Setiap orang pernah mengalami sakit kepala paling tidak satu kali dalam seumur hidupnya. Sakit kepala memang merupakan salah satu gejala penyakit paling umum. Akan tetapi, sakit kepala tidak bisa dianggap sepele. Apalagi bila dialami terus menerus, mungkin sakit tersebut menandakan adanya masalah kesehatan serius.
Mengenal Sakit Kepala
Sakit kepala secara sederhana adalah rasa sakit yang dialami di setiap bagian kepala dan sekitar kepala, namun pada kenyataanya ada banyak jenis sakit kepala. International Headache Society,(IHS), organisasi yang berfokus membantu orang-orang yang mengalami sakit kepala, memperkirakan ada lebih dari dua ratus jenis sakit kepala. Perbedaanya berdasarkan durasi, frekuensi, kualitas nyeri, intensitas nyeri serta gejala penyerta lainnya.
Secara garis besar, sakit kepala dibagai dua, yakni primer (tidak ada kelainan struktural pada jaringan otak dan sekitarnya, tidak ada trauma yang melatari nyeri, atau tidak ada penyakit sistemik penyerta) dan sekunder (ada penyakit atau kelainan yang melatari nyeri).
Nyeri kepala primer yang paling umum menimbulkan nyeri kepala yang terus menerus antara lain:
- Sakit kepala tipe tegang (tension type headache)
Sakit kepala tipe tegang umumnya ditandai dengan rasa berat dan menekan di seluruh kepala dan sekitarnya dengan intensitas ringan sampai sedang namun tidak bertambah berat dengan aktivitas fisik rutin. Rasa sakit biasanya berlangsung antara 30 menit hingga 7 hari. Adapun sakit kepala tipe tegang kronis apabila sakit dialami 15 hari atau lebih setiap bulan serta berlangsung berjam-jam atau mungkin terus menerus selama lebih dari 3 bulan.
- Migrain
Migrain adalah nyeri kepala dengan berbagai jenis, gejala, dan tingkat keparahan yang berbeda. Migrain bisa terjadi pada satu atau dua sisi kepala dengan intensitas sedang hingga berat. Migrain tergolong kronis bila nyeri kepala terjadi 15 hari atau lebih perbulan selama lebih dari 3 bulan dengan gejala migrain berlangsung sekurang-kurangnya 8 hari per bulan.
- Sakit kepala klaster (cluster headache)
Sakit kepala kluster adalah jenis sakit kepala yang lebih jarang, tapi intensitasnya bisa sangat menyakitkan. Disebut sakit kepala kluster karena rasa sakit umumnya terjadi secara berkelompok dengan siklus tertentu, biasanya pada malam atau dini hari. Durasi sakit bisa berlangsung 15 menit hingga 3 jam pada mata, atas mata, atau samping satu sisi kepala, maupun kombinasi ketiganya. Serangan sakit kepala klaster kronis terjadi apabila nyeri lebih dari 1 tahun tanpa periode sembuh, atau disertai periode sembuh yang berlangsung kurang dari 1 bulan.
- Hemikrania kontinua
Hemikrania kontinua adalah sakit kepala terus menerus di satu sisi kepala selama tiga bulan, dengan eksaserbasi nyeri derajat sedang atau berat. Gejala nyeri ini dapat disertai mata berair atau merah, hidung tersumbat, pilek, berkeringat di dahi dan wajah, kelopak mata turun, dan/atau bengkak pada kelopak mata di sisi yang sama dengan sakit kepala.
- New daily persistent headache (NDPH)
NDPH merupakan sakit kepala terus menerus, sepanjang hari yang diingat pasien dengan jelas awal terjadinya sakit kepala, umumnya tidak membaik dalam 24 jam. NDPH timbul lebih dari 3 bulan dengan karakterisitik nyeri yang beragam, dapat menyerupai migrain atau nyeri kepala tipe tegang atau antara keduanya.
Siapa Saja yang Berisiko Sakit Kepala Berkepanjangan
Faktor-faktor lain yang berperan dalam timbulnya nyeri kepala berkepanjangan antara lain kecemasan/stress terkait dengan keluarga, teman, sekolah atau pekerjaan, depresi, gangguan tidur, obesitas, kebiasaan mengorok, konsumsi kafein berlebih, penggunaan obat nyeri kepala terus menerus tanpa pengawasan dokter, allergen seperti serbuk sari, debu, dan bulu hewan peliharaan, asap rokok, bau menyengat dari bahan kimia/parfum, jenis kelamin wanita, perubahan cuaca, pencahayaan, suara bising, aktivitas yang menyebabkan mata, leher dan punggung kaku serta adanya kondisi nyeri kronis lainnya.
