Pasien sirosis hati rentan terkena komplikasi ketika mengalami peningkatan tekanan dalam sistem vena portal. Komplikasi itu termasuk varises esofagus yang dapat berkembang dan pecah hingga menyebabkan perdarahan. Dalam hal ini, ligasi esophagus dapat menjadi cara untuk mencegah ataupun mengatasi perdarahan yang bisa berakibat fatal tersebut.
Mengenal Ligasi Esophagus
Ligasi esophagus adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengobati atau mencegah perdarahan yang bisa terjadi akibat pecahnya vena varises di esofagus. Kondisi ini kerap terjadi pada pasien sirosis hati. Ketika hati mengalami sirosis atau dipenuhi jaringan parut, tekanan darah di dalam pembuluh darah vena portal bisa meningkat dan memicu varises. Vena portal adalah vena besar yang mengalirkan darah dari usus ke hati.
Seperti dikutip dari Journal & Encyclopedia of GI Endoscopy, varises esofagus didapati pada sebagian besar pasien sirosis hati dalam diagnosis, khususnya pasien dengan penyakit hati stadium lanjut. Prosedur ligasi esophagus umumnya diterapkan sebagai bagian dari pengelolaan perawatan jangka panjang pasien sirosis hati. Tujuannya adalah mencegah perdarahan dari vena varises esofagus yang bisa menjadi kondisi medis darurat yang mengancam jiwa.
Prosedur ligasi esophagus melibatkan penggunaan endoskop dan semacam gelang karet. Endoskop digunakan untuk memandu penyisipan gelang karet itu di sekitar vena varises. Gelang ini berfungsi menekan vena varises dan menghentikan aliran darah ke vena tersebut sehingga bisa mencegah perdarahan lebih lanjut
Siapa Saja yang Memerlukan
Umumnya individu yang mengalami kondisi tertentu yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi di vena portal memerlukan ligasi esophagus, terutama sirosis hati. Berikut ini kondisi individu yang biasanya perlu menjalani prosedur tersebut:
- Pasien sirosis hati dengan vena varises esofagus yang rentan pecah dan menyebabkan perdarahan
- Individu dengan penyakit hati lain yang bisa memicu peningkatan tekanan darah di vena portal
- Pasien yang pernah mengalami perdarahan dari vena varises esofagus dan membutuhkan tindakan lebih lanjut untuk pencegahan
Kapan Seseorang Memerlukan
Seseorang mungkin memerlukan ligasi esophagus ketika didiagnosis mengalami sirosis hati, terutama bila sudah ada varises esofagus. Sirosis hati terjadi karena komplikasi penyakit hati kronis seperti hepatitis. Berikut ini beberapa gejalanya:
- Badan lemah dan mudah lelah
- Penurunan nafsu makan
- Berat badan merosot
- Kehilangan massa otot
- Perut kembung dan membuncit akibat penumpukan cairan
- Kulit gatal-gatal
- Kulit dan mata tampak berwarna kuning
- Tak mampu berpikir secara jelas akibat kerusakan otak berat
- Perdarahan sulit berhenti
- Mudah mengalami memar
- Pembuluh darah terlihat pada kulit
Dokter akan mengevaluasi setiap kasus penyakit hati secara individu oleh dokter yang merawat sebelum merekomendasikan penerapan ligasi esophagus. Faktor seperti kondisi kesehatan umum dan riwayat medis pasien juga menjadi pertimbangan untuk menjalankan prosedur ini.
Manfaat/Tujuan
Ligasi esophagus memiliki sejumlah manfaat/tujuan terkait dengan penanganan sirosis hati dan vena varises esofagus, seperti:
- Mencegah perdarahan dari vena varises esofagus yang bisa membahayakan jiwa
- Mengurangi risiko komplikasi sirosis hati, termasuk perdarahan gastrointestinal berulang
- Meningkatkan kualitas hidup pasien sirosis hati karena tak lagi khawatir terhadap risiko komplikasi sirosis hati
Harus digarisbawahi bahwa ligasi esophagus harus menjadi bagian dari manajemen perawatan jangka panjang untuk menangani sirosis hati. Agar manfaat yang diperoleh maksimal, harus ada metode perawatan lain yang dipraktikkan, seperti perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat.
