Penyakit hati terdiri atas banyak jenis. Cholangitis, misalnya, adalah sejenis penyakit hati yang mempengaruhi saluran empedu. Saluran empedu bertanggung jawab membawa cairan empedu dari hati dan kantong empedu ke usus guna mencerna dan menyerap lemak serta membuang limbah. Bila terjadi gangguan pada saluran ini, hati bisa mengalami kerusakan hingga menyebabkan masalah kesehatan lain dan bahkan kematian.
Mengenal Cholangitis
Cholangitis adalah kondisi ketika terjadi peradangan pada saluran empedu, yaitu saluran yang menghubungkan hati dengan usus. Kondisi ini bisa terjadi ketika saluran empedu tersumbat atau terinfeksi bakteri. Cholangitis dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius dan harus segera diobati.
Seperti dikutip dari artikel tentang cholangitis yang dimuat di Journal of Clinical and Translational Hepatology, cholangitis adalah masalah serius yang mengancam jiwa yang mempengaruhi sistem hepatobiler. Sistem ini terdiri atas hati, saluran empedu, limpa, dan pankreas yang berperan dalam pencernaan serta penyerapan lemak dan pembuangan limbah dari dalam tubuh. Ketika sistem ini mengalami gangguan, dampaknya bisa fatal.
Cholangitis bisa dikategorikan menjadi beberapa jenis, tergantung penyebab dan lokasi infeksi. Berikut ini beberapa jenis yang umum:
- Cholangitis sklerosa primer (PSC): jenis cholangitis autoimun kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada saluran empedu.
- Cholangitis sklerosa sekunder (SSC): peradangan terjadi akibat kondisi medis lain, seperti batu empedu, tumor, atau penyempitan saluran empedu.
- Cholangitis akut: jenis cholangitis ini berkembang dengan cepat dan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran empedu.
- Cholangitis kronis: jenis cholangitis ini berkembang perlahan dan berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun.
- Cholangitis pascapenyempitan (post-stenotic): cholangitis ini terjadi setelah adanya penyempitan pada saluran empedu, seperti akibat batu empedu atau tumor.
- Cholangitis iskemik: penyebabnya adalah gangguan aliran darah ke saluran empedu.
- Cholangitis obstruktif: pemicunya adalah sumbatan pada saluran empedu, seperti batu empedu atau tumor.
Gejala
Pada umumnya, gejala cholangitis bergantung pada jenis yang dialami dan berapa lama pasien mengalaminya. Setiap individu dengan kondisi ini bisa merasakan tanda dan gejala yang berlainan. Banyak juga pasien yang bahkan tak merasakan gejala.
Gejala awal cholangitis meliputi:
- Kelelahan
- Kulit gatal
- Mata dan mulut kering
Jika cholangitis sudah lama diderita, gejalanya bisa berupa:
- Nyeri di bagian atas perut
- Berkeringat saat malam hari
- Pembengkakan kaki
- Warna kulit menggelap
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Perut kembung
- Penumpukan lemak di area sekitar mata, kaki, lutut, dan siku
- Diare
- Penurunan berat badan
- Perubahan suasana hati
- Gangguan memori
Adapun jika mengalami cholangitis akut, gejalanya antara lain:
- Demam tinggi lebih dari satu hari
- Nyeri di bagian atas perut
- Meriang
- Mual
- Muntah
- Sakit punggung
- Mata dan kulit menguning
- Urine gelap
- Tekanan darah rendah
- Kebingungan
Penyebab
Cholangitis bisa terjadi pada seseorang karena beberapa faktor, seperti:
- Batu empedu: batu empedu yang besar bisa memicu penyumbatan pada saluran empedu dan menyebabkan cholangitis.
- Infeksi bakteri: bakteri bisa masuk ke saluran empedu melalui kandung empedu atau dari infeksi lain di tubuh, seperti infeksi saluran kemih, HIV, atau pneumonia.
- Tumor: tumor pada saluran empedu atau pankreas bisa memicu penyumbatan dan cholangitis.
- Kerusakan hati: kerusakan hati kronis bisa menyebabkan penyumbatan dan peradangan pada saluran empedu.
- Gangguan autoimun: sistem imun yang keliru menyerang saluran empedu akan menyebabkan peradangan dan penyumbatan saluran empedu.
