Umumnya, suara serak terjadi saat kita sedang batuk yang disertai dengan flu. Namun, ada suatu kondisi di mana suara serak tapi tenggorokan tidak sakit, bahkan terjadi secara tiba-tiba tanpa diiringi kondisi lainnya.
Walau sering disepelekan, namun suara serak bisa menjadi tanda akan suatu penyakit berbahaya. Misalnya terjadinya kanker pada pita suara yang menyebabkan suara terdengar tidak jelas bahkan dapat kehilangan suara. Jadi, yuk kita simak lebih mendalam seputar cara menyembuhkan suara serak dengan cepat berikut ini.
Apa Itu Suara Serak?
Suara serak yaitu suatu kondisi di mana pita suara tidak dapat berfungsi secara optimal sehingga suara kurang jelas, lemah, parau, dan sulit keluar. Pita suara sendiri merupakan sebuah alat yang mengatur getaran yang terletak di laring (saluran udara di atas trakea atau batang tenggorokan).
Ketika seseorang sedang berbicara, maka pita suara akan menutup. Setelah itu, udara kan mengalir dari paru-paru melalui pita suara sehingga membuatnya bergetar. Nah, getaran yang dikombinasikan dengan gerakan mulut dan lidah mampu menciptakan suara yang begitu beragam.
Saat pita suara bermasalah, maka suara akan terdengar lebih berat dan bahkan dapat sepenuhnya hilang. Jadi, kualitas suara sangat dipengaruhi oleh kesehatan pita suara itu sendiri.
Apabila gejala serak tanpa diiringi dengan rasa sakit pada tenggorokan, hal itu umumnya dikaitkan dengan penggunaan suara secara berlebihan. Namun, ada juga beberapa kondisi lain yang juga mampu menyebabkan suara serak seperti alergi, nodul pita suara, maupun karena paparan polusi udara.
Nama | Suara Serak |
Gejala Utama | Suara terdengar lebih berat, parau, bahkan kehilangan suara |
Dokter | Dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) |
Penyebab Utama | Kelelahan otot pita suara, penyakit tertentu |
Diagnosis | Laringoskopi, tes darah, swab test tenggorokan, CT scan, rontgen leher |
Faktor Risiko | Usia 8-14 tahun dan lansia, perokok, terkena paparan zat racun |
Pengobatan | Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya |
Pencegahan | Hindari mengeluarkan suara berlebihan, hindari paparan asap rokok, minum air putih yang cukup, gunakan air humidifier jika perlu |
Komplikasi | Gangguan sosial, kecemasan, depresi |
Faktor Risiko
Walaupun siapa pun bisa menderita suara serak, namun ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang berpotensi lebih tinggi terkena hal ini seperti:
- Anak usia 8-14 tahun
- Lansia usia 65 tahun ke atas
- Perokok
- Punya pekerjaan dengan suara lantang
- Konsumsi kafein berlebih
- Pecandu alkohol
- Paparan zat racun
Penyebab Suara Serak tapi Tenggorokan Tidak Sakit
Ada banyak hal yang menyebabkan kenapa suara terdengar serak mulai dari karena kelelahan hingga karena penyakit mulai dari yang tergolong ringan hingga berat. Berikut ini beberapa penyebab yang kami kutip dari situs aafp.org:
Kelelahan Pita Suara
Terjadi karena pita suara berkontraksi secara berlebihan sehingga otot pita melemah. Jika ini penyebabnya, maka Anda cukup mengistirahatkan hingga pulih kembali.
Lemahnya Pita Suara
Selain karena memang ada aktivitas berlebih seperti terlalu sering berteriak-teriak, pita suara juga bisa melemah karena faktor usia maupun karena cedera. Akibatnya, pita suara menjadi lebih tipis dan suara menjadi lebih kecil.
Laringitis
Yaitu peradangan pada laring yaitu saluran udara di atas trakea atau batang tenggorokan. Hal ini bisa diakibatkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur, GERD, alergi, atau pun laryngopharyngeal reflux.
