
Dalam tubuh kita, terdapat suatu hormon yang disebut sebagai hormon kortisol (cortisol). Yaitu suatu hormon steroid yang dikenal pula sebagai hormon stres karena berperan dalam respons stres tubuh. Bila produksi hormon ini berlebihan, maka dapat mengakibatkan sindrom cushing.
Salah satu gejala utama yang tampak dari sindrom ini yaitu berupa peningkatan berat badan. Lalu, apakah sindrom ini berbahaya bagi kesehatan kita secara keseluruhan? Yuk simak rinciannya untuk mengetahui selengkapnya.
Pengertian

Sindrom cushing (Cushingโs syndrome) yaitu gejala yang tampak akibat adanya peningkatan hormon kortisol dalam darah. Dalam medis, kondisi ini juga kerap dinamai sebagai hiperkortisolisme.
Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa hormon kortisol (glukokortikoid) sendiri merupakan jenis hormon steroid yang berperan dalam mengatur respons stres sekaligus metabolisme tubuh, gula darah, tekanan darah, sistem imun, mengubah protein menjadi energi, membantu perkembangan janin, hingga mengurangi peradangan.
Hormon ini diproduksi pada kelenjar suprarenal atau adrenal yang lokasinya ada di atas ginjal. Dalam kondisi normal, hormon ini akan membantu sistem tubuh kita beroperasi secara optimal. Namun, bila produksinya berlebihan maka dapat mengakibatkan beragam gangguan terhadap kesehatan tubuh.
Berdasarkan jenisnya, sindrom cushing terbagi menjadi dua golongan yaitu:
- ACTH-dependent Cushingโs Syndrome: jenis sindrom cushing akibat pengeluaran sekresi ACTH secara berlebihan. ACTH (adrenocorticotropic hormone) sendiri adalah hormon yang memengaruhi pengeluaran dan produksi kortisol di kelenjar adrenal.
- ACTH-independent Cushingโs Syndrome: tipe sindrom yang bukan akibat dari ACTH ACTH (adrenocorticotropic hormone) ini merupakan hormon yang diproduksi pada kelenjar hipofisis di bagian dasar otak.
Kondisi | Sindrom cushing (Cushingโs syndrome) |
Gejala Utama | Berat badan bertambah, berjerawat, wajah bulat dan sembab, otot melemah, patah tulang, memar, tekanan darah tinggi |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, & diabetes |
Penyebab | Konsumsi obat glukokortikoid dalam waktu lama |
Diagnosis | Pemeriksaan fisik, wawancara medis, dan pemeriksaan penunjang |
Faktor Risiko | Pengguna obat glukokortikoid, pengidap penyakit hiperplasia adrenal |
Pengobatan | Pengobatan sesuai penyakit atau kondisi yang mendasarinya |
Pencegahan | Tidak mengonsumsi obat glukokortikoid tanpa resep dokter |
Komplikasi | Serangan jantung, stroke, patah tulang, depresi, emboli paru |
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang menjadikan seseorang rentan terhadap sindrom satu ini seperti halnya:
- Pengidap penyakit seperti hiperplasia adrenal dan adenoma hipofisis
- Pengguna obat glukokortikoid jangka panjang
- Lebih sering terjadi pada wanita, kecuali untuk tipe ACTH-dependent
Penyebab
Untuk mengetahui penyebabnya, maka kita perlu mengenali dua sumber penyebabnya yang berasal dari dalam (endogen) dan juga luar tubuh (eksogen). Berikut ini rincian lengkapnya:
A. Sindrom Cushing Endogen
Jenis cushing yang terjadi akibat dari dalam tubuh saat kelenjar adrenal menyekresikan hormon kortisol secara berlebih ke dalam darah. Kondisi ini kerap terjadi pada pengidap hiperplasia adrenal (penebalan bagian kelenjar adrenal) dan juga adenoma hipofisis (tumor kelenjar yang terletak di dasar otak).
B. Sindrom Cushing Endogen
Selain faktor dari dalam tubuh, juga terdapat beberapa faktor lain dari luar. Contohnya paparan terhadap obat-obatan jenis glukokortikoid seperti dexamethasone dan prednisolone dalam jangka panjang. Obat ini kerap dokter berikan untuk pengobatan asma dan peradangan seperti rheumatoid arthritis.
