• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Degenerasi Makula: Gangguan Penglihatan pada Orang Tua

Degenerasi Makula Gangguan Penglihatan pada Orang Tua

Degenerasi makula adalah salah satu penyakit mata yang umum terjadi pada orang dewasa, terutama di kalangan lanjut usia. Degenerasi makula termasuk kondisi medis yang serius dan bisa sangat mempengaruhi kualitas hidup individu yang mengalaminya. Karena itu, sangat penting bagi semua orang untuk memperhatikan faktor risiko dan gejala kondisi ini.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Degenerasi Makula

Degenerasi makula adalah kondisi medis yang terjadi ketika daerah sentral retina yang disebut makula mengalami kerusakan. Makula berperan untuk penglihatan pusat, dan warna. Makula sangat penting untuk penglihatan jarak dekat dan detail. Ketika seseorang mengalami degenerasi makula, kemampuannya untuk membaca, mengemudi, dan melakukan aktivitas sehari-hari lain akan terganggu.

Berdasarkan penyebabnya, degenerasi makula umum dikategorikan menjadi degenerasi makula herediter (hereditary macular degeneration).dan degenerasi makula terkait usia (age-related macular degeneration/ARMD) Degenerasi makula herediter adalah kondisi genetik atau diwariskan dari orang tua, sementara ARMD merupakan kondisi degenerasi makula yang terjadi karena pertambahan usia. d

Ada dua jenis degenerasi makula terkait usia yang dibedakan menurut proses perkembangannya, yaitu degenerasi makula kering dan degenerasi makula basah. Degenerasi makula kering berkembang secara perlahan dan prevalensinya lebih besar daripada degenerasi makula basah. Degenerasi makula basah berkembang lebih cepat dan lebih berbahaya. Degenerasi macula kering maupun basah dapat mempengaruhi satu atau kedua mata.

Apa pun jenisnya, degenerasi makula berbahaya karena mengganggu penglihatan pusat yang diperlukan untuk melihat objek dengan jelas. Pada tahap lanjut, kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya penglihatan pusat secara permanen sehingga kualitas hidup penderitanya menurun.

 

Prevalensi Degenerasi Makula

Menurut sejumlah studi, perempuan lebih rentan terkena degenerasi makula terutama pada usia 50-60 tahun. Framingham Eye Study mendapatkan hasil prevalensi eksudatif ARMD pada usia diatas 52 tahun adalah 1.5%. Prevalensi ARMD meningkat tajam pada usiaย  diatas 75 tahun.

 

Penyebab

Penyebab pasti degenerasi makula belum sepenuhnya dipahami. Namun terdapat sejumlah faktor risiko telah diidentifikasi, seperti:

  1. Usia
Baca Juga:  Kram Perut Disertai Kembung? Waspadai Sindrom Iritasi Usus Besar

Risiko ARMD meningkat tiga kali lipat pada pasien berusia diatas 75 tahun dibandingkan dengan pasien udia 65 โ€“ 74 tahun (Beaver Dam Eye Study; Framingham Eye Study).[3][8]

  1. Merokok

Konsumsi rokok 10 pax per tahun berhubungan dengan peningkatan risiko ARMD. Perokok memiliki risiko dua kali lipat menderita ARMD dibandingkan tidak merokok.

  1. Lain-lain

Penyakit kardiovaskular, hipertensi, gender wanita, ras kulit putih, hiperkolesterolemia, obesitas, hipermetropia, dan riwayat keluarga.

 

Gejala

Gejala degenerasi makula bisa berbeda-beda, bergantung pada jenisnya. Berikut ini beberapa gejala yang umum:

  • Penglihatan pusat menjadi buram, pudar, atau menjorok ke dalam
  • Gangguan persepsi warna
  • Penglihatan terdistorsi, seperti ada garis bergelombang atau benda bulat tampak menjadi persegi panjang
  • Ada bintik-bintik gelap atau area kosong di tengah pandangan
  • Kesulitan membaca atau melihat objek kecil

 

Cara Dokter Mendiagnosis Degenerasi Makula

Dokter spesialis mata dapat mendiagnosis degenerasi makula lewat serangkaian tes dan pemeriksaan mata menyeluruh. di antaranya:

