• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Virus Oropouche: Gejala, Mencegah dan Mengobati

virus oropouche

Selepas peristiwa pandemi Covid-19 akibat virus corona, masyarakat umum kian waspada terhadap adanya kabar penyakit atau virus yang menyebabkan banyak kasus infeksi. Salah satunya virus oropouche yang kembali menjadi perhatian pada pertengahan 2024. Virus ini sebenarnya bukan virus baru, tapi terjadi peningkatan angka infeksi yang signifikan di beberapa negara sehingga menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

Mengenal Virus Oropouche

Virus oropouche adalah virus yang berasal dari genus Orthobunyavirus dan famili Peribunyaviridae. Virus yang termasuk arbovirus ini bisa menyebabkan penyakit yang disebut demam oropouche. Arbovirus adalah kependekan dari “arthropod-borne virus” atau virus yang bisa ditularkan oleh artropoda. Virus oropouche sendiri bisa menyebar lewat gigitan nyamuk dan lalat pengisap darah Culicoides paraensis yang termasuk artropoda.

buat jani dokter primaya

Virus oropouche alias OROV ditemukan pertama kali di Trinidad dan Tobago pada 1955. Nama oropouche mengacu pada nama sungai di negara itu tempat virus ini pertama kali diisolasi dari darah individu yang mengalami demam. Sejak penemuan itu, tercatat sejumlah negara di Amerika Tengah dan Amerika Selatan mengalami wabah demam ini, termasuk Kuba dan Brasil pada 2024.

Penyakit akibat virus oropouche yang mirip dengan demam berdarah banyak ditemukan di daerah perdesaan. Tapi ada juga kasus yang dilaporkan terjadi di wilayah perkotaan. Menurut suatu studi, kemunculan dan prevalensi demam oropouche terjadi akibat ketidakseimbangan ekologis di seluruh dunia. Ada kemungkinan penyakit ini menyebar ke luar wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan karena derasnya laju pergerakan manusia dan barang-barang dari satu negara ke negara lain.

Gejala

Gejala penyakit akibat infeksi virus oropouche menyerupai demam berdarah, chikungunya, Zika, ataupun malaria yang sama-sama banyak terjadi karena perantara nyamuk. Gejala yang utama adalah demam tinggi yang datang tiba-tiba dan tidak kunjung turun dalam beberapa hari. Gejala lain meliputi:

  • Sakit kepala parah
  • Menggigil
  • Nyeri sendi dan otot
  • Ruam merah pada kulit
  • Mual dan muntah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan yang berlebihan

Gejala ini biasanya bisa berlangsung dalam 2-7 hari dan dapat terjadi lagi setelah beberapa hari atau minggu kemudian. Kebanyakan pasien bisa pulih dalam beberapa hari hingga satu bulan.

Penyebab

Seperti tampak dari namanya, penyebab penyakit demam ini adalah virus oropouche. Virus bisa menginfeksi manusia lewat nyamuk atau lalat kecil yang bisa mengisap darah yang dikenal sebagai midge. Terdapat dua siklus penularan virus ini berdasarkan lokasinya, yakni:

  • Siklus Silvatik (Hutan): Virus beredar di antara hewan liar, seperti monyet dan kelelawar. Dalam siklus ini, nyamuk hutan seperti Aedes serratus berperan sebagai vektor.
  • Siklus Urban (Perkotaan): Dalam siklus ini, manusia menjadi inang atau host Adapun lalat Culicoides paraensis sebagai vektor utama yang menularkan virus ini dari satu individu ke individu lain.
Baca Juga:  Apa Itu Bercak Mongol dan Bagaimana Mengatasinya?

Seseorang lebih berisiko tertular virus oropouche jika tinggal atau mengunjungi daerah endemis. Selain itu, faktor yang bisa meningkatkan risiko penyebaran virus ini termasuk:

  • Musim hujan di mana hewan perantara virus ini banyak berkembang biak
  • Deforestasi dan urbanisasi yang membuat manusia mendekati habitat alami vektor
  • Perubahan iklim yang mengubah alam dan membuat vektor bisa menjangkau wilayah geografis lebih luas

Cara Dokter Mendiagnosis

Meskipun jarang, komplikasi serius dapat terjadi dari penyakit akibat virus oropouche. Karena itu, penting untuk memastikan diagnosis dan penanganan dini.

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat medis lengkap pasien, termasuk soal riwayat perjalanan ke wilayah endemis penyakit demam oropouche
  • Tes darah untuk mengetahui keberadaan virus di dalam tubuh, antara lain dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR) yang dapat mendeteksi materi genetik virus
  • Pemeriksaan penunjang atau tes laboratorium lain untuk membantu merumuskan metode pengobatan yang tepat atau menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain dengan gejala yang mirip

Cara Mengatasi

Belum ada obat, vaksin, ataupun metode yang secara spesifik bisa digunakan untuk mengatasi infeksi virus oropouche. Dokter akan melakukan pendekatan yang bersifat simtomatik dan suportif untuk meredakan gejala dan menghindari komplikasi. Contohnya:

  • Pasien beristirahat total selama masa perawatan agar pulih lebih cepat dan kondisinya tak makin parah
  • Memastikan tidak mengalami dehidrasi, antara lain dengan banyak minum air putih setiap hari
  • Mengonsumsi obat penurunan panas dan pereda nyeri seperti ibuprofen atau asteominofen

Selama perawatan, tim medis akan melakukan pemantauan secara ketat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya komplikasi yang lebih membahayakan jiwa.

Baca Juga:  Mengenal Penyakit Absence Seizure (Petit Mal) dan Penanganannya

Komplikasi

Infeksi virus oropouche jarang berkembang menjadi komplikasi. Tapi tetap ada risiko terjadinya komplikasi yang tak bisa dipandang sebelah mata, seperti:

  • Meningitis jika virus menginfeksi otak hingga menyebabkan selaput otak meradang
  • Ensefalitis atau peradangan pada jaringan otak
  • Kelainan neurologis, termasuk vertigo dan gangguan koordinasi alias ataksia
  • Komplikasi kehamilan, termasuk janin lahir cacat
  • Sindrom pasca-infeksi yang meliputi kelelahan ekstrem dalam waktu lama serta nyeri sendi dan masalah neurologis

Pencegahan

Para pakar kesehatan belum menemukan vaksin untuk mencegah penyebaran virus oropouche. Namun ada sejumlah cara yang bisa diterapkan sebagai langkah antisipasi, seperti:

  • Menghindari gigitan nyamuk, terutama ketika berada di sekitar wilayah endemis virus oropouche, antara lain dengan mengenakan baju dan celana panjang serta memasang kelambu ketika hendak tidur
  • Membasmi nyamuk, antara lain dengan mencegah genangan air dan tumpukan barang yang sudah tak digunakan
  • Meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya virus oropouche sehingga bisa bersama-sama mencegah penularannya

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala virus oropouche menyerupai gejala penyakit lain yang disebabkan oleh virus, terutama demam berdarah. Karena itu, sebaiknya segera datangi dokter bila merasa curiga terinfeksi virus tersebut. Terutama bila ada faktor risiko yang dimiliki, seperti baru saja datang ke wilayah yang menjadi lokasi persebaran virus itu. Begitu pula bila ada gejala berupa demam tinggi hingga di atas 39 derajat Celsius hingga 2-3 hari, apalagi jika disertai sakit kepala yang parah.

Narasumber:

dr. Mauludi Rachmantya Tranggana, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Bhakti Wara

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.