• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Blefaritis, Penyebab Kelopak Mata Bengkak dan Merah

Blefaritis, Penyebab Kelopak Mata Bengkak dan Merah

Blefaritis merupakan suatu kondisi peradangan pada kelopak mata sehingga tampak merah dan membengkak. Walaupun tidak tergolong sebagai penyakit berbahaya, namun seseorang yang menderita blefaritis kronis dapat terganggu kualitas hidupnya.

Kondisi ini pun dapat menyerang semua usia mulai dari anak-anak hingga usia lanjut sekalipun. Walau demikian, pengobatannya sendiri dapat dilakukan dari rumah dengan menggunakan perawatan sederhana.

buat jani dokter primaya

Pengertian

Blefaritis adalah kondisi inflamasi atau peradangan pada kelopak mata yang menjadikannya bengkak dan memerah. Penyakit ini tergolong sebagai penyakit yang tidak menular dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Walau demikian, blefaritis dapat kambuh bagi beberapa orang. Oleh karena itu, penanganan dari ahlinya tetap diperlukan untuk mengurangi frekuensi kambuh-kambuhan yang terjadi.

Berdasarkan jenisnya, kondisi ini terbagi menjadi tiga kategori yaitu:

  • Blefaritis Anterior. Yaitu peradangan yang terdapat pada kelopak mata bagian depan serta di area pangkal bulu mata.
  • Blefaritis Posterior. Kondisi peradangan pada area kelenjar dalam kelopak mata yang berlokasi di bagian yang bersentuhan langsung dengan bola mata.
  • Blefaritis Campuran. Yaitu kondisi peradangan yang merupakan gabungan antara kedua jenis peradangan di atas.

 

Penyakit Blefaritis
Gejala Utama Pembengkakan pada area kelopak mata
Dokter Spesialis Dokter spesialis mata
Penyebab Utama Infeksi bakteri, masalah pada kelenjar meibomian
Diagnosis Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
Faktor Risiko Penderita disfungsi kelenjar meibomian
Pengobatan Kompres dengan air hangat, gunakan obat tetes mata
Pencegahan Bersihkan area sekitar mata dan wajah secara teratur

Faktor Risiko

Sebenarnya, tidak ada faktor risiko khusus yang menjadikan seseorang lebih mudah terkena blefaritis atau tidak. Namun, ada beberapa kategori seseorang yang lebih rentan terhadap penyakit ini seperti halnya:

  • Penderita disfungsi kelenjar meibomian
  • Orang yang memiliki ketombe

Penyebab

Untuk mengetahui penyebab dari blefaritis, kita juga dapat menggolongkannya berdasarkan masing-masing jenisnya. Berikut ini contohnya:

  • Blefaritis Anterior. Yaitu peradangan yang terdapat pada kelopak mata bagian depan serta di area pangkal bulu mata.
  • Blefaritis Posterior. Kondisi peradangan pada area kelenjar dalam kelopak mata yang berlokasi di bagian yang bersentuhan langsung dengan bola mata.
  • Blefaritis Campuran. Yaitu kondisi peradangan yang merupakan gabungan antara kedua jenis peradangan di atas.
Baca Juga:  Kenali Alergi pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala

Beragam gejala blefaritis yang kerap terlihat pada penderitanya meliputi:

  • Mata merah
  • Gatal pada kelopak mata
  • Mata panas
  • Mata terasa terbakar
  • Gangguan pengihatan
  • Kerontokan bulu mata
  • Pertumbuhan bulu mata abnormal
  • Fotopobia (sensitif cahaya)
  • Sering keluar air mata
  • Mata menjadi kering
  • Kotoran mata saat bangun tidur

Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis blefaritis secara mudah. Metode yang kerap mereka gunakan yaitu berupa wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pengecekan peradangan untuk melihat kemungkinan adanya bakteri, virus, atau fungi yang menandakan adanya infeksi.

