Ada banyak jenis bintik hitam yang sering muncul pada permukaan kulit, salah satunya yaitu tahi lalat. Umumnya, tahi lalat sudah ada sejak lahir sehingga sering disebut sebagai “tanda lahir”.
Walau demikian, tahi lalat juga dapat muncul tiba-tiba dan bertambah banyak. Bahkan, ukurannya pun dapat semakin membesar. Lalu, bagaimana cara mengatasi hal ini, dan apakah tahi lalat bisa dihilangkan? Yuk simak faktanya di bawah ini.
Apa Itu Tahi Lalat?
Tahi lalat yaitu bintik kecil berwarna cokelat kehitaman yang tumbuh di atas permukaan kulit. Dalam istilah medis kondisi ini disebut sebagai nevus pigmentosus atau dalam istilah bahasa Inggris disebut mole.
Proses terbentuknya tahi lalat sendiri yaitu berasal dari melanosit, suatu zat pigmen kulit yang terbentuk secara berlebih dan berkelompok dalam satu lokasi. Perubahan hormon memegang peran utama bagi seseorang untuk terkena kondisi ini.
Nevus ini dapat sejajar dengan permukaan kulit namun ada juga yang menonjol lebih tinggi dari pada kulit sekitarnya. Bahkan ada yang memiliki benjolan cukup tinggi dibandingkan kulit sekitarnya.
Umumnya, risiko seseorang terkena tahi lalat lebih besar pada orang dengan kulit terang dibandingkan pada orang berkulit gelap. Para ahli juga menemukan hubungan genetik yang mewariskan tahi lalat dengan tipe yang sama secara turun temurun terhadap anak keturunannya.
Umumnya, tahi lalat berasal dari bawaan lahir sehingga disebut sebagai tanda lahir. Namun, pada kondisi tertentu tahi lalat muncul pada waktu bayi atau anak-anak dan pada usia hingga 25 tahun.
Sejatinya, nevus ini termasuk tumor jinak namun sifatnya sangat umum dan tidak berbahaya, namun beberapa jenis di antaranya bisa berubah menjadi kanker kulit. Normalnya, jumlah tahi lalat pada tubuh yang bermunculan yaitu sebanyak 10 – 40 buah. Jika lebih dari itu, maka perlu diwaspadai akan adanya kondisi kesehatan tertentu.
Nama | Tahi lalat (nevus) |
Gejala Utama | Bentuk oval atau bulat dengan warna kecokelatan |
Dokter | Dokter spesialis kulit dan kelamin |
Penyebab Utama | Sel melanosit yang menumpuk di satu lokasi |
Diagnosis | Pemeriksaan fisik, wawancara medis, dan cek tahap lanjut |
Faktor Risiko | Faktor genetik, wanita hamil, wanita menopause |
Pengobatan | Sebagian besar tidak butuh pengobatan |
Pencegahan | Tidak dapat dicegah untuk bawaan lahir |
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat menjadikan seseorang lebih berpotensi untuk terkena tahi lalat meliputi:
- Orang berkulit terang
- Wanita hamil
- Wanita menopause
- Penggunaan obat yang memengaruhi hormon
Penyebab Tahi Lalat
Penyebab mole dapat muncul yaitu karena adanya penumpukan melanosit di satu area permukaan kulit. Akibatnya, terjadi perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, dan bahkan dapat tumbuh dengan permukaan yang lebih tinggi dibandingkan permukaan kulit.
Teksturnya sendiri dapat bervariasi antara satu orang dengan orang lain. Ada yang kasar, halus, bahkan ada yang ditumbuhi rambut juga.
Apa Penyebab Tahi Lalat Tiba-Tiba Muncul?
Untuk kasus tahi lalat tiba-tiba muncul dan bertambah banyak, maka hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal:
- Perubahan hormon seperti pada wanita hamil/menopause.
- Bertambahnya usia (penuaan kulit)
- Mutasi genetik
- Paparan sinar matahari berlebihan
Gejala
Sejatinya, tahi lalat bukan tergolong penyakit tertentu yang menimbulkan gejala bagi kesehatan. Hanya saja, ada ciri khas dari tahi lalat seperti:
- Warna cokelat kehitaman, namun ada juga yang menyerupai warna kulit.
- Tekstur bisa rata, kasar, atau pun menonjol.
- Bentuk cenderung oval atau bulat melingkar.
- Lokasi bisa di mana saja selama masih di permukaan kulit.
- Ukuran normal tidak melebihi 6 mm, namun ada kondisi yang lebih besar.
Lalu apakah tahi lalat berbahaya dan dapat tumbuh menjadi ganas?
Bisa, walaupun sangat jarang, namun tahi lalat dapat tumbuh dan berkembang menjadi kanker kulit melanoma. Ciri-cirinya yaitu:
- Terasa gatal dan nyeri
- Keluar cairan atau darah
- Diameter bisa melebihi 6 mm
- Bentuk tidak bulat simetris
- Memiliki warna yang berbeda-beda
Cara Dokter Mendiagnosis
Dalam mendiagnosis tahi lalat, dokter umumnya hanya melihat melalui pemeriksaan fisik saja karena mudah sekali untuk mengetahui apakah itu mole atau bukan. Namun, jika dokter mencurigai akan potensi ciri-ciri kanker kulit, maka akan dilakukan prosedur biopsi untuk mengambil sampel jaringan tersebut.
Pencegahan
Walaupun belum ada pencegahan khusus, namun ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kondisi ini seperti:
- Hindari paparan sinar UV secara berlebihan.
- Selalu pakai sunscreen saat ke luar rumah siang hari.
- Periksaan tahi lalat secara rutin ke dokter kulit.
Pengobatan Tahi Lalat
Dalam kebanyakan kasus, tahi lalat tidak membutuhkan penanganan medis. Namun, ada beberapa kondisi yang membutuhkan penanganan seperti saat tahi lalat ini mengganggu penampilan atau berkembang menjadi kanker. Hal ini membutuhkan pembedahan/operasi
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan ke dokter spesialis kulit dan kelamin apabila tahi lalat berkembang menjadi kanker sesuai gejala yang kami sebutkan di atas. Terlebih bila tahi lalat memiliki diameter >5 cm, 50 buah lebih dalam satu tubuh, riwayat kanker kulit dalam keluarga, atau punya kulit yang sensitif terhadap sinar matahari.
Narasumber:
Spesialis Dermatovenerologi
Primaya Hospital Hertasning
Referensi:
- Moles. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/moles/symptoms-causes/syc-20375200. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Mole. https://www.dermnetnz.org/topics/mole/. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Skin cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/skin-cancer/symptoms-causes/syc-20377605. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Blue nevus. http://www.aocd.org/page/BlueNevus. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Moles. https://www.aad.org/public/diseases/bumps-and-growths/moles. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Atypical moles (dysplastic nevi). https://www.skincancer.org/skin-cancer-information/atypical-moles. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Dysplastic nevi. https://www.cancer.gov/types/skin/moles-fact-sheet. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Meyerson naevus. https://www.dermnetnz.org/topics/meyerson-naevus/. Diakses pada 08 Juli 2024.
- How to spot an atypical mole. https://www.skincancer.org/skin-cancer-information/atypical-moles/warning-signs-and-images. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Skin biopsy. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/skin-biopsy/about/pac-20384634. Diakses pada 08 Juli 2024.
- Unna nevus. https://doi.org/10.1007/978-3-540-35106-1_27. Diakses pada 08 Juli 2024.