Seseorang mengalami serangan jantung, otot jantung akan mengalami kerusakan. Akibatnya, kadar enzim jantung meningkat dan bocor keluar bersama aliran darah. Oleh karena itu, perlu pemeriksaan untuk mendiagnosa kondisi tersebut.
Ketika seseorang mengeluh nyeri dada dan indikasi serangan jantung, maka dokter akan melakukan tindakan pemeriksaan enzim. Jika enzim dalam darah ini jumlahnya banyak, maka telah terjadi kerusakan jantung pada pasien.
Serangan jantung sendiri merupakan kondisi ketika jantung kehilangan oksigen, hal ini terjadi karena adanya sumbatan pada arteri yang memberikan suplai darah ke jantung. Biasanya ditandai dengan gejala nyeri dada dan sesak nafas.
Mengenal Enzim Dalam Jantung
Enzim jantung adalah enzim yang memiliki peran penting menunjang kerja otot jantung. Pada kondisi normal, enzim dalam darah jumlahnya tidak banyak. Namun, kadar enzim akan meningkat ketika seseorang mengalami serangan jantung.
Enzim adalah protein yang membantu tubuh untuk mengelola reaksi kimia tertentu. Ada banyak enzim dalam tubuh yang memiliki fungsi masing-masing seperti pencernaan, fungsi otak, pembekuan darah, fungsi saraf, dan sebagainya.
Enzim dalam jantung berfungsi membantu kerja jantung melakukan tugasnya. Ketika terjadi kerusakan jantung, maka enzim ini akan keluar dan mengalir dalam darah. Adanya enzim ini membantu petugas medis mendiagnosa penyakit jantung.
Apa Saja Jenis Enzim Dalam Jantung?
Ada berbagai jenis enzim dalam jantung, yang semuanya bisa menjadi indikator penunjuk tubuh mengalami penyakit jantung ketika terjadi peningkatan enzim. Berikut beberapa jenis enzim yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit, yaitu:
1. Troponin
Troponin adalah sejenis enzim dalam jantung yang seringkali dipakai untuk mendiagnosa penyakit jantung. Enzim ini memiliki sensitifitas tinggi ketika seseorang mengalami serangan jantung, troponin masuk aliran darah sekitar 3-4 jam.
Selain itu, enzim troponin juga mampu bertahan lebih lama dalam aliran darah sehingga memudahkan saat mendiagnosa. Ada dua jenis troponin yang dinilai yakni troponin T dan Troponin I untuk mengenali kondisi kesehatan jantung.
3. Myoglobin
Mioglobin adalah jenis enzim atau protein yang berada di jaringan dan sel otot jantung. Enzim ini cenderung akan meningkat sekitar 2-3 jam setelah jantung mengalami kerusakan, puncaknya 8-12 jam setelah mengalami serangan jantung.
Pemeriksaan myoglobin seringkali bersamaan dengan enzim jantung lainnya karena enzim ini bisa meningkat pada kondisi penyakit lainnya. Oleh karena itu, diagnosa tidak hanya dari pemeriksaan enzim saja tetapi butuh pemeriksaan fisik.
3. Kreatin Kinase
Kreatin Kinase adalah jenis enzim atau protein dari jaringan jantung dan otot rangka. Enzim ini akan meningkat sekitar 3-6 jam setelah ada kerusakan jantung, puncaknya terjadi 18-24 jam pada CK atau Creatine Kinase dan 12-24 pada CK-MB.
CK-MB biasanya menjadi patokan karena lebih sensitif mendeteksi serangan jantung. Hanya saja, kekurangan CK-MB akan cepat turun ke kadar normal dalam waktu satu atau dua hari setelah serangan jantung yang diderita oleh pasien.
Apa itu Pemeriksaan Enzim Jantung?
Pemeriksaan enzim jantung adalah proses pemeriksaan oleh dokter untuk mengukur kadar enzim atau protein yang berkaitan dengan otot jantung. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan saat seseorang mengalami kondisi serangan jantung.
Pada saat seseorang mengalami serangan jantung, kadar enzim seperti Troponin T (TnT, Troponin I (TnI), dan Creatine Kinase (CK) terdeteksi mengalami peningkatan dalam darah. Normalnya enzim ini ditemukan dengan tingkat rendah.
Namun, ketika otot jantung mengalami kerusakan maka enzim akan keluar dari sel otot jantung dan mengalir dalam darah. Meski begitu, perlu perbandingan dengan pemeriksaan fisik karena enzim ini juga ditemukan di jaringan lain.
Enzim dalam jantung dapat kembali normal jika pemeriksaan dilakukan terlalu cepat setelah terjadi serangan jantung. Dokter biasanya akan mengulangi pemeriksaan enzim di jantung setelah beberapa jam untuk mengetahui hasil diagnosa.
