• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Mengenal Apa itu Kejang dan Rangkaian Perawatannya

Kejang umumnya memiliki ciri-ciri berupa tubuh yang menyentak cepat, bergerak tak terkendali, dan bergetar hebat. Namun, tidak semua jenis kejang mengalami kondisi demikian.

Ada kalanya, kejang memiliki bentuk yang tidak biasa sehingga orang di sekelilingnya kadang tidak menyadari bahwa orang didekatnya tersebut mengalami kejang. Jadi, alangkah baiknya bagi Anda untuk mengenal lebih lanjut tentang apa itu kejang sekaligus perawatannya seperti yang kami ulas berikut ini.

buat jani dokter primaya

Apa Itu Kejang?

Kejang

Kejang adalah suatu kondisi berupa gangguan listrik yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terkendali di dalam otak. Aktivitas listrik yang tak terkendali ini akan mengakibatkan adanya perubahan perilaku, gerakan, kesadaran, hingga perasaan.

Kondisi ini juga dapat menjadi tanda adanya adanya gangguan fungsi otak maupun kelainan pada susunan sistem saraf pusat.

Tiap penderita kejang, memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Jadi, gejala yang tampak pun berbeda satu sama lain. Contoh, pada kondisi ringan mungkin hanya berupa tatapan mata kosong, tampak bengong, hingga kebingungan, tidak sampai ada gerakan tertentu.

Namun, jika kondisinya parah, maka akan ada gerakan tak terkendali pada tubuhnya hingga bisa mengalami kehilangan kesadaran apabila sudah sangat parah.

Dalam kebanyakan kasus, durasi kejang terjadi dalam 30 detik โ€“ 2 menit. Namun, ada juga yang mencapai durasi 5 menit bahkan lebih. Apabila kejangnya terjadi dua kali atau lebih, maka kejang tersebut dapat dicurigai masuk dalam kategori epilepsi.

Berdasarkan jenisnya, kejang terbagi menjadi 2 yaitu:

  • Kejang umum: yaitu jenis kejang akibat adanya kelainan pada seluruh otak sehingga memengaruhi aktivitas listrik saraf sehingga gejala kejang terjadi pada seluruh tubuh. contohnya berupa kejang absans, mioklonik, atonik, tonik, tonik klonik.
  • Kejang fokal: yaitu jenis kejang akibat adanya kelainan pada sebagian otak sehingga memengaruhi aktivitas listrik sistem saraf sehingga gejala kejang hanya dialami sebagian anggota tubuh. Contohnya yaitu ada kejang parsial dan kejang parsial kompleks.
Penyakit Kejang (Seizure)
Gejala Utama Tubuh yang bergerak tak terkendali
Dokter Spesialis Dokter spesialis saraf
Penyebab Utama Gangguan listrik pada otak
Diagnosis Tes darah, tes urin, CT scan, PET Scan, MRI, EEG
Faktor Risiko Gangguan pada otak, kurang tidur, penggunaan obat-obatan terlarang
Pengobatan Sesuai kondisi yang mendasarinya/penyebab terjadinya kejang
Pencegahan Meminimalisir faktor risiko
Komplikasi Kerusakan otak permanen, cedera, hingga kematian mendadak

Faktor Risiko

Inilah beberapa faktor risiko yang dapat mengakibatkan terjadinya kejang:

  • Gangguan kesehatan otak (stroke, epilepsi, tumor, kanker, cedera kepala, meningitis, cerebral palsy, ensefalitis).
  • Stres emosional
  • Gangguan kesehatan selama masa kehamilan
  • Gangguan bayi baru lahir
  • Masalah kesehatan lain (lupus, HIV, gagal ginjal, gagal hati,dll)
  • Kejang demam (pada anak usia 6 bulan-5 tahun)
  • Gangguan metabolik (hipoglikemia, hipernatremia, hiponatremia)
  • Penggunaan obat-obatan terlarang
  • Gejala putus obat
  • Overdosis alkohol
  • Terkena sengatan listrik dengan arus yang besar
    Baca Juga:  Varian Gamma P.1 Virus Corona, Apakah Lebih Berbahaya?

    Penyebab Kejang

    Menurut situs Mayo Clinic, bahwa kejang terjadi akibat gangguan aktivitas listrik yang terjadi di dalam otak sehingga sel-sel saraf otak tidak dapat berkomunikasi dengan baik.

    Sel-sel saraf otak sendiri berkomunikasi melalui bantuan sebuah zat kimia pembawa pesan yang disebut sebagai neurotransmitter. Ada 2 neurotrasmitter yaitu GABA dan glutamat.

    Nah, dengan adanya gangguan listrik, maka keseimbangan neurotransmitter ini akan terganggu sehingga pesan yang di sampaikan ke dalam otak akan keliru sehingga memicu terjadinya kejang.