Gejala Cushingโs Syndrome
Inilah beberapa gejala yang umum muncul pada mereka yang memiliki sindrom cushing:
- Berat badan meningkat mendadak
- Stretch mark akibat badan gemuk mendadak
- Moon face (penumpukan lemak di wajah sehingga tampak bulat)
- Buffalo hump (penumpukan lemak di area tengkuk dan juga bahu)
- Osteoporosis (pengeroposan tulang)
- Patah tulang
- Gula darah tinggi
- Siklus haid tidak teratur (pada wanita)
- Berjerawat di muka maupun dada
- Mudah merasa lelah
- Penurunan libido
- Disfungsi ereksi (pada pria)
- Memar di beberapa bagian tubuh
- Insomnia
- Kelemahan otot
- Sering merasa haus
- Keringat yang berlebihan
- Sering kencing
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Kolesterol darah yang tinggi
- Depresi
Diagnosis
Kondisi ini dapat dokter diagnosis dengan melakukan serangkaian tahapan pemeriksaan. Contohnya yaitu wawancara medis, pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan fisik.
Pertama-tama, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penyakit ini seperti keluhan, gejala yang timbul, lama waktu terkena, hingga riwayat konsumsi obat tertentu.
Selain itu, dokter pun akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik guna mengetahui tanda-tanda terkena sindrom cushing. Selanjutnya, akan ada tahap pemeriksaan penunjang seperti halnya:
- Tes supresi dexamethasone: pemberian dexamethasone dosis rendah
- Tes kortisol air liur: cek sampel air liur untuk mengetahui kadar kortisol
- Cek kortisol urine: mengecek kadar kortisol dalam sampel urin dalam 24 jam
Pencegahan
Mengutip dari laman National Institutes of Health, bahwa kita dapat mencegah agar tidak terkena sindrom ini dengan cara:
- Hindari mengonsumsi obat kortikosteroid sembarangn
- Periksa rutin jika punya penyakit hiperplasia adrenal
- Periksa rutin jika punya penyakit adenoma hipofisis
Pengobatan
Sindrom satu ini umumnya membutuhkan pengobatan berupa:
- Pengurangan obat streroid eksogen
- Terapi obat-obatan
- Pembedahan
- Pengobatan penyakit bawaan
Komplikasi
Apabila tidak segera mendapatkan perawatan, maka nantinya kondisi ini dapat membahayakan kondisi pasien atau penderita. Contoh komplikasi yang dapat terjadi seperti:
- Osteoporosis
- Stroke
- Emboli paru
- Hipertensi
- Serangan jantung
- Kerentanan infeksi
- Trombosis vena dalam
- Depresi
- Diabetes melitus
- Tumbuh rambut berlebih (hirsutisme)
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, & diabetes apabila Anda mengalami gejala sindrom cushing seperti yang kami sebutkan di atas.
Bila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, maka risiko terjadinya gangguan metabolik akan semakin besar sehingga akan timbul berbagai komplikasi yang membahayakan.
Narasumber:
dr. Hendra Gunawan, Sp. PD-KKV
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Evasari Hospital
Referensi:
- Cusing Syndrome. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5497-cushing-syndrome. Diakses pada 22 Desember 2023.
- Cushingโs Syndrome/Disease. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Cushings-Disease. Diakses pada 22 Desember 2023.
- Adrenal Hormones. https://www.endocrine.org/patient-engagement/endocrine-library/hormones-and-endocrine-function/adrenal-hormones. Diakses pada 22 Desember 2023.
- Cushing syndrome. https://www.merckmanuals.com/home/hormonal-and-metabolic-disorders/adrenal-gland-disorders/cushing-syndrome. Diakses pada 22 Desember 2023.
- Cushingโs syndrome. https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/cushings-syndrome. Diakses pada 22 Desember 2023.
- Cushing syndrome. https://rarediseases.org/rare-diseases/cushing-syndrome/. Diakses pada 22 Desember 2023.
- Cushingโs Syndrome. https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/cushings-syndrome. Diakses pada 22 Desember 2023.