• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Penyebab Penyakit Kuning pada Orang Dewasa dan Pencegahannya

Penyakit kuning

Tidak hanya kerap diderita oleh bayi baru lahir, penyakit kuning juga dapat terjadi pada orang dewasa. Bahkan, kondisi ini menandakan adanya gangguan organ dalam yang berpotensi menimbulkan komplikasi serius apabila tidak segera mendapatkan perawatan yang optimal.

Seperti namanya, kondisi ini menimbulkan gejala berupa perubahan warna kuning pada kulit, lapisan mukosa, hingga mata. Lalu, sejatinya apa yang menyebabkan penyakit ini. Yuk ketahui apa penyebab penyakit kuning dan bagaimana cara mengobatinya dalam artikel berikut ini.

buat jani dokter primaya

Apa Itu Penyakit Kuning?

Penyakit Kuning pada Orang Dewasa

Penyakit kuning yaitu sebuah kondisi di mana terjadi perubahan warna kulit, membran mukosa (selaput lendir), dan juga bagian putih mata (sklera mata) menjadi warna kuning. Kondisi ini dalam medis sering disebut sebagai jaundice, yellow skin, atau ikterus.

Umumnya, kondisi ini terjadi pada bayi baru lahir. Perubahan warna kuning termasuk kondisi umum bagi bayi karena hati bayi belum berfungsi optimal untuk membuang bilirubin dari tubuh. Hal ini kerap terjadi pada bayi yang lahir prematur atau lahir pada usia kehamilan kurang dari 38 minggu.

Namun pada orang dewasa, penyakit kuning menandakan suatu penyakit tertentu, khususnya yang berkaitan dengan gangguan hati. Contohnya yaitu berupa penyakit hepatitis, malaria, kanker pankreas, thalasemia, hingga karena konsumsi alkohol yang berlebih.

Perlu diketahui, zat warna kuning ini disebabkan oleh bilirubin. Yaitu zat yang terbentuk oleh penguraian sel darah merah pada hati dan berfungsi untuk memberikan warna kuning pada feses.

Nah, saat kadar bilirubin dalam tubuh terlalu tinggi, maka zat ini akan menyebar ke bagian tubuh lain yang membuat kulit, mata, dan beberapa membran mukosa tampak berwarna kekuningan.

Nama Penyakit kuning (jaundice)
Gejala Utama Perubahan warna menjadi kuning pada kulit, membran mukosa, dan mata
Dokter Dokter spesialis penyakit dalam
Penyebab Utama Hepatitis, thalasemia, malaria, kanker hati, sirosis hati, konsumsi alkohol berlebih
Diagnosis Pemeriksaan fisik, wawancara medis, dan cek tahap lanjut
Faktor Risiko Penderita kanker pankreas, penderita hepatitis, perbedaan golongan darah dengan ibu
Pengobatan Obat-obatan, operasi (transplantasi hati)
Pencegahan Melakukan pola gaya hidup sehat, vaksinasi, dan periksa kesehatan rutin
Komplikasi Hepatitis kronis, anemia hemolitik, gagal hati, gaal ginjal

Faktor Risiko

Risiko seseorang terkena penyakit kuning dapat meningkat apabila mereka memiliki beberapa kondisi seperti berikut:

  • Perbedaan golongan darah dengan ibu
  • Penderita hepatitis
  • Penderita kanker pankreas
  • Tersumbatnya saluran empedu
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Pecandu alkohol
Baca Juga:  Kadar Trombosit Saat Demam Berdarah

Penyebab Penyakit Kuning

Mengenal Penyebab Penyakit Kuning pada Orang Dewasa dan Pencegahannya

Pada orang dewasa, penyebab penyakit kuning yang kerap terjadi dalam 3 tahap yaitu:

1. Prehepatik

Yaitu tahapan ketika bilirubin belum diproduksi oleh hati yang penyebabnya meliputi:

  • Malaria
  • Thalasemia
  • Anemia sel sabit
  • Obat-obatan (antibiotik, pil KB, paracetamol, steroid, dll)
  • Sindrom criglel-najjar

2. Hepatik

Kondisi di mana hati sedang memproduksi biliribun dengan beberapa pemicu yang meliputi:

  • Infeksi virus hepatitis A, B, C
  • Infeksi virus Epstein Barr
  • Kanker
  • Konsumsi alkohol berlebih

