Ada banyak tipe gangguan psikologis yang dapat diidap oleh seseorang, salah satunya yaitu skizofrenia. Kondisi ini tergolong sebagai gangguan mental serius sehingga membutuhkan penanganan yang intensif.
Pengidap skizofrenia dapat mengalami distorsi realitas. Akibatnya, muncul gejala kebingungan, halusinasi, delusi, dan gangguan dalam berpikir. Yuk simak seputar penyakit mental satu ini dalam ulasan yang kami berikan di bawah.
Apa itu Skizofrenia?
Skizofrenia adalah kondisi gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang mengalami distorsi realitas. Jadi, penderitanya akan sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang khayalan seperti timbul halusinasi dan delusi.
Penderita skizofrenia juga kerap mengalami gangguan berpikir sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-harinya. Terlebih, sebagian besar penyakit ini bersifat kronis sehingga akan berdampak bagi kehidupan penderita.
Menurut laman www.nhs.uk, bahwa skizofrenia diidap oleh kurang dari 1% populasi manusia di seluruh dunia. Semua usia dapat terjangkit namun risiko kematian akibat penyakit ini 2-3x lebih tinggi pada kalangan anak muda.
Ada beberapa tips skizofrenia bila dibagi berdasarkan gejala yang tampak seperti halnya berikut ini:
- Skizofrenia katatonik. Yaitu jenis skizofrenia yang terbilang langka. Ciri khasnya berupa perubahan perilaku mendadak tanpa ada pengaruh eksternal tertentu. Contohnya tiba-tiba diam, tiba-tiba bicara tak jelas, atau sejenisnya.
- Skizofrenia paranoid. Tipe skizofrenia yang terbilang umum yang ditandai dengan melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata berupa halusinasi atau delusi.
- Schizoaffective disorder. Selain mengalami halusinasi atau delusi, jenis skizofrenia ini pun memengaruhi mood sehingga penderita akan mengalami perubahan mood secara mendadak.
- Skizofrenia tak terdiferensiasi. Tipe yang masih belum jelas dan bukan tergolong sebagai ketiga jenis skizofrenia di atas.
Penyakit | Skizofrenia |
Gejala Utama | Delusi, halusinasi |
Dokter | Psikiater atau dokter spesialis kejiwaan |
Penyebab Utama | Genetik, lingkungan, riwayat kesehatan |
Diagnosis | Cek fisik, wawancara medis, dan cek tahap lanjut |
Faktor Risiko | Infeksi virus, keracunan, riwayat keluarga, penyalahgunaan Narkoba |
Pengobatan | Pemberian obat sesuai dengan gejala, terapi psikologis |
Pencegahan | Menghindari faktor risiko |
Komplikasi | Terganggunya aktivitas sehari-hari |
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang dapat terjangkit skizofrenia yaitu:
- Infeksi virus
- Penyalahgunaan narkotika
- Kekurangan gizi sewaktu masih janin
- Keracunan
- Penderita auto imun
- Riwayat keturunan keluarga
Penyebab Skizofrenia
Belum diketahui pasti terkait penyebab yang mendasari seseorang terjangkit kondisi ini. Namun para ahli menghubungkan antara penyakit ini dengan beberapa hal berikut:
- Gangguan keseimbangan zat dalam otak
- Kondisi penyakit auto imun
- Lingkungan yang stres dan penuh tekanan
- Orang tua menderita penyakit yang sama
- Infeksi virus
- Penyalahgunaan narkotika
- Adanya perbedaan struktur otak/saraf pusat
Gejala
Gejala yang muncul pada satu orang bisa berbeda dari orang lain. Berikut ini beberapa rinciannya:
- Halusinasi
- Apatis
- Delusi
- Pikiran kacau
- Isolasi diri
- Buruk dalam emosi
- Mudah tersinggung
- Sulit konsentrasi
- Gangguan berekspresi
- Gangguan sosialisasi
- Berbicara tak jelas
- Gerakan tiba-tiba
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter dapat mendiagnosis apakah seseorang terkena skizofrenia atau tidak dengan beberapa tahapan seperti berikut ini:
- Wawancara medis
- Pemeriksaan fisik
- Cek riwayat medis
- Evaluasi kejiwaan
- Tes pencitraan
- Tes darah lengkap
Pencegahan Skizofrenia
Mengingat penyebab penyakit ini saja belum jelas, maka metode pencegahannya pun belum dapat dipastikan yang tepat dan efektif. Namun, dengan mengurangi faktor risiko maka potensi skizofrenia dapat lebih minim. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Hindari penggunaan narkotika atau obat-obatan tanpa resep khususnya di usia muda.
- Periksakan diri ke dokter saat Anda memiliki gejala infeksi virus, penyakit auto imun, ataupun keracunan.
- Selalu rutin melakukan terapi psikologis apabila Anda mengalami kondisi yang tidak baik pada psikologis Anda.
- Cukupi kebutuhan gizi ibu hamil, khususnya pada trimester pertama dan kedua.
Pengobatan Skizofrenia
Kondisi dengan gejala yang ringan cukup melakukan pengobatan rutin ke psikiater.ย Sementara untuk kondisi yang parah dapat melakukan perawatan di rumah sakit jiwa untuk mendapatkan penanganan secara lebih intensif.
Untuk kasus ringan, selain pengobatan ke psikiater dan ditambah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti :
- Hindari minum-minuman alkohol
- Hindari minuman tinggi kafein
- Cukupi kebutuhan tidur
- Kurangi stres dan depresi
- Ikuti grup support bila tersedia
Sementara untuk pengobatan yang kerap dokter lakukan yaitu berupa:
- Terapi psikis: terapi psikologis dan terapi sosial untuk membentuk perilaku kognitif sesuai harapan. Contohnya yaitu terapi CBTatau cognitive behavioral therapy.
- Terapi obat: pemberian obat-obatan seperti obat anti depresi, anti anxiety, dan antipsikotik untuk membantu mengurangi gejala yang muncul.
Komplikasi
Skizofrenia dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari akibat halusinasi yang selalu dilihat maupun didengarkannya.
Saat seseorang memiliki penyakit jantung ataupun diabetes, maka risiko kematian penderita skizofrenia akan meningkat dibandingkan orang yang tidak memiliki penyakit tersebut.
Kondisi seperti perubahan emosi yang tak jelas, kehilangan motivasi hidup, dan gangguan bersosialisasi dapat menyebabkan penderita dikucilkan dari masyarakat. Bahkan hal ini dapat meningkatkan potensi bunuh diri.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksa dan konsultasikan diri Anda ke dokter apabila mengalami masalah berupa halusinasi, delusi, dan terganggunya proses berpikir. Segera mungkin untuk memeriksakan diri sehingga potensi penyembuhan dapat lebih efektif.
Narasumber:ย
Spesialis Kedokteran Jiwa
Primaya Hospital Bhakti Wara
Referensi:
- Schizoprenia. https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/schizophrenia/symptoms/. Diakses pada 09 Maret 2024.</em>
- What Are the 4 Types of Schizophrenia. https://health.clevelandclinic.org/what-are-the-4-types-of-schizophrenia-and-how-can-they-affect-you/. Diakses pada 09 Maret 2024.
- Schizophrenia โ Symptoms and causes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizophrenia/symptoms-causes/syc-20354443. Diakses pada 09 Maret 2024.
- Types of schizophrenia. https://mentalhealth-uk.org/help-and-information/conditions/schizophrenia/types-of-schizophrenia/. Diakses pada 09 Maret 2024.
- Schizophrenia. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia. Diakses pada 09 Maret 2024.