  • Riwayat medis lengkap, meliputi riwayat keluarga, dan faktor risiko degenerasi makula yang dimiliki.
  • Pemeriksaan fisik yaitu tajam penglihatan, persepsi warna dan pemeriksaan retina dengan alat yang disebut oftalmoskop untuk mengamati langsung kondisi makula dan melihat adanya tanda-tanda degenerasi.
  • Pemeriksaan penunjang berupa
  • angiografi fluoresensi dengan cara memasukkan zat pewarna lewat pembuluh darah, kemudian dokter mengambil serangkaian foto menggunakan kamera yang dilengkapi filter fluoresensi. Tujuannya adalah melihat bagaimana kondisi aliran darah di dalam mata.
  • Tomografi koherensi optic (OCT) dengan gelombang cahaya untuk membuat gambar tingkat tinggi dan jaringan mata agar dokter bisa memperoleh gambaran detail ketebalan dan kondisi lapisan makula.

 

Cara Mengatasi Degenerasi Makula

Degenerasi makula tak bisa diatasi sepenuhnya. Namun ada beberapa cara untuk mencegah kondisi ini memburuk dan mengakibatkan komplikasi, seperti:

  • Terapi anti-vaskular endothelial growth factor menggunakan obat yang disuntikkan ke dalam mata untuk membantu memperlambat perkembangan degenerasi makula dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
  • Terapi laser untuk menghancurkan atau menghambat perkembangan pembuluh darah yang tak normal.
  • Konsumsi vitamin dan suplemen yang baik untuk mata, seperti vitamin E, C, zinc, lutein, zeaxanthin
  • Terapi rehabilitasi untuk membantu meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari dalam kondisi penglihatan yang menurun.
  • Terapi psikologis untuk mengatasi stres dan tantangan emosional yang kerap menyertai kondisi degenerasi makula.
Baca Juga:  Amaurosis Fugax: Kondisi yang Mengancam Penglihatan

 

Komplikasi

Degenerasi makula bisa menyebabkan komplikasi dengan cepat jika tak mendapat perawatan yang tepat. Komplikasi itu antara lain:

  • Kerusakan permanen pada penglihatan sentral sehingga kehilangan penglihatan
  • Sulit melakukan aktivitas umum sehari-hari
  • Depresi dan gangguan kecemasan
  • Risiko cedera lebih tinggi

 

Pencegahan

Degenerasi makula tak selalu bisa dicegah. Meski begitu, ada cara untuk mengurangi kemungkinan terkena kondisi ini. Cara yang utama adalah mengelola faktor risiko, seperti:

  • Menghindari paparan asap rokok dan berhenti merokok
  • Menurunkan body mass index pada obesitas
  • Pengobatan faktor risiko seperti hipertensi

 

Kapan Harus ke Dokter?

Diagnosis dan penanganan dini adalah kunci untuk mengantisipasi komplikasi degenerasi makula. Jika Anda curiga mengalami gejala kondisi ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter mata terkait agar segera mendapat pemeriksaan dan pengobatan secepatnya.

 

Narasumber

dr. Ivana Tanoko, MKK, Sp.M

Dokter Spesialis Mata

Primaya Hospital Semarang

Referensi:

  • Age-Related Macular Degeneration Revisited: From Pathology and Cellular Stress to Potential Therapies. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fcell.2020.612812/full. Diakses 15 Mei 2023
  • Age-related Macular Degeneration. https://eye.hms.harvard.edu/amd. Diakses 15 Mei 2023
  • Are women at higher risk for macular degeneration?. https://healthcare.utah.edu/the-scope/all/2014/04/are-women-higher-risk-macular-degeneration. Diakses 15 Mei 2023
  • What Is Macular Degeneration?. https://www.aao.org/eye-health/diseases/amd-macular-degeneration. Diakses 15 Mei 2023
  • Prevention of Age-Related Macular Degeneration. https://www.brightfocus.org/macular/article/prevention-age-related-macular. Diakses 15 Mei 2023
  • Age-Related Macular Degeneration (AMD). https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/age-related-macular-degeneration. Diakses 15 Mei 2023
  • Aged-related macular degeneration. Availabel from : https://eyewiki.aao.org/Age-Related_Macular_Degeneration
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.