
Virus HMPV atau human metapneumovirus ramai menjadi bahan pembicaraan publik setelah dikabarkan merebak di Cina pada akhir tahun 2024. Ada kekhawatiran terjadi penyebaran infeksi yang masif seperti COVID-19. Berbeda dengan COVID-19 yang merupakan virus baru, Virus ini sudah ditemukan sejak lebih dari 20 tahun yang lalu. Meski demikian, tetap diperlukan kewaspadaan untuk mencegah penularan virus yang bisa menyebabkan masalah pernapasan ini.
Mengenal Virus HMPV
Virus HMPV adalah salah satu virus penyebab infeksi saluran pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali ditemukan pada 2001 oleh ahli virus dari Belanda. Virus HMPV termasuk famili Pneumoviridae, serupa dengan respiratory syncytial virusย (RSV). Seseorang bisa terinfeksi virus ini beberapa kali selama hidup. Pada anak-anak, dari sepuluh infeksi pernapasan, salah satunya mungkin disebabkan oleh virus HMPV. Gejala infeksi virus ini biasanya ringan seperti gejala flu biasa, tapi beberapa orang bisa mengalami gejala yang berat.
Siapa yang berisiko terinfeksi ?
- Bayi baru lahir
- Usia balita (<5 tahun)
- Lansia (>65 tahun)
- Pasien yang menggunakan obat-obatan penekan imun tubuh.
- Penderita gangguan sistem kekebalan tubuh seperti kanker, HIV, autoimun, dll.
- Pasien dengan penyakit paru kronik.
Gejalaย ย
Gejala infeksi virus HMPV pada umumnya mirip dengan infeksi saluran pernapasan lain. Gejala utama yang bersifat ringan meliputi:
- Demam
- Batuk kering
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Gangguan saluran cerna
Apabila infeksi ringan, gejala ini biasanya akan perbaikan dalam 2-5 hari. Kondisi serius seperti pneumonia, bronkitis, dan bronkiolitis, akan muncul apabila ada gejala berat seperti:
- Sesak napas
- Mengi
- Kelelahan yang ekstrim
- Penurunan saturasi oksigen
Penyebaranย ย
Infeksi virus HMPV bisa menyebar melalui kontak langsung seperti:
- Droplet pernapasan yang keluar saat batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi.
- Kontak langsung dengan cairan tubuh penderita seperti saat jabat tangan dan sentuhan
- Sentuhan pada permukaan benda yang terkontaminasi virus
- Menyentuh mulut, hidung, atau mata setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi
Ketika virus HMPV memasuki tubuh, akan terjadi periode inkubasi selama 3-6 hari. Gejala biasanya baru akan muncul seusai periode inkubasi.
Cara Dokter Mendiagnosisย ย
Dokter akan mendiagnosis infeksi virus HMPV berdasarkan pemeriksaan terhadap gejala, riwayat kesehatan pasien, menanyakan riwayat kontak dengan individu yang mungkin terinfeksi virus tersebut.. Dokter juga akan memeriksa fisis termasuk melakukan pemeriksaan saturasi oksigen, meminta pemeriksaan rontgen dada, dan tes darah lengkap.
Untuk menegakkan diagnosis infeksi Virus HMPV maka perlu pengambilan spesimen melalui swab hidung atau tenggorok. Sampel ini kemudian dapat diperiksakan untuk identifikasi virus antara lain melalui prosedur:
- Tes polymerase chain reaction(PCR)
- Tes antigen
- Kultur virus
Cara Mengobatiย ย
Sampai saat ini belum ada antivirus khusus untuk mengatasi infeksi Virus HMPV. Gejala ringan biasanya akan mereda dalam beberapa hari dengan penanganan yang sederhana tanpa perlu ke rumah sakit. Penanganan umumnya berfokus pada upaya meredakan gejala dan membuat pasien tetap merasa nyaman. Terapi yang dapat diberikan di rumah antara lain:
- Parasetamol untuk menurunkan suhu tubuh
- Obat pereda batuk
- Air putih atau cairan elektrolit untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi
- Dekongestan untuk melegakan hidung tersumbat
- Inhaler untuk membantu pernapasan
- Istirahat total
- Nutrisi seimbang
- Penggunaan alat pelembap udara
Sedangkan jika kondisi pasien memburuk, maka perlu penanganan segera di rumah sakit seperti:
- Terapi oksigen yang diberikan lewat selang hidung atau lewat masker oksigen.
- Infus untuk memasukkan cairan dan nutrisi langsung ke tubuh pasien.
- Obat-obatan untuk mengatasi gejala berat pada pasien.
Komplikasiย
Infeksi virus HMPV bisa menimbulkan komplikasi seperti:
- Pneumonia: peradangan pada kantong udara (alveoli) di paru.
- Bronkiolitis: peradangan pada bronkiolus (cabang saluran napas terkecil).
- Eksaserbasi asma: serangan gejala pada penderita asma.
- Gagal napas dimana paru tidak bisa melakukan pertukaran oksigen dan mengancam jiwa.
Pencegahanย ย
Belum ada vaksin untuk mencegah penularan virus HMPV. Strategi pencegahan yang biasanya diambil meliputi:
- Menjaga kebersihan diri dan hunian
- Mencuci tangan secara rutin
- Mengenakan masker ketika berkegiatan di tempat yang ramai
- Menghindari kontak dengan orang lain yang terinfeksi
- Meningkatkan sirkulasi udara
- Membersihkan permukaan benda yang banyak disentuh orang
- Menjalani pola makan sehat
- Tidur cukup
- Rutin berolahraga
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar orang yang menunjukkan gejala infeksi virus HMPV tidak perlu pemeriksaan dokter karena dapat sembuh sendiri dengan perawatan di rumah. Namun, jika terdapat geajala berat seperti yang disebutkan di atas maka segera ke Rumah Sakit atau fasilitas Kesehatan terdekat.
Narasumber:
Spesialis Paru
Primaya Hospital Bekai Utara
Referensi:
- Human Metapneumovirus (HMPV). https://www.webmd.com/lung/what-is-human-metapneumovirus. Diakses 2 Januari 2025
- About Human Metapneumovirus. https://www.cdc.gov/human-metapneumovirus/about/index.html. Diakses 2 Januari 2025
- The Silent Threat of Human Metapneumovirus: Clinical Challenges and Diagnostic Insights from a Severe Pneumonia Case. https://www.mdpi.com/2076-2607/13/1/73. Diakses 2 Januari 2025
- Human Metapneumovirus (hMPV). https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/human-metapneumovirus-hmpv. Diakses 2 Januari 2025
- Human Metapneumovirus (HMPV). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22443-human-metapneumovirus-hmpv. Diakses 2 Januari 2025
- Human Metapneumovirus: A New Player among Respiratory Viruses. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7107938/. Diakses 2 Januari 2025
- Human metapneumovirus: review of an important respiratory pathogen. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7110553/. Diakses 2 Januari 2025