Prosedur Pemeriksaan Enzim Dalam Jantung
Pada dasarnya tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan enzim dalam jantung, seperti berpuasa dahulu atau berhenti konsumsi obat tertentu. Namun, beritahu dokter jika ada wisayat penyakit jantung dan gejala sebelum pemeriksaan.
Proses pemeriksaan enzim akan dilakukan oleh tenaga medis untuk mengambil sampel darah. Pada dasarnya, pemeriksaan enzim dalam jantung mirip seperti tes darah. Adapun langkah-langkah pemeriksaan enzim dalam jantung, yaitu:
- Dokter atau tenaga medis mengikat lengan pasien bagian atas dengan tourniquet untuk memperlambat aliran darah, agar pembuluh darah terlihat
- Dokter melakukan identifikasi letak pembuluh vena, kemudian membersihkan area yang akan disuntik dengan menggunakan alkohol
- Dokter mulai mengambil darah pasien dengan jarum suntik ke dalam pembuluh darah, mungkin memerlukan lebih dari satu jarum suntik
- Setelah darah selesai diambil, jarum suntik ditarik keluar dari pembuluh darah. Dokter akan menempelkan kain kasa untuk menutupi bekas jarum suntikan
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui hasilnya lebih lanjut di laboratorium. Nilai atau skor normal untuk laporan hasil pemeriksaan enzim memiliki range bervariasi tergantung laboratorium tempat pemeriksaan.
Berapa Kisaran Normal Enzim Dalam Jantung?
Hasil enzim dalam jantung bervariasi tergantung spesifikasi dan pemeriksaan. Pengukuran pemeriksaan tingkat enzim biasanya dalam satuan nanogram per mililiter (ng/mL) yang dapat diketahui setelah melakukan tes darah pasien.
Jika seseorang tidak mengalami kerusakan jantung, kadar Troponin ada di bawah 0,2 ng/mL. Jika hasil angka pemeriksaan lebih tinggi, maka hal ini dapat menunjukkan kerusakan pada jantung. Berikut, arti dari hasil pemeriksaan Troponin:
1. Hasil Pemeriksaan Normal
Jika Troponin dalam darah tidak terdeteksi saat pemeriksaan, itu artinya kondisi jantung tidak ada gangguan. Kemudian, ketika kadar Troponin kembali normal setelah 12 jam saat nyeri dada, itu artinya serangan jantung tidak terjadi.
2. Hasil Pemeriksaan Tidak Normal
Jika kadar Troponin berada di level 0,04-0,39 ng/mL, maka pertanda adanya masalah pada jantung. Sementara itu, nilai di atas 0,4 ng/mL menunjukan kemungkinan serangan jantung. Hal ini pertanda adanya kerusakan pada jantung.
Siapa yang Perlu Pemeriksaan Enzim Jantung?
Jika Anda diduga mengalami serangan jantung atau belum lama ini, pemeriksaan enzim jantung mungkin harus dilakukan ketika memiliki gejala dari penyumbatan pembuluh arteri. Adapun gejala-gejala yang mungkin dialami, antara lain:
- Nyeri dada atau dada terasa seperti ada tekanan
- Rasa sakit dan tidak nyaman pada lengan, leher, rahang
- Nyeri dada bertambah semakin parah seiring waktu
- Nyeri dada tidak kunjung membaik setelah minum obat
- Sesak nafas dan berkeringat meski sedang istirahat
- Mual dan muntah, kepala pusing terasa ingin pingsan
- Jantung berdebar dan berdetak abnormal
Silahkan konsultasikan dengan dokter jika menunjukkan gejala-gejala di atas. Dokter juga mungkin akan memberi saran untuk melakukan pemeriksaan enzim dalam jantung yang bertujuan mengetahui kondisi kesehatan jantung pasien.
Demikian informasi tentang pemeriksaan enzim jantung untuk mengetahui kondisi jantung normal atau tidak normal setelah mengalami serangan jantung. Hal ini penting diketahui agar bisa mendapatkan penanganan dini sebelum parah.
Narasumber
dr.ย Putri Rachmawatiย Dewi,ย Sp.JP,ย FIHA
Dokter Spesialis Anak
Primaya Hospital Semarang
Referensi:
- What do elevated cardiac enzyme levels mean?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321684. Diakses pada 7 Juni 2023.
- Cardiac Enzyme Studies. https://www.uofmhealth.org/health-library/hw224485#aa48461. Diakses pada 7 Juni 2023.
- Cardiac Enzyme Studies. https://www.peacehealth.org/medical-topics/id/hw224485#hw224493. Diakses pada 7 Juni 2023.
- Cardiac Biomarkers (Blood). https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=cardiac_biomarkers. Diakses pada 7 Juni 2023.