Penyebab Sakit Kepala Terus Menerus
Sakit kepala adalah muncul akibat interaksi sinyal di antara otak, pembuluh darah, dan saraf di sekitarnya. Ada mekanisme tubuh yang mengaktifkan saraf tertentu yang mempengaruhi otot dan pembuluh darah. Saraf itu mengirim sinyal rasa sakit menuju otak sehingga kita merasakan sakit kepala.
Proses terjadinya sakit kepala kronis belum dipahami secara menyeluruh sehingga penyebab sakit kepala terus menerus primer tidak bisa diketahui secara pasti. Sedangkan penyebab sakit kepala sekunder adalah penyakit atau kondisi yang melatarinya. Sakit kepala sekunder dapat disebabkan radang atau masalah lain disekitar pembuluh darah otak dan sekitarnya; termasuk stroke, infeksi seperti: radang selaput otak (meningitis), Covid-19, flu, tekanan dalam rongga otak yang terlalu rendah atau tinggi, sinusitis, cedera kepala, dehidrasi, serangan jantung, dan kanker/tumor otak.
Cara Mengatasi Sakit Kepala yang Tak Kunjung Sembuh
Sakit kepala yang tak kunjung sembuh bisa disebabkan oleh berbagai hal. Penanganannya tergantung apa penyebab sakit kepala itu. Namun secara umum Anda bisa meredakan rasa sakit kepala yang berkepanjangan dengan beberapa cara, seperti:
- Menghindari pemicu, misalnya cahaya terang, bau menyengat, suara bising, asap rokok, kafein, atau lainnya
- Tidur yang cukup selama 7-8 jam per hari
- Menghindari penggunaan obat nyeri kepala berlebihan
- Minum air putih yang cukup
- Makan makanan sehat dan teratur.
- Mengendalikan stres
- Berolahraga teratur
- Hindari merokok dan alcohol
- Postur tubuh yang baik
Adanya diari nyeri kepala membantu dokter untuk mencari pola dan pencetus sakit kepala. Apabila nyeri kepala terus menerus dirasakan, perlu dilakukan pemeriksaan dan evaluasi dari dokter agar bisa dipahami lebih baik sehingga pengobatannya lebih tepat.
Apakah Bahaya Jika Sakit Kepala Terus Menerus?
Sakit kepala terus menerus tidak hanya mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas serta kualitas hidup. Ada kemungkinan rasa sakit itu muncul karena penyakit tertentu yang serius. Sakit kepala berkepanjangan bisa jadi dialami selama berhari-hari, sembuh dan tak terasa beberapa bulan, tapi kemudian muncul lagi. Begitu seterusnya. Infeksi pada otak yang mengancam jiwa, seperti meningitis, sering ditandai dengan sakit kepala terus menerus. Banyak kasus pasien mengabaikan rasa sakit ini sehingga terlambat ketika ditangani di rumah sakit.
Kapan Harus ke Dokter?
Sakit kepala sesekali umum terjadi. Namun Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter bila sering merasa sakit kepala terus menerus selama berhari-hari, frekuensi sakit lebih dari 2x dalam 1 minggu, sakit kepala dirasakan semakin berat, sakit kepala hebat dan mendadak, sakit disertai kaku pada leher, demam, pandangan mata ganda/kabur, kejang, gangguan berbicara, kelemahan/kesemutan anggota gerak satu sisi, atau gangguan koordinasi. Anda juga harus secepatnya mendatangi dokter untuk menjalani pemeriksaan jika sering minum obat pereda nyeri u ntuk sakit kepala.
Reviewed by
Dokter Spesialis Saraf
Referensi
- Chronic daily headaches -Symptoms and causes. Diakses pada 4 Mei 2022 dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-daily-headaches/symptoms-causes/syc-20370891.
- Headaches. Diakses pada 4 Mei 2022 dari: https://www.healthdirect.gov.au/headaches.
- Headache Classification Committee of the International Headache Society. The International Classification of Headache Disorders. Cephalgia.2018;38(3rd edition):1-211
- Kelompok Studi Nyeri Kepala, Perdossi. Konsensus Nasional V: Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala. Airlangga University Press. 2018
- Peng, K. P dan Wang, S. J. Update of New Daily Persistent Headache. Current Pain and Headache Reports, 2022: 1-6.
- Radhakrishnan, R. Does New Daily Persistent Headache Ever Go Away? Diakses pada 4 Mei 2022dari:https://www.medicinenet.com/does_new_daily_persistent_headache_ever_go_away/article.htm
- Tidy, C. Headache. Diakses pada 4 Mei 2022 dari: https://patient.info/brain-nerves/headache-leaflet.
- Tyagi, A. New daily persistent headache. Annals of Indian Academy of Neurology. 2012. 15.Suppl 1: S62.