Cara Dokter Mendiagnosis Cholangitis
Dokter bisa mendiagnosis cholangitis dengan sejumlah prosedur tes dan pemeriksaan. Di antaranya:
- Hitung darah lengkap untuk mengukur jumlah sel darah putih dan melihat apakah ada infeksi yang biasanya ditandai dengan tingginya sel darah putih
- Tes fungsi hati untuk menilai fungsi hati dan mengecek apakah kadar enzim hati dalam kisaran normal
- Tes antibodi antimitokondrial yang bertujuan mengecek keberadaan antibodi antimitokondrial yang bisa mengindikasikan adanya cholangitis
- Tes kolesterol yang bermanfaat untuk menilai faktor risiko batu empedu yang dapat mengarah ke cholangitis
- Kultur darah untuk memastikan tak ada infeksi darah
- Tes pencitraan seperti ultrasonografi (USG), pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan), atau magnetic resonance cholangiopancreatography untuk melihat bagaimana fungsi saluran empedu dan hati
Cara Mengatasi Cholangitis
Prosedur penanganan cholangitis bervariasi sesuai dengan penyebab dan seberapa dini diagnosis dilakukan. Perawatan secepatnya sangat penting untuk cholangitis akut. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk diminum hingga 10 hari. Pasien mungkin memerlukan rawat inap untuk mendapatkan infus atau menjalani prosedur pengeringan saluran empedu.
Sedangkan untuk cholangitis kronis, hingga saat ini belum ada obat yang tersedia. Penanganan cholangitis kronis ditujukan untuk:
- Mengendalikan gejala
- Memantau fungsi hati
- Membuka sumbatan di saluran empedu
Prosedur yang bisa dilakukan baik untuk cholangitis akut maupun kronis meliputi:
- Endoscopic retrograde cholangiopancreatography untuk menghilangkan penyumbatan pada saluran empedu.
- Pemasangan stent pada saluran empedu untuk membuka saluran yang tersumbat.
- Operasi jika penyumbatan atau kerusakan pada saluran empedu parah.
- Transplantasi hati bila hati sudah sangat rusak parah.
Komplikasi
Bila dibiarkan tanpa perawatan, cholangitis bisa berkembang dan menimbulkan komplikasi yang kian membahayakan jiwa pasien. Di antaranya:
- Empiema empedu: infeksi dan terbentuknya nanah pada kantong empedu
- Sepsis: infeksi menyebar ke seluruh tubuh dan bisa memicu kegagalan organ
- Kerusakan hati atau saluran empedu akibat infeksi kronis
- Peritonitis: infeksi pada selaput perut yang bisa memicu peradangan dan rasa sakit pada perut
Pencegahan
Upaya mencegah cholangitis bisa dilakukan dengan menghindari faktor risikonya. Berikut ini beberapa caranya:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
- Memastikan air yang diminum bersih dan aman
- Merawat kebersihan gigi dan mulut
- Menjaga kesehatan hati dan saluran empedu dengan cara tak meminum alkohol, makan makanan bergizi, serta menjaga berat badan yang sehat
- Menghindari paparan bahan kimia beracun yang bisa merusak hati dan saluran empedu
- Menjaga kesehatan dengan mengikuti pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan menghindari kebiasaan merokok
Kapan Harus ke Dokter?
Pengobatan yang tepat terbukti efektif untuk menyembuhkan pasien cholangitis. Namun ada risiko komplikasi serius dan bahkan kematian jika pasien tak mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat. Karena itu, segera datangi dokter jika merasa ada gejala cholangitis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan dini dan akurat demi memperbesar peluang kesembuhan.
Narasumber
dr. Nugraheni Irda, Sp.PD,ย M.Kes
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Evasari Hospital
Referensi:
- Cholangitis: Diagnosis, Treatment and Prognosis. https://www.xiahepublishing.com/2310-8819/JCTH-2017-00028. Diakses 1 Mei 2023
- Cholangitis. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/135/cholangitis. Diakses 1 Mei 2023
- Biliary System Anatomy and Functions. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/biliary-system-anatomy-and-functions. Diakses 1 Mei 2023
- Acute cholangitis: Diagnosis and management. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1878788619300670. Diakses 1 Mei 2023
- Cholangitis. https://medlineplus.gov/ency/article/000290.htm. Diakses 1 Mei 2023
- Acute Cholangitis. https://emedicine.medscape.com/article/774245-overview. Diakses 1 Mei 2023