3. Posthepatik

Yakni terjadi setelah hati memproduksi bilirubin yang mana beberapa penyebabnya meliputi:

  • Pankreatitis
  • Batu empedu
  • Infeksi kantung empedu
  • Kanker kantung empedu
  • Konsumsi alkohol berlebih

Gejala Penyakit Kuning

Secara umum, beberapa gejala penyakit kuning yang sering tampak dan dirasakan oleh penderitanya yaitu berupa:

  • Perubahan warna kulit jadi kekuningan
  • Perubahan sklera mata jadi kekuningan
  • Membran mukosa yang berubah warna menguning
  • Demam dan meriang
  • Mual dan muntah
  • Perut terasa nyeri
  • Feses berwarna seperti tanah liat atau pucat
  • Urine berwarna cokelat pekat

Cara Dokter Mendiagnosis

Dokter akan mencari tahu apakah seseorang terkena penyakit kuning atau tidak dengan cara melihat secara langsung kulit dan matanya apakah berwarna kekuningan atau tidak. Selain itu, wawancara medis dan pemeriksaan tahap lanjut juga sering dokter lakukan yang meliputi:

    Baca Juga:  Ibu Positif Covid-19, Bolehkah Memberikan ASI Eksklusif?

    Pencegahan Penyakit Kuning

    Beberapa pencegahan terhadap kondisi ini dapat dilakukan dengan meminimalisir faktor risiko dengan cara sebagai berikut:

    • Selalu jaga kadar kolesterol
    • Terapkan pola hidup sehat
    • Cukupi kebutuhan isturahat
    • Konsumsi makanan kaya beta karoten
    • Hindari minum alkohol berlebihan
    • Hindari infeksi, khususnya infeksi hepatitis

    Pengobatan Penyakit Kuning

    Pengobatan melalui tindakan medis diperlukan sesegera mungkin apabila gejala telah muncul dan dokter juga telah mendiagnosis positif atas kondisi ini. Dokter sendiri akan memberikan pengobatan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa tindakan pengobatan medis yang sering dilakukan yaitu:

    • Konsumsi antivirus untuk infeksi virus
    • Transplantasi hati (jika terjadi kerusakan organ hati)
    • Operasi pembukaan saluran empedu

    Komplikasi

    Komplikasi jaundice pada orang dewasa sangat bergantung pada penyebab yang mendasari serta keparahannya. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi meliputi:

    • Ensefalopati
    • Gangguan elektrolit
    • Anemia hemolitik
    • Hepatitis kronis
    • Gagal hati
    • Infeksi
    • Gagal ginjal
    • Perdarahan

    Kapan Harus ke Dokter?

    Penyakit Kuning pada Orang Dewasa

    Anda harus memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala penyakit kuning, khususnya perubahan warna pada kulit, mata, dan selaput mukosa. Periksakan segera mungkin karena penyakit kuning termasuk tanda gangguan kesehatan seperti  kanker hati, hepatitis, pankreatitis, hingga malaria.

    Narasumber:

    dr. Yeni Veronika

    Dokter Umum

    Primaya Hospital Bekai Utara

    Referensi:

    • Adult jaundice. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15367-adult-jaundice-hyperbilirubinemia. Diakses pada 23 Juni 2024.
    • Bilirubin. https://labtestsonline.org/tests/bilirubin. Diakses pada 23 Juni 2024.
    • Bilirubin test. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bilirubin/about/pac-20393041. Diakses pada 23 Juni 2024.
    • Infant jaundice. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-jaundice/symptoms-causes/syc-20373865. Diakses pada 23 Juni 2024.
    • Carotenemia. https://pedclerk.bsd.uchicago.edu/page/carotenemia. Diakses pada 23 Juni 2024.
    • Jaundice in adults. http://www.merckmanuals.com/home/liver-and-gallbladder-disorders/manifestations-of-liver-disease/jaundice-in-adults. Diakses pada 23 Juni 2024.
    • Jaundice. https://labtestsonline.org/conditions/jaundice. Diakses pada 23 Juni 2024.
    • Liver function tests. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/liver-function-tests/about/pac-20394595. Diakses pada 23 Juni 2024.
    Share to :

    Promo

    Login to your account below

    Fill the forms bellow to register

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Select an available coupon below