Batu empedu merupakan suatu endapan yang mengeras di dalam kantung empedu. Berbagai metode penanganan dapat dilakukan untuk mengeluarkannya, salah satunya yakni dengan operasi. Namun, operasi umumnya hanya dilakukan apabila sudah menunjukkan ciri batu empedu yang parah.
Bila kondisi sudah parah, batu empedu dapat membahayakan tubuh kita karena komplikasi penyakit yang diderita. Salah satunya yakni penyumbatan yang menyebab sensasi nyeri yang semakin bertambah seiring waktu. Gejala ini pun bisa menimbulkan penyakit kuning bila tidak diatasi dengan tepat.
Mengenal Apa itu Penyakit Batu Empedu
Batu empedu (Cholelithiasis) adalah sebuah endapan cairan pencernaan yang mengeras yang terbentuk di dalam kantong empedu. Nah, kantong empedu sendiri merupakan suatu organ yang terletak di bawah hati (liver). Fungsinya ialah untuk menampung empedu yang nantinya akan dikeluarkan ke usus.
Endapan batu empedu umumnya berada di kantong empedu. Namun, dapat terbawa hingga ke saluran empedu yang mengakibatkan penyumbatan serta infeksi kolangitis (infeksi saluran empedu).
Menurut riset yang dipublikasikan oleh The Medical Clinics of North America, bahwa sebanyak 15% penderita batu empedu di kantong empedu pasti memiliki batu empedu di saluran empedunya.
Dari jenis batu endapannya, penyakit ini digolongkan menjadi 4 kategori yakni:
- Batu Empedu Kolesterol: jenis batu empedu yang terbentuk dari sisa-sisa endapan kolesterol jenuh dengan ciri khas berwarna kuning atau hijau.
- Empedu Bilirubin Batu: disebut juga bau empedu pigmen yang zat utamanya adalah kalsium bilirubinat dengan warna hitam, biru tua, atau cokelat.
- Hipomotilitas kandung empedu: yakni ketika kandung empedu tidak lagi dapat mengosongkan empedu secara efektif sehingga mengendap jadi batu.
- Batu Empedu Campuran: hampir 80% kasus batu empedu merupakan batu empedu campuran yang terdiri atas batu kolesterol dan bilirubin.
Nama Penyakit | Batu empedu (Cholelithiasis) |
Gejala Utama | Nyeri perut |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis penyakit dalam, dokter bedah umum, dokter bedah digestif |
Penyebab Utama | Penumpukan cairan pencernaan |
Diagnosis | USG abdomen, wawancara medis, cek fisik |
Pencegahan | Tidak diet ekstrem, olahraga, batasi alkohol |
Pengobatan | Pengobatan anti nyeri, operasi |
Komplikasi | Infeksi saluran empedu (kolangitis), infeksi darah (sepsis) |
Faktor Risiko
Batu empedu memiliki peningkatan risiko pada mereka yang memiliki kondisi sebagai berikut:
- Perempuan
- Usia 40 tahun ke atas
- Riwayat keluarga
- Wanita hamil
- Keturunan ras Kaukasia
- Penderita diabetes
- Penderita obesitas
- Kurang aktivitas fisik
- Sering makan kolesterol
- Kurang konsumsi serat
- Sering konsumsi daging merah
- Punya penyakit liver
- Kelainan darah (anemia sel sabit)
Penyebab
Sejatinya, penyebab batu empedu adalah adanya ketidakseimbangan senyawa kimia di dalam kantong empedu. Riset sendiri masih belum paham betul kondisi apa yang menyebabkan ketidakseimbangan kondisi tersebut. Namun, berikut ini beberapa hal yan menjadi penyebabnya:
1. Terlalu Banyak Kolesterol Jenuh
Kolesterol jenuh yang sangat banyak yang terdapat di dalam empedu dapat mengakibatkan endapan batu empedu yang hasilnya berwarna kekuningan.
2. Bilirubin yang Terlalu Banyak di Empedu
Bilirubin adalah senyawa kimia yang diproduksi untuk mencerna sel darah merah. Bila kondisinya terlalu banyak, maka dapat mengendap menjadi batu empedu.
3. Kemampuan Kantong Empedu yang Menurun
Suatu saat, kantong empedu harus menurunkan atau mengosongkan cairan empedu yang ada di dalamnya. Bila tidak mampu mengosongkannya, maka dapat mengendap dan terbentuk batu.
4. Garam Empedu yang Tidak Mencukupi
Garam empedu berperan dalam memecah lemak, menghilangkan limbah sistem pencernaan, penyerapan vitamin larut lemak, dan berperan sebagai surfaktan dalam tubuh. Kekurangan garam empedu berakibat pada pengendapan batu empedu.