Tumor Jinak pada Tenggorokan
Tenggorokan yang tumbuh tumor jinak akan menghasilkan benjolan sehingga mengganggu fungsi pita suara. Umumnya, hal ini terjadi karena kontraksi berlebih maupun karena infeksi virus HPV.
Kanker Laring
Apabila suara serak bertahan dalam waktu yang lama (3 minggu atau lebih), maka Anda perlu mewaspadainya karena itu bisa jadi kanker laring. Kondisi ini sering disertai sakit saat menelan, benjolan di leher, hingga sakit telinga.
Gangguan Saraf
Gangguan saraf seperti pada penyakit parkinson, spasmodic dysphnia, stroke, atau lainnya dapat membuat otot pita suara menjadi menegang dan lemah.
Gejala Suara Serak
Tentunya, gejala suara serak sangat terpengaruhi oleh penyebab utama yang mendasarinya. Secara umum, berikut ini rangkaian gejala yang sering muncul:
- Suara parau
- Tidak keluar suara sama sekali
- Kesulitan berbicara
- Suara lemah dan bergetar
- Rasa gatal pada tenggorokan
- Tenggorokan kering
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini melalui beberapa tahapan seperti:
- Tanya jawab riwayat medis
- Pemeriksaan fisik
- Laringoskopi
- Tes darah
- Swab test tenggorokan
- CT Scan
- Rontgen leher
- Biopsi
Pencegahan Suara Serak
Ada beberapa macam pencegahan yang dapat Anda lakukan agar terhindar akan hal ini seperti halnya:
- Hindari paparan rokok
- Batasi minuman berkafein
- Batasi konsumsi alkohol
- Cukupi kebutuhan cairan harian
- Hindari polusi udara lingkungan
- Gunakan air humidifier jika udara kering
- Jaga kebersihan diri serta lingkungan
- Hindari bersuara secara berlebihan
- Istirahatkan pita suara dengan baik
Pengobatan Suara Serak
Anda bisa melakukan pengobatan terhadap suara serak secara mandiri maupun dengan memeriksakan diri ke dokter. Berikut rinciannya:
Perawatan Mandiri
- Istirahatkan pita suara dengan tidak banyak bicara
- Cukupi kebutuhan minum air putih
- Hindari asap rokok dan polusi udara lainnya
- Mandi air hangat
- Kunyah permen pelega tenggorokan
- Hindari faktor pemicu alergi
- Jangan mengonsumsi alkohol dan minuman berkafein
Perawatan Medis
Dokter akan melakukan pengobatan sesuai dengan penyebab utamanya. Biasanya, dokter akan memberikan antihistamin, antibiotik, dan anti radang sebagai lini utama.
Komplikasi
- Suara serak permanen
- Kehilangan suara permanen
- Gangguan sosial
- Kecemasan
- Depresi
Kapan Harus ke Dokter?
Konsultasikan ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) apabila suara serak belum membaik selama lebih dari 10 hari. Namun, segera kunjungi dokter bila suara serak disertai dengan kehilangan suara, sulit bernafas, batuk berdarah, dan juga timbul benjolan pada leher.
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Hoarseness. https://my.clevelandclinic.org/services/head-neck/diseases-conditions/hoarseness-frequently-asked-questions. Diakses pada 07 Juni 2024.
- Hoarseness in children. http://nyulangone.org/conditions/childhood-hoarseness. Diakses pada 07 Juni 2024.
- Hoarseness in adults. ttps://www.aafp.org/afp/2017/1201/p720.html. Diakses pada 07 Juni 2024.
- Laryngitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/laryngitis/symptoms-causes/syc-20374262. Diakses pada 07 Juni 2024.
- Hoarseness. https://www.enthealth.org/conditions/hoarseness/. Diakses pada 07 Juni 2024.
- Laryngitis. https://www.nhs.uk/conditions/laryngitis/. Diakses pada 07 Juni 2024.