• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Penyakit Lupus: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Penyakit Lupus Gejala, Mencegah dan Mengobati

Tubuh kita memiliki sistem imun yang berfungsi melawan serangan/infeksi dari luar yang mengancam, misalnya bakteri, virus, atau jamur. Namun pada beberapa kondisi sistem ini berlebihan dan tak mampu membedakan sel-sel tubuh yang normal dan yang sel-sel yang patogen  sehingga justru membahayakan tubuh sendiri. Penyakit lupus adalah salah satu bentuk kondisi kegagalan fungsi sistem imun tersebut. Upaya pengobatan yang dilakukan saat ini mampu mengendalikan aktifitas penyakit sehingga perburukan dan komplikasi yang ditimbulkan dapat dicegah sehingga penyintas/pengidap bisa memiliki usia harapan hidup yang normal jika mendapat penanganan yang tepat.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Penyakit Lupus

Penyakit lupus adalah penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun tubuh memproduksi antibodi yang justru menyerang jaringan sehat pada orang itu sendiri seolah-olah merupakan benda asing, seperti virus atau bakteri. Normalnya, sistem imun akan mendeteksi dan melawan benda asing atau antigen yang masuk dan bisa membahayakan tubuh, sehingga akan melindungi tubuh dari infeksi.

Namun, pada orang yang menderita penyakit lupus, sistem imun tak dapat membedakan antara antigen dan jaringan sehat dari tubuh sendiri. Akibatnya, sistem imun malah mengarahkan antibodi yang diproduksi untuk menyerang jaringan yang sehat hingga menyebabkan peradangan dan nyeri tubuh, lalu pada akhirnya menimbulkan kerusakan jaringan.

Istilah medis penyakit lupus adalah systemic lupus erythematosus atau SLE. Lupus adalah masalah kesehatan yang kompleks dan mempengaruhi orang secara berbeda-beda. Penyakit ini bisa mempengaruhi sendi dan kulit, bisa juga pembuluh darah hingga organ-organ dalam.

Dikenal beberapa jenis/tipe penyakit lupus, antara lain:

  • Lupus nefritis: peradangan pada ginjal yang disebabkan oleh lupus
  • Lupus neonatal: penyakit lupus yang mempengaruhi bayi baru lahir
  • Subacute cutaneous lupus erythematosus: lupus yang menyebabkan luka kulit pada area tubuh yang terpapar sinar matahari
  • Discoid lupus erythematosus: lupus yang menyebabkan ruam kulit yang tidak mudah hilang
  • Lupus terinduksi obat: lupus yang terjadi karena konsumsi oleh obat-obatan tertentu

 

Gejala

Gejala utama penyakit lupus termasuk:

  • Kelelahan ekstrem
  • Demam berkepanjangan
  • Sendi nyeri, kaku, dan bengkak
  • Sariawan yang berulang
  • Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung
  • Lesi kulit yang terjadi karena paparan sinar matahari
  • Jari tangan dan kaki memutih atau membiru saat terkena dingin atau selama periode stres
  • Sesak napas
  • Sakit dada terutama ketika mengambil napas panjang dan berbaring
  • Mata kering
  • Rambut rontok
  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Hilang ingatan
Baca Juga:  Ciri-ciri Diabetes pada Pria

 

Penyebab

Penyebab pasti penyakit lupus tak diketahui. Namun ada beberapa potensi pemicunya, seperti:

  • Genetik: riwayat lupus dalam keluarga membuat orang lebih rentan terkena penyakit ini
  • Infeksi: infeksi tertentu bisa menimbulkan lupus atau membuat lupus kambuh
  • Sinar matahari: paparan sinar matahari bisa memicu lupus dan menyebabkan lesi pada kulit
  • Hormon: diduga ada kemungkinan hormon estrogen sebagai pemicu lupus karena banyak wanita mengalami gejala lupus sebelum periode menstruasi dan/atau selama kehamilan saat produksi estrogen tinggi
  • Obat-obatan: obat tertentu, seperti obat antikejang dan antibiotik, dapat memicu gejala lupus

 

Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit Lupus

Penyakit lupus menimbulkan gejala yang berbeda-beda dan seringkali membingungkan sehingga mungkin butuh waktu lebih lama hingga bisa ditegakkan diagnosis. Gejala penyakit ini serupa dengan banyak penyakit lain sehingga kerap disebut “si peniru ulung”, “seribu wajah”.

Dokter akan membuat diagnosis lupus dengan memeriksa gejala yang dialami, seperti demam, pembengkakan, ruam, dan nyeri sendi. Dokter juga akan mengecek riwayat kesehatan pasien dan menanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengidap penyakit lupus.

