Apakah Anda pernah merasakan area tertentu pada kulit telapak kaki menebal dan keras ketika disentuh? Bisa jadi itu adalah tanda kaki kapalan. Kapalan adalah salah satu masalah pada kaki yang kerap muncul. Meski sebagian besar kasus kaki kapalan tidak serius, masalah ini tetap mesti menjadi perhatian karena berpotensi mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kaki Kapalan, Apakah Berbahaya?
Ketika terdapat kapalan pada kaki, penampilan bisa terganggu. Terutama bagi yang sering beraktivitas tanpa alas kaki. Kadang kaki kapalan juga menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan saat berjalan. Meski demikian, kapalan tidak tergolong masalah kesehatan yang membahayakan.
Kapalan biasanya muncul pada area kaki yang sering menahan beban, terutama tumit. Kapalan juga bisa terjadi di bagian atas telapak kaki (metatarsal) dan sisi kaki. Kapalan (callus) berbeda dengan jagung kaki (corn) meski punya kemiripan. Kapalan dan jagung kaki sama-sama berwarna kuning pucat.
Jagung kaki juga kadang ditandai dengan kulit yang menebal, tapi ada juga jagung kaki yang terasa lunak. Yang pasti, ukurannya cenderung lebih kecil dan bulat. Saat ditekan, jagung kaki pun terasa sakit. Sedangkan kaki kapalan umumnya hanya terasa tebal saat ditekan.
Cara Menghilangkan kapalan di kaki biasanya bisa dilakukan di rumah. Namun bagi beberapa orang tertentu, misalnya penderita diabetes, ada peningkatan risiko infeksi sehingga disarankan mendatangi podiatris atau dokter spesialis kaki. Kapalan lebih sering terjadi dan lebih cepat berkembang pada kaki penderita diabetes. Jika tidak segera diambil, kapalan bisa menjadi sangat tebal, pecah, dan menimbulkan luka terbuka hingga memicu infeksi.
Siapa Saja Seseorang yang Berisiko Mengalami Kapalan di Kaki?
Risiko kaki kapalan lebih tinggi pada orang yang sangat aktif secara fisik. Risiko itu lebih besar pada orang yang:
- Sering mengenakan sepatu atau sandal yang terlalu sempit atau longgar
- Kerap mengenakan sepatu hak tinggi
- Tidak memakai kaus kaki saat mengenakan sepatu
- Sering bekerja atau beraktivitas dengan berjalan atau berlari
- Kerap berjalan di atas permukaan tidak rata tanpa alas kaki
- Ada masalah pada kaki, misalnya tulang pada telapak kaki lebih menonjol sehingga lebih sering tertekan alas kaki
- Sering bersepeda
Penyebab Kapalan di Kaki
Kapalan adalah area kulit yang menebal akibat tekanan dan gesekan. Kulit merespons tekanan ini dengan menciptakan lapisan pelindung keratin yang keras. Keratin adalah protein yang ada dalam kulit. Kapalan dapat muncul di bagian tubuh mana pun, tapi paling sering terbentuk di kaki karena tekanan dan gesekan dari aktivitas menahan beban seperti berjalan.
Gesekan atau beban yang dialami kaki adalah penyebab utama kapalan di kaki. Bila Anda termasuk sering beraktivitas fisik atau berisiko mengalami kapalan, perhatikan gejala utama kapalan kaki seperti:
- Area kulit tebal dan mengeras
- Area kaki yang kapalan tidak peka terhadap sentuhan
- Merasa tidak nyaman saat berjalan
- Di area kulit yang mengeras muncul warna kuning pucat
Berbagai Cara Menghilangkan Kapalan di Kaki
Untuk kapalan kaki yang baru muncul dan tidak terlalu besar atau tebal, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Rendam kaki yang terkena kapalan dalam air hangat selama 10-15 menit atau sampai kapalan melunak
- Gunakan batu apung atau kikir kuku untuk mengikis sebagian kulit kapalan
- Pasang plester yang mengandung asam salisilat 40%
- Setelah 48-72 jam, lepaskan plester
Ulangi langkah-langkah ini sesuai dengan kebutuhan sampai kapalan hilang. Bila area kaki kapalan terlalu besar sehingga tak bisa ditutup dengan plester, Anda bisa menggunakan salep/krim yang mengandung 40% urea atau 12% amonium laktat.
Selain itu, pastikan Anda mengenakan sandal atau sepatu yang ukurannya pas dengan kaki untuk mengurangi gesekan dan mencegah kapalan bertambah parah. Anda juga bisa perlahan-lahan menggosok kulit yang tampak menebal dengan batu apung sebelum kapalan berkembang.
Kapalan di Kaki Tak Kunjung Sembuh
Bagi beberapa orang, kaki kapalan bisa menjadi pemandangan rutin. Sebab, rutinitasnya sehari-hari mendatangkan risiko kapalan. Begitu pula bila orang tersebut memiliki masalah pada kaki yang membuatnya lebih berisiko mengalami kapalan.
Untuk masalah kaki kapalan yang tak kunjung sembuh, tindakan yang bisa diambil tergantung hasil pemeriksaan dokter. Dokter bisa menggunakan scalpel atau pisau bedah untuk memangkas kapalan pada kaki. Bila dokter mendapati ada tulang atau persendian kaki yang tak berada di tempatnya sehingga kaki mendapat terlalu banyak tekanan, operasi bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga kapalan tak terus-terusan terjadi.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda sebaiknya segera menemui dokter bila kapalan di kaki tak kunjung hilang setelah dua minggu menjalani perawatan di rumah. Demikian pula bila ada tanda-tanda muncul luka terbuka dari area kapalan. Bagi penderita diabetes, kapalan harus lebih diwaspadai. Cara teraman untuk menangani kaki kapalan pada penderita diabetes adalah dengan tindakan medis oleh tenaga profesional. Semoga artikel Cara Menghilangkan Kapalan di Kaki, dapat bermanfaat untuk Anda.
Reviewed by
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Primaya Hospital Bhakti Wara
Referensi:
Factors Associated with the Local Increase of Skin Temperature, ‘Hotspot,’ of Callus in Diabetic Foot: A Cross-Sectional Study. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/19322968211011181. Diakses 7 Mei 2022
Corns and Calluses. https://www.msdmanuals.com/home/skin-disorders/cornification-disorders/corns-and-calluses. Diakses 7 Mei 2022
How to Treat Corns and Calluses. https://www.aad.org/public/everyday-care/injured-skin/burns/treat-corns-calluses. Diakses 7 Mei 2022
Calluses and corns. https://www.health.harvard.edu/pain/calluses-and-corns. Diakses 7 Mei 2022
Corns and Calluses. https://medlineplus.gov/cornsandcalluses.html. Diakses 7 Mei 2022
What is a Corn? What is a Callus? https://www.apma.org/Patients/FootHealth.cfm?ItemNumber=1346. Diakses 7 Mei 2022
Diabetes Foot Complications. https://www.diabetes.org/diabetes/foot-complications. Diakses 7 Mei 2022
Share to :
