Sinar matahari telah lama diketahui menyimpan risiko bahaya bagi kesehatan. Bahkan sinar matahari pagi yang bermanfaat membantu produksi vitamin D bagi tubuh juga tak kalah berbahaya. Salah satu risiko itu adalah munculnya lesi atau bercak yang bisa berkembang menjadi kanker kulit. Jenis lesi itu antara lain actinic keratosis yang dapat menjadi karsinoma sel skuamosa bila tak didiagnosis dan dirawat sejak dini.
Mengenal Actinic Keratosis
Actinic keratosis adalah kelainan pada kulit yang terjadi akibat kerusakan kulit yang dipicu sinar matahari. Keratosis aktinik juga disebut keratosis matahari. Kelainan ini bisa berubah menjadi kanker kulit sehingga disebut pra-kanker.
Pada kulit yang mengalami actinic keratosis akan muncul lesi atau bercak kering bersisik yang kecil dan berwarna merah, cokelat, gelap, atau sama seperti warna kulit. Umumnya bercak ini didapati pada wajah, leher, tangan, atau lengan bagian bawah yang sering terpapar sinar matahari.
Menurut Hopkins Medicine, actinic keratosis sangat umum dan banyak orang mengalaminya. Namun kondisi ini jarang berkembang menjadi kanker. Tidak ada cara untuk mengetahui apakah keratosis ini akan menjadi karsinoma sel skuamosa alias kanker kulit akibat paparan sinar matahari ataupun seberapa cepat perkembangan itu akan terjadi.
Karena keratosis aktinik ini tumbuh dengan cepat, ada risiko lesi menjadi kanker dalam waktu singkat. Keratosis pada telinga dan leher paling berisiko berkembang menjadi kanker karena kedua bagian tubuh itu sangat sensitif terhadap paparan sinar matahari.
Gejala
Actinic keratosis ditandai dengan perubahan pada penampilan kulit yang terlihat secara kasatmata. Gejala kulit yang terkena keratosis ini termasuk:
- Bertekstur kasar
- Gatal
- Panas seperti terbakar
- Perih
- Bercak berukuran 1-2 cm atau bisa juga lebih besar
- Ada banyak bercak, beberapa berdekatan atau menyatu
- Bercak dikelilingi warna kemerahan
Penyebab
Actinic keratosis terjadi karena perkembangan abnormal sel kulit akibat kerusakan DNA yang disebabkan oleh sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet B. Kelainan ini lebih mungkin terjadi jika sistem imun bermasalah, mengalami penuaan, punya penyakit sebelumnya, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Adapun faktor risiko yang mempengaruhi antara lain:
- Paparan sinar matahari berlebih
- Penggunaan tanning bed atau ranjang khusus untuk membuat kulit lebih eksotis dengan sinar ultraviolet
- Berkulit putih
- Berusia lebih dari 50 tahun
Cara Dokter Mendiagnosis Actinic Keratosis
Dokter dapat mendiagnosis actinic keratosis melalui pemeriksaan kulit. Dokter akan menggunakan lensa pembesar atau lampu dengan cahaya terang untuk mengecek lesi atau bercak serta sisik pada kulit. Prosedur pemeriksaan dengan mikroskop pemindai berteknologi laser dan tomografi koherensi optik juga dapat membantu menegakkan diagnosis. Bila ada dugaan kanker, dokter akan mengambil sampel kulit untuk dilakukan pengetesan.
Cara Mengatasi Actinic Keratosis
Terdapat sejumlah cara untuk mengatasi actinic keratosis yang belum berkembang menjadi kanker kulit. Di antaranya:
- Membekukan bercak pada kulit dengan nitrogen cair untuk menghancurkannya. Prosedur ini juga disebut cryosurgery atau cryotherapy.