Ciri Batu Empedu yang Parah
Di US, sebanyak 9% wanitanya memiliki batu empedu dan 6% untuk pria. Sebagian besarnya merupakan batu empedu asimptomatik (tanpa gejala) yang tidak butuh pengobatan khusus. Namun demikian, sebanyak 20% batu empedu asimptomatik baru merasakan gejalanya selama 15 tahun kemudian.
- Sakit tiba-tiba pada perut kanan atas
- Sakit tiba-tiba di tengah perut
- Mual dan muntah-muntah
- Sakit di punggung dan bahu kanan
- Demam tinggi menggigil
- Menguningnya kulit
- Menguningnya bagian putih mata
Komplikasi
Walau sebagian besar kasus batu empedu tidak menimbulkan komplikasi, namun untuk kondisi yang parah atau kronis dapat menyebabkan:
- Peradangan kantong empedu
- Penyumbatan saluran epedu
- Kanker kantung empedu
- Penyumbatan saluran pankreas
Cara Dokter Mendiagnosa
Terdapat beberapa metode yang dipakai untuk mendiagnosa penyakit batu empedu seperti halnya:
- Pemeriksaan fisik (mata & kulit)
- Ultrasonografi (USG)
- CT Scan
- Tes darah
- Pemindaian radionuklida
Pencegahan
Penyakit ini lebih kerap menyerang mereka yang punya kategori 4F yakni Female, Forty, Fertile, dan Fatty. (Wanita, usia 40-an, usia subur, kegemukan).
Bila anda termasuk wanita, berusia 40 tahun, dan sedang dalam usia subur maka risikonya lebih besar. Namun, ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan seperti:
- Hindari diet penurunan badan ekstrem
- Jangan sampai melewatkan jadwal makan
- Pertahankan berat badan yang ideal
- Makan-makanan berserat tinggi
Pengobatan
Apakah sakit batu empedu bisa sembuh tanpa operasi? Dalam suatu penelitian diketahui bahwa hanya 30% dari total penderita batu empedu asimptomatik (tanpa gejala) yang perlu dioperasi.
Saat awal-awal gejala, umumnya dokter hanya akan memberikan obat pereda rasa sakit. Namun, dalam kondisi yang menunjukkan ciri batu empedu yang parah, maka dokter akan memilih tindakan operasi pengangkatan kantung empedu. Selain operasi, ada beberapa pengobatan lain yang bisa digunakan seperti:
A. ESWL (Extracorporeal shockwave lithotripsy)
Extracorporeal shockwave lithotripsy adalah terapi shockwave atau gelombang kejut yang berguna untuk memecah batu empedu. Cocok digunakan bila ukuran batu kurang dari 2 cm.
B. Pengobatan dengan Ursodeoksikolat
Obat asam ursodeoksikolat efektif untuk menghancurkan batu empedu tipe kolesterol. Namun, pemberian obat ini harus dipantau secara ketat oleh dokter dan harus digunakan selama berbulan-bulan.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Anda mengalami ciri batu empedu yang parah seperti yang kami sebutkan di atas, maka segera kunjungi dokter penyakit dalam. Dengan begitu, mereka akan mendiagnosa lebih lanjut kondisi penyakit tersebut.
Dalam kasus yang sudah cukup parah, maka dokter akan merujuk Anda ke dokter bedah umum maupun dokter bedah digestif untuk pengangkatan kantung empedu.
Narasumber:
Dokter Umum Primaya
Hospital Betang Pambelum
Referensi:
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gallstones. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Percutaneous cholecystostomy: Evidence-based current clinical practice. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5088094/. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Gallstones (cholelithiasis). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459370/. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Epidemiology of gallbladder disease: Cholelithiasis and cancer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3343155/. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Saturated fat. https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/fats/saturated-fats. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Endoscopic retrograde cholangiopancreatography. https://www.niddk.nih.gov/health-information/diagnostic-tests/endoscopic-retrograde-cholangiopancreatography. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Choledocholithiasis, ascending cholangitis, and gallstone pancreatitis. http://www.med.upenn.edu/gastro/documents/MedClinNAcholedocholithiasis2008.pdf. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- https://www.nhs.uk/conditions/gallstones/. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Gallstones in women. http://patients.gi.org/topics/gallstones-in-women/. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Easy ways to boost fiber in your daily diet. https://www.eatright.org/food/vitamins-and-supplements/types-of-vitamins-and-nutrients/easy-ways-to-boost-fiber-in-your-daily-diet. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/gallstones/#2. Diakses pada 08 Oktober 2023.
- Cholecystectomy (gallbladder removal). http://www.mayoclinic.com/health/Cholecystectomy/my00372. Diakses pada 08 Oktober 2023.