Persiapan
Persiapan untuk menjalani ligasi esophagus meliputi:
- Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi rinci tentang prosedur, risiko, serta manfaat prosedur tersebut
- Menjalani serangkaian pemeriksaan fisik dan riwayat medis, termasuk tes hitung darah lengkap dan profil koagulasi
- Hanya makan makanan ringan pada saat malam dan berpuasa makan/minum sejak tengah malam sebelum tindakan
- Merencanakan kepulangan dari rumah sakit sesuai prosedur dengan didampingi teman atau kerabat demi keselamatan perjalanan
Prosedur dan Pelaksanaan
Prosedur ligasi esophagus berlangsung dengan serangkaian langkah yang mencakup:
- Pemberian anestesi lokal agar tenggorokan mati rasa sehingga tak terasa sakit saat prosedur berlangsung
- Agar rileks dan merasa nyaman, pasien diberi obat melalui infus
- Dengan berbaring di meja periksa, tanda-tanda vital pasien akan dipantau, di antaranya denyut nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen
- Dokter memasang alat pendukung pada mulut pasien berupa tabung pengisap yang akan membersihkan mulut pasien dari air liur dan cairan lain
- Endoskop dimasukkan lewat mulut hingga ke tenggorokan dan kerongkongan hingga menjangkau vena varises yang dituju
- Setelah vena varises terlihat, dokter memasang gelang karet kecil di sekitarnya yang akan memberi tekanan dan menghentikan aliran darah ke sana
- Semua peralatan dilepas dan diangkat seusai prosedur
Perawatan Pasca Ligasi Esophagus
Prosedur ligasi esophagus umumnya relatif singkat. Sebagian besar pasien bisa pulang pada hari yang sama setelah prosedur. Namun ada juga yang membutuhkan pemantauan lanjutan. Setelah pasien boleh pulang, dokter akan memberikan pedoman perawatan lanjutan dan mungkin meresepkan obat. Pedoman itu biasanya meliputi:
- Pengaturan pola makan, antara lain menghindari makanan keras atau pedas yang bisa memicu iritasi pada esofagus selama masa pemulihan
- Banyak minum air putih agar esofagus yang menanggung tekanan terlalu berat
- Meminum obat pereda rasa sakit ataupun obat lain sesuai dengan resep dokter
- Menghindari aktivitas fisik berat
- Memantau gejala yang mencurigakan, seperti nyeri hebat, perdarahan, dan kesulitan menelan
Adakah Efek Samping
Walau terbilang aman, ligasi esophagus tetap mengandung risiko komplikasi dan efek samping, antara lain:
- Perut kembung atau terasa penuh
- Kram perut
- Kesulitan menelan
- Nyeri di bagian yang bersinggungan dengan peralatan pemeriksaan
- Perdarahan
Ligasi Esophagus di Primaya Hospital
Memiliki reputasi bertaraf nasional, Primaya Hospital menawarkan layanan medis berkualitas tinggi yang berfokus pada keamanan dan keselamatan serta pengalaman yang baik bagi pasien. Ligasi esophagus di Primaya Hospital dilakukan oleh tim medis yang berpengalaman dan terampil yang ditunjang teknologi yang modern dan fasilitas yang menjadikan pasien sebagai prioritas.
Narasumber:
dr. Hj. Vivien Maryam, Sp.PD โ KGEH, FINASIM
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Tangerang
Referensi:
- Complete Esophageal Obstruction Following Endoscopic Variceal Ligation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3264943/. Diakses 24 Oktober 2023
- Endoscopic band ligation: Beyond prevention and management of gastroesophageal varices. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3718894/. Diakses 24 Oktober 2023
- Management of Esophageal Varices. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5345213/. Diakses 24 Oktober 2023
- Ligation of Esophageal Varices. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212097113700372. Diakses 24 Oktober 2023
- Esophageal varices. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/esophageal-varices/diagnosis-treatment/drc-20351544. Diakses 24 Oktober 2023
- Esophageal variceal ligation in the secondary prevention of variceal bleeding: Result of long term follow-up. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3708329/. Diakses 24 Oktober 2023