
Mungkin Anda pernah mendengar, jika leher kaku itu berkaitan dengan gejala kolesterol tinggi. Namun, apakah hal tersebut memang berkaitan dan bisa menjadi pertanda yang akurat?
Nah, jika Anda merasakan hal tersebut dan khawatir apakah memang terkena kolesterol tinggi atau tidak, maka silakan simak rincian lengkapnya dalam artikel yang kami sajikan berikut ini!
Mengenal Seputar Leher Kaku
Leher kaku yaitu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan menggerakkan leher, terutama ke samping. Ini terjadi karena rasa nyeri dan kekakuan otot di sekitar area leher. Biasanya kondisi ini disertai nyeri tajam atau tumpul yang bisa menjalar ke bahu atau pun ke punggung atas.
Kondisi ini bisa berlangsung beberapa jam, hari, atau bahkan lebih lama tergantung penyebabnya. Meski umumnya bersifat ringan dan membaik dengan istirahat, leher kaku juga bisa menjadi tanda kondsi medis serius, seperti infeksi atau gangguan neurologis.
Bahkan, hal ini bisa menjadi tanda dari tingginya kolesterol. Walau anggapan ini tidak mesti akurat, namun ada kemungkinan kaitan antara kolesterol jahat (LDL) yang tinggi terhadap kekakuan leher. Namun, kaitan antara keduanya masih butuh penelitian lebih lanjut.
Faktor Risiko
Nah, ini dia faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami kondisi satu ini:
- Postur tubuh buruk. Contoh duduk terlalu lama di depan komputer.
- Kurang aktivitas fisik.
- Tidur dengan posisi leher tidak netral.
- Cedera leher atau trauma (whiplash).
- Kebiasaan membawa tas berat di satu sisi bahu.
- Stres dan ketegangan emosional.
- Usia lanjut, terkait degenerasi sendi atau tulang belakang.
- Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis.
Penyebab Leher Kaku
Penyebab leher kaku dapat bermacam-macam, mulai dari yang ringan hingga serius:
Penyebab Umum
- Ketegangan otot leher.
- Tertarik otot atau ligamen karena aktivitas fisik.
- Posisi kepala dan leher tidak sejajar saat tidur.
- Stres emosional, menyebabkan otot menegang.
Penyebab Serius
- Herniated discdi tulang belakang leher.
- Cervical spondylosis(pengapuran tulang leher).
- Meningitis(radang selaput otak).
- Infeksi pada tulang belakang.
- Infeksi pada jaringan lunak leher.
- Tortikolis (kejang otot leher yang menyebabkan kepala miring).
- Tumor atau abses di area leher.
- Penyakit reumatik. Misalnya lupus, rheumatoid arthritis.
- Kelainan tulang leher
- Jaringan ikat
- Ligamen
- Kelainan metabolik (ROM terbatas ke berbagai arah gerakan leher)
- Iritasi selaput otak eg radang selaput otak
- Perdarahan selaput otak
- Meningismus (ROM terbatas hanya saat gerakan fleksi leher)
- Improper posture / posisi leher paksa eg fleksi jangka lama (main HP, bantal tinggi, nonton TV sambil tidur)
Apakah Leher Kaku Menjadi Tanda Kolesterol Tinggi?
Dalam jurnal Orthopaedic Scienceย menyebutkan, bahwasanya ada kaitan dari leher kaku dan kolesterol tinggi. Peningkatan kadar kolesterol LDL di atas batas normal memang tidak secara langsung menyebabkan leher kaku dan tegang, namun ini mungkin saja bisa terjadi.
Gejala Leher Kaku
Ciri-Ciri Umum
- Nyeri dan kekakuan saat menggerakkan leher.
- Nyeri leher yang muncul tiba-tiba dan parah.
- Terbatasnya rntang gerak leher.
- Kepala terasa berat atau tidak nyaman.
- Sakit kepala. Terutama pada bagian belakang kepala.
- Nyeri menjalar ke bahu atau lengan.
Gejala Serius
- Demam tinggi.
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
- Mual dan muntah.
- Kesadaran menurun.
- Mati rasa atau kesemutan di tangan.