    Gejala Kejang

    Tiap penderita kejang, mereka umumnya mengalami gejala yang berbeda satu sama lain tergantung pada jenis semiologi kejangnya. Berikut beberapa gejala yang sering tampak:

    • Kesadaran yang menurun bahkan menghilang
    • Tatapan kosong selama beberapa detik (absans)
    • Nafas terhenti sementara
    • Kelojotan
    • Tubuh kaku
    • Kebingungan
    • Mulut berbusa dan mengeluarkan liur
    • Badan berkedut-kedut
    • Mengompol
    • Kesemutan
    • Suasana hati yang berubah
    • Kesulitan berbicara
    • Pusing
    • Mual
    • Gangguan pendengaran

    Cara Dokter Mendiagnosis

    Untuk mendiagnosis kejang, maka ada beberapa tahapan yang akan dokter lakukan terhadap para pasiennya. Di antaranya yaitu:

    Wawancara medis: yaitu dengan menanyakan kondisi riwayat penyakit, penyebab, pengobatan yang sedang diminum, dan faktor risiko.

    Pemeriksaan fisik: yaitu dengan memeriksa kondisi fisik secara keseluruhan, termasuk tanda-tanda vitalnya.

    Cek penunjang: dengan melakukan pemeriksaan tambahan seperti halnya tes darah, tes urine, tes fungsi lumbal, CT Scan, MRI, EEG, SPECT, PET, dan sejenisnya sesuai dengan indikasi pada pasien.

    Pencegahan Kejang

    Sejatinya, belum ada metode pencegahan yang sepenuhnya efektif untuk mengatasi kejang. Namun, dengan mengendalikan faktor risiko dapat mengurangi risiko terkena kondisi ini seperti halnya:

    • Pola hidup sehat
    • Kelola stres dengan baik
    • Tidur yang cukup
    • Mengatasi demam jika penyebab kejang merupakan kejang demam
    • Rutin cek kehamilan
    • Hindari obat-obatan terlarang
    • Batasi minum alkohol
    • Gunakan alat pelindung kepala saat bekerja berisiko/berkendara
    • Medical check up secara rutin
    Baca Juga:  Berbagai Penyebab Jantung Berdebar dan Cara Meredakannya

    Pengobatan Kejang

    Kejang

    Pengobatan pada kondisi ini tentu berbeda-beda sesuai dengan tingkat keparahan maupun kondisi utama yang mendasarinya.

    Pertolongan Pertama

    Apabila Anda melihat orang kejang, maka jangan panik. Ikuti langkah-langkah berikut ini:

    • Lepaskan hal-hal yang membuat penderita tidak nyaman
    • Longgarkan pakaiannya
    • Baringkan di tempat yang aman
    • Beri bantalan empuk pada kepalanya
    • Miringkan tubuhnya untuk mencegah aspirasi cairan jika pasien muntah
    • Hindari berusaha menghentikan gerakannya karena akan menyebabkan cedera tambahan seperti patah tulang
    • Tidak memasukkan sesuatu benda ke dalam mulut pasien saat kejang
    • Hindari memberi makan atau minum saat masih kejang
    • Perhatikan bentuk dan lama kejang untuk disampaikan kepada Dokter di fasilitas kesehatan terdekat setelah kejang berhenti

    Pengobatan Medis

    Dokter sendiri akan melakukan beberapa pengobatan untuk kondisi ini seperti halnya:

    • Pemberian obat anti kejang
    • Pemberian obat anti epilepsi
    • Tata laksana lain sesuai penyebab kejang seperti pemberian infus cairan glukosa pada pasien dengan hipoglikemia, pengobatan jika terjadi gangguan elektrolit, terapi antibiotik pada pasien dengan infeksi otak dan terapi pembedahan jika penyebabnya merupakan tumor pada otak

    Komplikasi

    Walau tidak selalu menimbulkan komplikasi, namun ada beberapa kondisi akibat kejang yang perlu Anda waspadai seperti:

    • Pneumonia aspirasi
    • Status epileptikus
    • Kerusakan otak permanen pada pasien dengan kejang lama
    • Kematian mendadak
    • Depresi
    • Cedera kepala
    • Edema paru pada pasien kejang yang disebabkan oleh eklamsia pada ibu hamil

    Kapan Harus ke Dokter?

    Bila Anda pernah mengalami kejang, maka segera periksakan ke dokter spesialis saraf atau dokter spesialis bedah saraf. jika Anda menemukan orang yang sedang kejang di tempat umum, maka berikan pertolongan pertama seperti di atas lalu bawa ke instalasi gawat darurat.

    Narasumber:

    dr. Eka Sulastri, Sp. A

    Spesialis Anak

    Primaya Hospital Bhakti Wara

    Referensi:

    • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430765/. Diakses pada 28 Mei 2024.
    • https://www.mountsinai.org/health-library/symptoms/seizures. Diakses pada 28 Mei 2024.
    • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/seizure/symptoms-causes/syc-20365711. Diakses pada 28 Mei 2024.
    • Seizures: First Aid. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/6998-seizures-first-aid. Diakses pada 28 Mei 2024.
    • https://medlineplus.gov/ency/article/003200.htm. Diakses pada 28 Mei 2024.
    Share to :

    Promo

    Login to your account below

    Fill the forms bellow to register

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.