakan tahap perkembangan utama janin sudah lengkap. Bobot janin bisa bertambah dengan cepat dan menyimpan lemak di bawah kulit. Kulit janin juga sudah mulai menjadi halus dan bulu yang melapisi terlepas. Ini adalah masa penting dalam persiapan melahirkan. Pada trimester ketiga ini, pemeriksaan kehamilan harus lebih sering untuk mengetahui kondisi janin menjelang kelahiran.

 

Persiapan Melahirkan dan Proses Persalinan

Persiapan melahirkan bukanlah hal yang mudah, tapi juga tak rumit. Bagi ibu yang baru pertama kali hamil, jantung mungkin akan berdebar-debar seiring dengan datangnya hari perkiraan lahir. Ibu yang sudah hamil dan melahirkan sebelumnya pun bisa jadi masih deg-degan. Itu perasaan yang wajar. Ibu bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan atau bidan mengenai bagaimana persiapan melahirkan yang baik dan proses persalinan.

Baca Juga:  Persiapan Melahirkan Untuk Ibu Positif Covid-19

Untuk bersiap menyambut kedatangan buah hati, di bawah ini ada beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Berolahraga dan berlatih melahirkan: rumah sakit biasanya menyediakan kursus persalinan bagi ibu hamil. Ibu bisa memanfaatkan kursus ini untuk membantu persiapan agar matang. Dalam kursus, ibu antara lain akan diajari cara mengejan dan mendapatkan posisi yang nyaman dalam persalinan.
  • Mengelola stres: ibu harus melahirkan dalam kondisi rileks dan bebas stres. Dengan begitu, proses persalinan lebih lancar. Mengelola stres selama kehamilan pun membantu meringankan gejala seperti pusing dan sulit tidur yang banyak terjadi pada ibu hamil.
  • Pelajari berbagai metode persalinan: apa pun metode atau melahirkan yang menjadi pilihan sesuai indikasi, normal ataupun dengan operasi, itu semua baik selama ibu dan buah hati sehat dan selamat. Ibu hanya perlu mempelajari berbagai metode itu, termasuk apa yang harus dilakukan, sebelum persalinan.
  • Dapatkan dukungan mental: kondisi mental ibu rawan mengalami gangguan saat hamil sampai detik-detik menjelang persalinan. Karena itu, ibu mesti bisa memastikan ada dukungan terutama dari pasangan untuk menguatkan mentalnya.

Perkembangan janin termasuk salah satu faktor penentu proses persalinan. Bila janin tak berkembang sesuai dengan harapan, mungkin dokter harus melakukan intervensi demi keselamatan ibu dan janinnya.

 

Ditinjau oleh:

dr. Idries Tirtahusada, Sp. OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Primaya Hospital Bhaktiwara

 

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.