Cara Dokter Mendiagnosis
Untuk mendiagnosis kondisi ini, maka dokter akan melakukan langkah-langkah berikut ini:
Anamnesis (Wawancara Medis)
- Kapan gejala muncul.
- Riwayat aktivitas fisik.
- Riwayat trauma
- Infeksi
Pemeriksaan Fisik
- Menilai rentang gerak leher.
- Menekan titik nyeri.
- Pemeriksaan neurologis. Contohnya tes refleks dan juga kekuatan otot.
Pemeriksaan Tambahan
- Foto Rontgen (X-ray). Untuk melihat struktur tulang leher
- MRI atau CT Scan. Tes untuk mendeteksi saraf terjepit, herniasi, infeksi, tumor.
- Pungsi lumbal (lumbar puncture). Dilakukan jika dicurigai meningitis.
- Tes darah. Berguna untuk menilai infeksi atau peradangan.
Pencegahan
Untuk mencegah Anda terkena kondisi satu ini, maka Anda dapat melakukan:
- Jaga postur tubuh yang baik.
- Menggunnakan bantal yang sesuai saat tidur (mendukung lekuk leher alami).
- Istirahat rutin saat bekerja di depan komputer.
- Peregangan leher secara teratur.
- Olahraga teratur untuk memperkuat otot leher dan bahu.
- Mengelola stres dengan teknik relaksasi.
- Menghindari membawa beban berat di satu sisi tubuh.
Pengobatan
Perawatan Mandiri
Anda bisa loh melakukan perawatan mandiri di rumah. Namun, ini berlaku untuk kasus yang ringan. Melansir dari Cleveland Clinic, berikut perawatannya:
- Istirahat dan juga hindari aktivitas berat.
- Kompres dingin (pada hari pertama merasakan leher kaku dan nyeri).
- Kompres hangat di hari ke-2 dan seterusnya untuk mengurangi nyeri dan inflamasi.
- Obat pereda nyeri. Contohnya paracetamol, ibuprofen, atau naproxen. Atau dalam bentuk krim/gel.
- Peregangan ringan.
- Latihan fleksibilitas.
- Jika mau, Anda dapat menggunakan koyo.
Pengobatan Medis
Nah, bila perawatan mandiri tidak efektif dan masih terasa leher kaku dan pegal, maka Anda butuh perawatan medis oleh ahlinya. Berikut di antaranya:
- Terapi perbaikan postur dan menguatkan otot.
- Obat relaksan otot. Berperan untuk mengatasi kejang otot.
- Kortikosteroid oral atau injeksi (jika peradangan berat).
- Apabila ada infeksi bakteri.
- Pembedahan dalam kasus tertentu. Contoh: abses, herniasi berat.
Komplikasi
Jika tidak ditangani secara optimal, maka leher kaku dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Penurunan fungsi gerak leher secara permanen.
- Sakit kronis.
- Gangguan tidur.
- Kehilangan keseimbangan postur.
- Komplikasi serius dari infeksi .
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf atau dokter spesialis penyakit dalam apabila:
- Leher kaku tidak membaik dalam beberapa hari.
- Nyeri bertambah parah.
- Disertai demam, sakit kepala hebat, mual, atau kejang.
- Kesemutan mati rasa di leher, lengan atau tangan.
- Kesulitan menggerakkan kepala sama sekali.
- Riwayat trauma leher (misalnya kecelakaan).
Narasumber:
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital
Referensi:
- Stiff neck? Remedies to find neck pain relief. https://health.clevelandclinic.org/do-you-have-a-stiff-neck-try-these-simple-remedies. Diakses pada 25 April 2025.
- Carotid artery disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/carotid-artery-disease/symptoms-causes/syc-20360519. Diakses pada 25 April 2025.
- High cholesterol. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/symptoms-causes/syc-20350800. Diakses pada 25 April 2025.
- Can lifestyle changes benefit your cholesterol? https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/reduce-cholesterol/art-20045935. Diakses pada 25 April 2025.
- Carotid artery disease a pain in the neck. https://www.mcleodhealth.org/blog/carotid-artery-disease-pain-neck-much/. Diakses pada 25 April 2025.
- When a pain in the neck is serious. https://www.health.harvard.edu/heart-health/when-a-pain-in-the-neck-is-serious. Diakses pada 25 April 2025