• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Bisul: Penyebab, Mencegah dan Mengatasi

Bisul Penyebab, Mencegah dan Mengatasi

Bisul lebih dari sekadar benjolan yang mengakibatkan ketidaknyamanan. Munculnya benjolan yang terasa perih ini menandai adanya infeksi bakteri. Bisul secara umum tidak membahayakan, tapi perlu penanganan yang tepat agar lekas reda dan tidak mengakibatkan komplikasi.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Bisul

Bisul adalah benjolan kecil berwarna merah yang terasa perih atau nyeri pada kulit. Di dalam benjolan ini terdapat nanah yang bisa keluar ketika bisul pecah. Bisul terjadi karena infeksi bakteri pada folikel rambut. Folikel adalah lubang-lubang kecil pada kulit tempat tumbuhnya rambut.

Karena itu, bisul bisa muncul di banyak bagian tubuh yang ditumbuhi rambut. Pada umumnya bisul didapati pada wajah, leher, paha, dan bokong. Infeksi oleh bakteri bisa terjadi ketika ada luka pada kulit, misalnya akibat digaruk terlalu keras atau digigit serangga.

Awalnya bisul bisa tampak seperti benjolan biasa di kulit, seperti jerawat. Namun, ketika infeksi makin parah, benjolan ini menjadi membesar, keras, dan terasa sakit. Nanah yang terkandung di dalam bisul adalah campuran bakteri dan sel darah putih yang muncul karena upaya tubuh untuk melawan infeksi itu. Seiring dengan waktu, bisul bisa pecah sehingga nanah akan keluar.

Nyeri bisa makin terasa sesaat sebelum bisul pecah. Tapi, begitu bisul sudah pecah dan cairan nanah keluar semua, rasa nyeri pun mereda atau bahkan hilang sepenuhnya. Beberapa bisul bisa muncul bersamaan di area tubuh yang sama sehingga lebih terasa nyeri.

Biasanya bisul akan pecah sendiri dalam beberapa hari atau minggu. Namun jika bisul kian mengganggu aktivitas, penanganan medis bisa menjadi pilihan agar lebih cepat pecah.

 

Gejala

Gejala utama bisul adalah benjolan kecil berwarna kemerahan dan padat yang terasa sakit. Benjolan ini umumnya terdapat di bagian tubuh yang paling sering berkeringat atau mengalami gesekan, seperti wajah, leher belakang, paha, ketiak, dan bokong. Gejala lainnya meliputi:

  • Kulit di sekitar benjolan bisul tampak membengkak
  • Bisul awalnya kecil, lalu membesar hingga diameternya bisa mencapai lebih dari 5 sentimeter
  • Muncul nanah beberapa hari setelah benjolan terbentuk
  • Di ujung benjolan muncul titik putih kekuningan yang kemudian pecah dan membuat nanah keluar

Bila terdapat beberapa bisul yang terkumpul di satu area, kadang pasien mengalami gejala demam, kelelahan, meriang, atau tidak enak badan.

Baca Juga:  Jaga Jantung,Terapi Recombinant Tissue Plasminogen Activator

 

Penyebab

Bakteri yang paling kerap menyebabkan bisul adalah Staphylococcus aureus. Karena itu, bisul juga sering disebut sebagai infeksi staph. Bakteri ini umumnya ada di beberapa area kulit tanpa menyebabkan masalah kesehatan.

Bakteri Staphylococcus aureus baru dapat menyebabkan infeksi tatkala kulit terbuka. Bakteri dapat masuk ke tubuh lewat bukaan di kulit itu sehingga sistem imun akan berupaya melawannya. Upaya perlawanan dari sel darah putih untuk menyingkirkan bakteri ini yang memicu munculnya bisul.

Seseorang lebih mungkin mengalami bisul bila sistem imunnya terganggu atau punya masalah kesehatan yang memperlambat pemulihan luka. Diabetes dan eksim (masalah kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering dan gatal) adalah dua contoh masalah kesehatan kronis yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri staph.

Risiko mengalami bisul juga lebih besar jika:

  • Berkontak erat dengan orang yang terkena infeksi bakteri staph
  • Melakukan olahraga kontak atau berbagi peralatan olahraga yang sama
  • Kelebihan berat badan
  • Kekurangan nutrisi

 

Cara Dokter Mendiagnosis Bisul

Dokter kemungkinan besar bisa langsung mendiagnosis bisul dengan hanya melihatnya. Dokter biasanya dapat mengenali bisul berdasarkan penampilannya yang khas serta uraian gejala dari pasien.