- Mengikis kulit dengan alat khusus seperti sendok (curettage) dan menggunakan aliran listrik (electrosurgery). Dokter akan membuat kulit mati rasa dulu sebelum melakukan prosedur ini. Setelah kulit dikikis, dokter akan menjalankan tindakan electrosurgery untuk mengendalikan perdarahan dan menghancurkan sel abnormal yang tersisa.
- Menyayat kulit dengan pisau bedah untuk mengangkat lesi dan mengecek sel basal atau karsinoma sel skuamosa.
- Mengelupas kulit dengan zat kimia agar kulit baru bisa tumbuh dan menggantikan kulit yang rusak.
- Menggunakan laser untuk menghancurkan lapisan teratas kulit sehingga bisa tumbuh kulit baru yang sehat.
- Mengoleskan obat pada kulit, seperti fluorouracil, imiquimod, dan diclofenac.
- Menggunakan obat dan cahaya untuk membunuh sel yang rusak (terapi fotodinamik)
Komplikasi
Kekhawatiran yang biasa muncul ketika seseorang terdiagnosis mengalami actinic keratosis adalah risiko terjadinya kanker kulit. Karsinoma sel skuamosa inilah yang merupakan komplikasi utama keratosis tersebut. Sangat jarang keratosis aktinik berkembang menjadi kanker.
Risiko penderita keratosis ini mengalami kanker berkisar 10-15 persen. Actinic keratosis yang membesar, menebal, lunak, dan menjadi borok adalah tanda kuat kemunculan kanker yang berkembang dari kondisi pada kulit tersebut.
Selain itu, karena terjadi akibat paparan sinar matahari yang merusak kulit, orang yang mengalami keratosis ini juga berisiko terkena actinic cheilitis, melanoma, karsinoma sel basal, dan jenis kanker kulit lain yang jarang seperti karsinoma sel Merkel.
Pencegahan
Actinic keratosis terjadi karena paparan sinar matahari. Maka cara pencegahan yang utama adalah sebisa mungkin menghindari sinar matahari terutama antara pukul 10 pagi dan 2 siang. Bila harus ke luar rumah dan terpapar sinar matahari, gunakan sunscreen atau krim penahan sinar matahari pada kulit.
Oleskan krim itu ke semua bagian tubuh yang akan terkena paparan sinar matahari setidaknya 15 menit sebelumnya. Selain itu, gunakan pelembap bibir yang memiliki kandungan antiultraviolet. Gunakan krim dan pelembap bibir ini setiap dua jam atau lebih sering bila sedang berenang atau banyak berkeringat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika curiga mengalami actinic keratosis, sebaiknya segera datangi dokter untuk menjalani pemeriksaan. Bila terdeteksi sejak dini, keratosis ini bisa secepatnya ditangani sebelum berkembang menjadi kanker kulit yang berbahaya. Jangan tunda untuk menghubungi dokter bila keratosis terasa sakit, berdarah, terinfeksi, atau makin besar.
Narasumber
dr. Stevy Dian Fitriani, Sp,KK, M,Kes
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Primaya Hospital Bekasi Barat
Referensi:
- Actinic keratoses (solar keratoses). https://www.nhs.uk/conditions/actinic-keratoses/. Diakses 26 Desember 2022
- Actinic Keratosis: Diagnosis and Treatment. https://www.aad.org/public/diseases/skin-cancer/actinic-keratosis-treatment. Diakses 26 Desember 2022
- Actinic Keratosis (A Precancerous Condition). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/actinic-keratosis. Diakses 26 Desember 2022
- Actinic keratosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/actinic-keratosis/. Diakses 26 Desember 2022
- Actinic Keratosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557401/. Diakses 26 Desember 2022
- Comprehensive Management of Actinic Keratoses. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4187997/. Diakses 26 Desember 2022
- Actinic keratosis (syn. solar keratosis). https://www.pcds.org.uk/clinical-guidance/actinic-keratosis-syn-solar-keratosis. Diakses 26 Desember 2022
- Treatment of actinic keratosis. https://www.uptodate.com/contents/treatment-of-actinic-keratosis. Diakses 26 Desember 2022