Ada beragam jenis penyakit menular seksual yang mesti menjadi perhatian masyarakat. Chancroid adalah satu di antaranya. Penyakit ini sangat mudah menular dan pernah tercatat sebagai penyakit menular seksual dengan jumlah kasus yang tinggi di seluruh dunia. Masyarakat perlu memahami penyakit yang merupakan salah satu faktor risiko penularan HIV ini.
Mengenal Chancroid
Chancroid adalah penyakit menular seksual (PMS) akibat infeksi bakteri Haemophilus ducreyi. Penyakit ini umumnya menyebar lewat hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, tapi bisa juga melalui kontak dengan cairan tubuh dari luka chancroid. Chancroid bisa terjadi pada laki-laki ataupun perempuan.
Data UNAIDS dan WHO menyebutkan terdapat 6 juta kasus chancroid tiap tahun secara global. Namun saat ini chancroid tergolong jarang terjadi dan jumlah kasusnya menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun terutama di negara yang telah memiliki infrastruktur baik. Walau sangat menular, penyakit ini relatif mudah disembuhkan.
Penyakit ini ditandai dengan keberadaan luka pada alat kelamin atau area sekitarnya yang terasa menyakitkan. Pada pria, chancroid biasanya menyerang penis dan pangkal paha atau area yang kerap terkena gesekan saat berhubungan seksual. Sedangkan pada wanita, bagian yang terpengaruh umumnya area genital luar seperti labia, klitoris, dan vagina. Tapi tanda dan gejala penyakit ini pada kalangan wanita lebih sulit terdeteksi daripada pria.
Gejala
Gejala chancroid umumnya muncul dalam 4-10 hari setelah paparan seksual. Biasanya akan muncul pustula (gelembung pada kulit berisi nanah) yang kecil dan kemerahan di area genital yang kemudian pecah dalam satu atau dua hari sehingga timbul luka terbuka.
Ukuran luka ini bervariasi, dari kecil hingga besar, dan terasa sakit. Luka bisa muncul tersendiri atau dalam kelompok kecil dan biasanya disertai pembengkakan kelenjar getah bening di area panggul atau selangkangan. Gejala lain yang biasanya muncul termasuk:
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Perdarahan dari rektum
- Sakit saat buang air besar/air kecil
- Sakit saat berhubungan seksual
- Keputihan
Penyebab
Penyebab penyakit menular seksual chancroid adalah bakteri Haemophilus ducreyi. Bakteri ini bisa masuk ke tubuh lewat luka terbuka atau lecet pada kulit atau selaput lendir di alat kelamin atau area sekitarnya ketika berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan peradangan pada alat kelamin hingga timbul luka berukuran kecil hingga besar. Penyakit menular seksual ini juga bisa menyebar lewat kontak dengan darah atau cairan dari luka itu. Penularan bisa terjadi dalam kontak seksual vaginal atau oral dan lebih kerap terjadi pada pria ketimbang wanita. Faktor risiko yang berpengaruh antara lain:
- Berhubungan seksual tanpa kondom
- Bergonta-ganti pasangan seksual
- Pernah terkena penyakit menular seksual sebelumnya
Cara Dokter Mendiagnosis Chancroid
Saat ini belum ada tes laboratorium yang bisa segera mengonfirmasi diagnosis chancroid. Karena itu, diagnosis ditegakkan berdasarkan penilaian klinis. Menurut Centres for Disease Control and Prevention, ada kemungkinan diagnosis bisa ditegakkan jika:
- Terdapat satu atau lebih luka pada area genital yang terasa sakit
- Luka di area genital dan, jika ada, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan khas chancroid
- Tidak ada bukti infeksi sifilis dari pengujian tes atau dari tes darah yang dilakukan minimal 7 hari setelah timbulnya luka
- Hasil tes swab pada luka untuk mengecek virus herpes simpleks negatif
Dokter juga akan membuat diagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyai pasien tentang gejala yang dialaminya.
Cara Mengatasi Chancroid
Penanganan chancroid yang tepat bisa menyembuhkan infeksi, mengurangi risiko komplikasi, dan mencegah penularan. Penanganan harus langsung dilakukan sesaat setelah ada dugaan chancroid. Kunci pengobatan chancroid melibatkan penggunaan antibiotik. Antibiotik juga bisa membantu mengurangi risiko jaringan parut setelah luka sembuh.
Dokter akan meresepkan antibiotik yang tepat berdasarkan hasil pemeriksaan, contohnya azitromisin atau seftriakson. Jika ada gelembung nanah, dokter akan memecahkannya agar kering serta mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Selama masa pengobatan itu, pasien akan diminta beristirahat yang cukup dan menghindari aktivitas seksual serta membersihkan area genital dengan air dan sabun yang tidak mengandung bahan kimia keras. Untuk meredakan rasa nyeri, dokter juga bisa meresepkan obat seperti parasetamol atau ibuprofen.
Komplikasi
Chancroid bisa menimbulkan komplikasi jika tak mendapat perawatan secepatnya. Komplikasi itu antara lain:
- Superinfeksi, yakni sel yang terinfeksi terkena infeksi lagi oleh bakteri lain
- Luka menjadi borok dan menyebar di area sekitarnya
- Masalah kesehatan reproduksi
- Lebih berisiko terkena penyakit menular seksual lain, termasuk HIV
Pencegahan
Chancroid menyebar lewat hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Maka satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit menular seksual ini adalah tidak melakukan aktivitas seksual sama sekali.
Namun untuk mengurangi risiko tertular, caranya adalah mempraktikkan perilaku seks yang aman. Misalnya menggunakan kondom dengan benar dan tidak bergonta-ganti pasangan serta menjaga kebersihan area genital.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera kontak dokter untuk menjadwalkan konsultasi jika ada gejala chancroid, terutama setelah berhubungan seksual dengan pasangan yang mengalami atau diduga terkena penyakit menular seksual.
Narasumber
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Primaya Hospital Bekasi Timur
Referensi:
- Chancroid. https://medlineplus.gov/ency/article/000635.htm. Diakses 24 April 2023
- Chancroid. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513331/. Diakses 24 April 2023
- Chancroid: clinical manifestations, diagnosis, and management. https://sti.bmj.com/content/sextrans/79/1/68.full.pdf. Diakses 24 April 2023
- Chancroid Diagnostic Considerations. https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/chancroid.htm. Diakses 24 April 2023
- Immunopathogenesis of Haemophilus ducreyi Infection (Chancroid). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC127820/. Diakses 24 April 2023
- Chancroid and Haemophilus ducreyi: an update. https://journals.asm.org/doi/10.1128/CMR.8.3.357?url_ver=Z39.88-2003&rfr_id=ori:rid:crossref.org&rfr_dat=cr_pub%20%200pubmed. Diakses 24 April 2023
- Chancroid. https://emedicine.medscape.com/article/214737-overview. Diakses 24 April 2023