Bila perlu, sampel nanah akan dibawa ke lab untuk dites. Ini terutama dilakukan bila pasien berulang kali mengalami infeksi bakteri staph atau jika penanganan standar tak efektif memberikan hasil yang diharapkan. Pasien juga mungkin diminta menjalani tes darah bila terdapat beberapa bisul yang muncul di waktu yang sama atau berisiko tinggi mengalami komplikasi.

Pemeriksaan nanah di laboratorium bertujuan mengetahui secara pasti jenis bakteri yang menyebabkan infeksi serta menentukan antibiotik yang tepat. Adapun tes darah membantu mencari tahu apakah infeksi telah menyebar dan kemungkinan adanya masalah kesehatan lain pada pasien yang bisa meningkatkan risiko berulangnya infeksi bakteri.

 

Cara Mengatasi Bisul

Pasien akan sembuh dari infeksi bila bisul sudah pecah dan nanah di dalamnya sepenuhnya kering. Biasanya bisul dapat pecah sendiri. Tapi dokter juga bisa melakukan prosedur sederhana yang aman menggunakan jarum atau pisah kecil khusus untuk membuat sayatan atau lubang di atas bisul sehingga nanah mengalir keluar.

Baca Juga:  Cedera Saraf Tulang Belakang, Bagaimana Pengobatannya?

Area kulit yang sebelumnya ditumbuhi bisul lalu dibersihkan dan diperban. Pasien lantas bisa pulang dengan diberi informasi tentang cara membersihkan area kulit tersebut serta obat resep oles antibakteri. Dokter juga mungkin meresepkan obat antibiotik yang diminum. Dalam National Library of Medicine disebutkan antibiotik diperlukan hanya jika komplikasi telah atau kemungkinan besar terjadi.

 

Komplikasi

Mayoritas bisul bisa hilang tanpa bantuan medis ataupun komplikasi. Namun tetap ada kemungkinan komplikasi yang membahayakan, seperti sepsis, yakni ketika infeksi menyebar ke bagian tubuh lain hingga menyebabkan disfungsi organ. Sepsis bisa mengancam jiwa pasien karena organ tubuh tak bisa lagi berfungsi sebagaimana mestinya, termasuk organ vital seperti jantung dan paru-paru.

 

Pencegahan

Cara mencegah bisul yang efektif adalah dengan mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat. Contohnya:

  • Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer
  • Menghindari berbagi benda pribadi seperti handuk, baju, selimut, atau pisau cukur
  • Cuci seprai dan selimut dengan rutin
  • Menghindari kontak dengan orang yang terkena infeksi bakteri staph

 

Kapan Harus ke Dokter?

Secara umum, bisul tak memerlukan penanganan medis. Khususnya bisul yang hanya satu dan tak menyebabkan gejala parah atau mengarah ke komplikasi. Tapi jika bisul sering muncul, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Begitu juga jika rasa nyeri dari bisul tak kunjung reda dan bisul tak juga pecah setelah beberapa minggu.

 

Reviewed by

dr. Astrid Rizkya Aniza Salendari, Sp.KK

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

Primaya Hospital Karawang

Referensi:

  • Boils and carbuncles: Overview. https://ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513141/. Diakses 3 Maret 2023
  • Recurrent furunculosis – challenges and management: a review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3934592/. Diakses 3 Maret 2023
  • Interventions for bacterial folliculitis and boils (furuncles and carbuncles). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6513076/. Diakses 3 Maret 2023
  • Furuncles and Carbuncles. https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/bacterial-skin-infections/furuncles-and-carbuncles. Diakses 3 Maret 2023
  • Folliculitis, Boils and Carbuncles. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/folliculitis-boils-and-carbuncles. Diakses 3 Maret 2023
  • Folliculitis / Furuncles (Boils) / Carbuncles. https://www.nsc.com.sg/patients-and-visitors/Health-Library/Conditions-And-Treatments/Pages/Folliculitis–Furuncles-(Boils)-Carbuncles.aspx. Diakses 3 Maret 2023
  • Carbuncles. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/carbuncles-causes-treatments. Diakses 3 Maret 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below