• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Amyotrophic Lateral Sclerosis : Bisa Menyebabkan Kelumpuhan?

Amyotrophic Lateral Sclerosis Bisa Menyebabkan Kelumpuhan

Pernah dengan istilah amyotrophic lateral sclerosis (ALS)? ALS alias penyakit Lou Gehrig adalah penyakit yang bisa mengakibatkan kelumpuhan. Sebanyak 60.000-380.000 orang terdiagnosis mengalami penyakit langka ini tiap tahun di seluruh dunia. Orang dengan ALS umumnya hanya memiliki harapan hidup 1-3 tahun ke depan setelah diagnosis, tapi bis juga bertahan hingga bertahun-tahun.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) adalah kondisi ketika sel saraf mati hingga menyebabkan kelemahan otot dan hilangnya kemampuan bergerak. ALS juga sering disebut penyakit Lou Gehrig mengacu pada nama pemain bintang bisbol asal Amerika Serikat yang tiba-tiba bermain dengan ceroboh dan lambat padahal sebelumnya terkenal karena kepiawaiannya di lapangan bisbol.

Dokter mendiagnosis Gehrig menderita ALS saat usianya 35 tahun hingga ia terpaksa pensiun dari dunia bisbol. Dua tahun kemudian, dia meninggal setelah berjuang melawan penyakit ini. Karena itulah warga Amerika khususnya menyebut ALS sebagai penyakit Lou Gehrig. Adapun di negara lain seperti kawasan Eropa, seperti dikutip dari Yale Medicine, ALS lebih sering disebut penyakit saraf motorik.

Dalam amyotrophic lateral sclerosis, sel otot tak bisa dikendalikan dengan baik akibat rusaknya sistem saraf yang bertugas mengontrol pergerakan otot. Pasien ALS pun dengan cepat akan kehilangan kendali terhadap ototnya.

Para pakar masih mempelajari penyakit ALS karena masih banyak yang belum diketahui dari penyakit ini, terutama penyebabnya. ALS lebih banyak menyerang pria daripada wanita dan secara umum gejala timbul pada usia 51-66 tahun. Angka kejadian paling banyak didapati di Eropa dibanding benua lain.

Dalam banyak kasus, penyakit amyotrophic lateral sclerosis berkembang dengan cepat dan mengakibatkan hilangnya nyawa penderitanya. Tapi ada juga kasus di mana perkembangan penyakit ini lebih lambat dengan usia harapan hidup mencapai lebih dari 10 tahun setelah diagnosis. Misalnya yang dialami Stephen Hawking, yang hidup dengan ALS sampai lebih dari 50 tahun.

 

Gejala

Terdapat dua macam amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang dibedakan menurut awal kemunculan gejalanya, yakni spinal onset dan bulbar onset. Sebagian besar pasien (80 persen) mengalami ALS spinal onset dengan gejala pertama pada otot lengan dan kaki. Sebanyak 20 persen sisanya merasakan gejala awal pada otot leher dan kepala yang mengakibatkan kesulitan berbicara dan menelan yang merupakan gejala ALS bulbar onset.

Baca Juga:  Dermatitis: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Karena saraf motorik yang terpengaruh, gejala ALS bisa diamati dari kegiatan sehari-hari, seperti menulis, berpakaian, menali sepatu, naik tangga, bahkan berjalan. Pasien ALS juga mungkin mengalami kesulitan berbicara, menelan, dan menjaga keseimbangan.

Beberapa pasien menunjukkan perubahan perilaku, seperti kurang tertarik pada kejadian di sekitarnya. Pada tahap lanjut, gejala ALS yang serius adalah kesulitan bernapas.

 

Penyebab

Belum ada yang bisa menyimpulkan secara pasti apa penyebab amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Namun ada sejumlah faktor risiko yang disebut bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini. Misalnya:

  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Berjenis kelamin pria
  • Punya riwayat ALS dalam keluarga

Meski begitu, faktor riwayat keluarga jarang dijumpai dalam kasus ALS dengan angka 5-10 persen. Mutasi genetik mungkin memiliki peran dalam kemunculan penyakit ini. Faktor risiko lain yang masih dipelajari termasuk:

  • Indeks masa tubuh lebih rendah
  • Kebiasaan merokok
  • Kadar lipid dalam darah tinggi
  • Paparan dari lingkungan, seperti polusi udara
  • Sering makan daging merah atau yang mengalami pemrosesan

 

Cara Dokter Mendiagnosis Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Untuk mendiagnosis amyotrophic lateral sclerosis (ALS), dokter pertama-tama akan menanyakan riwayat kesehatan dan menjalankan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Dokter akan mencari otot yang lemah pada wajah, lengan, atau kaki termasuk dengan mencubit-cubit otot. Dokter juga biasanya mengecek kekuatan genggaman pasien serta mengamati apakah ada gangguan berbicara yang mungkin disebabkan oleh ALS.

Dokter juga mungkin akan meminta pasien menjalani tes tambahan untuk mengonfirmasi diagnosis, misalnya:

  • Elektromiografi untuk menguji fungsi saraf pada tubuh
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas mengenai organ dalam

 

Cara Mengatasi Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Belum ada obat untuk menyembuhkan pasien amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Penanganan penyakit ini difokuskan pada upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan meredakan berbagai gejala semaksimal mungkin. Caranya antara lain:

  • Terapi fisik untuk mempertahankan kekuatan otot dan meningkatkan kondisi kesehatan secara keseluruhan
  • Terapi okupasi untuk membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menaiki tangga dan mengikat sepatu
  • Obat-obatan untuk mengendalikan gejala kerusakan saraf seperti kram dan kekakuan otot, juga untuk mengatasi masalah mental dan emosional
Baca Juga:  Kedutan Pada Mata , Tanda Penyakit Apa?

 

Komplikasi

Seiring dengan makin berkembangnya amyotrophic lateral sclerosis (ALS), ada kemungkinan munculnya komplikasi seperti:

  • Masalah pernapasan
  • Masuknya makanan atau cairan ke paru-paru
  • Kegagalan fungsi paru
  • Pneumonia
  • Penurunan berat badan
  • Kesulitan berbicara
  • Kesulitan makan
  • Demensia

 

Pencegahan

Tidak ada cara pasti untuk mencegah amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Namun ada upaya menghindari faktor risiko yang diduga bisa memicu ALS, seperti berhenti merokok dan mengenakan masker untuk mengantisipasi paparan polusi udara.

Rokok adalah faktor risiko ALS yang tinggi terutama bagi wanita, khususnya setelah masuk masa menopause. Adapun selain polusi udara, zat kimia dan logam diduga bisa memperbesar risiko seseorang terkena ALS.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Amyotrophic lateral sclerosis adalah penyakit mematikan yang langka dan belum ada obatnya. Bila punya riwayat ALS dalam keluarga besar, sebaiknya datangi dokter untuk berkonsultasi.

 

Reviewed by

dr. Diah Ari Safitri, SpPD-KHOM, FINASIM

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik

Primaya Hospital Tangerang

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below