Adapun tes yang umumnya digunakan untuk mendiagnosis penyakit lupus adalah antinuclear antibody (ANA) test. Tes ini tidak spesifik digunakan untuk lupus, tapi hasilnya bisa membantu dokter mendapatkan informasi lebih banyak tentang kondisi pasien guna menegakkan diagnosis.

Tes lain juga mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi penyakit lupus yang diderita pasien, seperti:

  • Tes hitung darah lengkap
  • Asesmen kondisi ginjal dan hati
  • Tes analisis urine
  • Pemindaian sinar-X pada dada
  • Ekokardiogram atau USG jantung
  • Biopsi kulit

 

Cara Mengatasi Penyakit Lupus

Penyakit lupus tak bisa disembuhkan atau dihilangkan tapi bisa dikendalikan. Penanganan penyakit ini meliputi upaya menekan aktifitas sistem imun, pemantauan terhadap kondisi pasien dan perawatan terhadap gejalanya. Jenis penanganan yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan kondisi dan sejauh mana sistem tubuh terpengaruh. Seringkali pasien memerlukan kombinasi penanganan profesional, antara lain:

1. Pengobatan

Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan. Lalu obat kortiskosteroid sebagai penanganan jangka pendek untuk kasus lupus sedang hingga parah. Kemudian beberapa obat yang spesifik seperti antimalaria dapat mengurangi respons autoimun tubuh. Obat lainnya juga bisa digunakan untuk meredam respons sistem imun yang abnormal dan meredakan gejala lain.

Baca Juga:  Pemeriksaan Asam Urat dan Ketahui Kadar Normalnya

2. Istirahat dan olahraga

Istirahat dapat meredakan rasa lelah, nyeri, dan peradangan. Olahraga juga penting untuk menjaga kekuatan otot, mengurangi kekakuan sendi, dan menjaga mobilitas.

3. Menghindari sinar matahari

Sinar matahari bisa memicu luka bakar dan ruam kulit pada beberapa orang yang menderita lupus. Karena itu, pasien yang sensitif terhadap sinar matahari harus menghindari paparan sinar antara pukul 10 siang dan 3 sore. Bila berkegiatan di luar ruangan, gunakan tabir surya dan pakaian pelindung kulit.

4. Hindari rokok

Pengidap lupus yang merokok harus menghentikan kebiasaannya. Asap rokok meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta memperparah kerusakan organ yang disebabkan oleh penyakit lupus.

5. Terapi alternatif dan diet

Pasien lupus juga bisa menjalani terapi alternatif untuk mendapatkan ketenangan dan mengurangi stres, misalnya dengan yoga dan meditasi. Perbaikan pola makan juga penting untuk menjaga asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat.

 

Komplikasi

Penyakit lupus bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi yang ringan hingga serius, seperti:

  • Anemia
  • Risiko perdarahan atau pembekuan darah
  • Radang pembuluh darah
  • Kerusakan ginjal atau gagal ginjal
  • Radang selaput rongga dada
  • Sakit kepala
  • Perubahan perilaku
  • Halusinasi
  • Stroke
  • Kejang
  • Radang otot jantung
  • Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung

 

Pencegahan

Karena sifatnya autoimun, pencegahan lupus tak bisa dilakukan sepenuhnya, namun orang-orang bisa mengambil langkah antisipasi dengan mewaspadai dan menghindari faktor risiko yang dapat memicu timbulnya ataupun kambuhnya penyakit lupus.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit lupus memerlukan penanganan medis dan profesional. Bila ada gejala lupus, segera hubungi dokter untuk menjadwalkan konsultasi dan pemeriksaan. Terutama bila memiliki riwayat lupus dalam keluarga.

 

Narasumber

dr. Abd. Rahman Umar, Sp.PD, KR

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Makassar

Referensi:

  • What is lupus?. https://www.lupus.org/resources/what-is-lupus. Diakses 15 November 2022
  • Systemic Lupus Erythematosus (SLE). https://www.cdc.gov/lupus/facts/detailed.html. Diakses 15 November 2022
  • Why Is Lupus So Complex?. https://www.lupusresearch.org/understanding-lupus/what-is-lupus/. Diakses 15 November 2022
  • Lupus in Women. https://www.cdc.gov/lupus/basics/women.htm. Diakses 15 November 2022
  • Lupus. https://medlineplus.gov/lupus.html. Diakses 15 November 2022
  • Systemic Lupus Erythematosus (Lupus). https://www.niams.nih.gov/health-topics/lupus. Diakses 15 November 2022
  • Lupus. https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Lupus. Diakses 15 November 2022
  • What Is Lupus?. https://www.health.com/condition/lupus/lupus. Diakses 15 November 2022
Bagikan ke :

Buat Janji Dokter

Promo

Search

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.