Bila ternyata dicurigai terdapat suatu infeksi pada kelopak mata, maka akan ada prosedur khusus untuk mengecek cairan mata yang akan diteliti lebih lanjut dalam laboratorium. Setelah jelas penyebab utamanya, maka dokter akan melanjutkan perawatan berdasarkan hasil analisa tersebut.

Pencegahan

Anda dapat melakukan tindak pencegahan agar terhindar dari Blefaritis dengan cara membersihkan wajah secara rutin menggunakan air bersih. Bagi yang sehari-harinya menggunakan kosmetik, maka dapat melakukan pembersihan sisa-sisa bahan kosmetik yang melekat di area sekitar mata sebelum tidur.

Selain itu, usahakan untuk mencuci tangan dengan sabun bersamaan dengan air mengalir sebelum menyentuh wajah. Agar infeksi tidak menyebar, bila ada rasa gatal pada area mata maka jangan sekali-kali menggosok-gosoknya.

Pengobatan

Pengobatan blefaritis bisa Anda lakukan dari rumah khusus untuk kasus ringan. Namun pada kasus yang lebih berat, maka perlu pengobatan yang lebih kompleks seperti halnya:

  • Pijat sekitar kelopak mata dengan lembut dan pastikan tangannya bersih
  • Kompres sekitar kelopak mata menggunakan air bersih dan hangat
Baca Juga:  Hematochezia: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Bila sudah melakukan perawatan tersebut namun masih menunjukkan gejala yang sama atau bahkan lebih parah, maka segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih kompleks. Berikut ini beberapa pengobatan yang kerap dokter lakukan:

  • BlephEx (Electrochemical lid margin debridement). Berguna untuk menghilangkan bakteri dan ragam mikroorganisme yang ada di kelopak mata. Perawatan ini juga berguna untuk membuka kelenjar meibomian yang tersumbat. (Berikan contoh ilustrasi gambar alat)
  • IPL (Intense pulse light therapy). Hampir sama seperti BlephEx, namun fungsi utamanya yaitu untuk membuka kelenjar kelopak mata yang mengalami penyumbatan.
  • Lipiflow (Thermal pulsation treatment). Berfungsi untuk menghilangkan beragam jenis material yang menghalangi kelenjar meibomian.

Komplikasi

Umumnya, blefaritis menyebabkan terjadinya kerontokan pada bulu mata. Hal ini akibat dari kerusakan pada folikel rambut bulu mata yang membuat pertumbuhan rambut terhambat. Selain itu, ada beberapa komplikasi lain yang kerap terjadi seperti:

  • Mata merah kronis
  • Kerusakan mata
  • Luka pada kelopak mata

Kapan Harus ke Dokter?

Segera kunjungi dokter spesialis mata apabila gejala blefaritis yang Anda alami tidak kunjung sembuh selama beberapa hari. Dengan berkunjung ke dokter, maka Anda pun akan mendapatkan perawatan yang tepat sehingga infeksi yang terjadi tidak menyebar dan menyebabkan beragam jenis komplikasi.

Narasumber:

dr. Melvina Nidya Sandra, Sp. M

Spesialis Mata

Primaya Hospital Bekasi Timur

Referensi:

  • https://www.nhs.uk/conditions/blepharitis/. Diakses pada 1 Januari 2023.
  • https://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/blepharitis. Diakses pada 1 Januari 2023.
  • Managing blepharitis. https://www.aao.org/eyenet/article/managing-blepharitis-tried-true-new-approaches. Diakses pada 1 Januari 2023.
  • Blepharitis: Complications. https://www.nhs.uk/conditions/blepharitis/complications/. Diakses pada 1 Januari 2023.
  • Blepharitis: Treatment. https://www.nhs.uk/conditions/blepharitis/treatment/. Diakses pada 1 Januari 2023.
  • Herpes simplex eye infections. https://patient.info/doctor/herpes-simplex-eye-infections. Diakses pada 1 Januari 2023.
  • Treatment of blepharitis: recent clinical trials. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1542012414001268. Diakses pada 1 Januari 2023.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below