Kondisi seperti kesemutan, kebas, dan mati rasa pada bagian tubuh tertentu, bisa jadi tanda Anda mengalami sakit saraf. Dalam tubuh manusia, sistem saraf memegang peranan yang sangat penting sebagai kendali pergerakan, keseimbangan, pemahaman persepsi, mengatur emosi, pusat koordinasi, hingga untuk mengelola sistem pernafasan maupun detak jantung.
Apabila sistem saraf mengalami gangguan, maka orang tersebut akan mengalami berbagai macam keluhan. Contohnya mulai dari kesemutan hingga gangguan daya ingat. Jadi, yuk cari tahu lebih mendalam seputar sakit saraf di bawah ini.
Apa Itu Sakit Saraf?
Sakit saraf yaitu gangguan yang terjadi pada sistem saraf manusia sehingga si penderita akan kesulitan menjalankan organ tubuhnya sebagaimana mestinya. Kondisi ini juga memengaruhi mood hingga fungsi kognitif.
Sistem saraf manusia termasuk sistem yang begitu kompleks. Dalam tubuh, ada 2 macam sistem saraf yaitu sistem saraf sentral yang berlokasi di otak dan tulang belakang. Ada juga sistem saraf perifer yang berperan dalam sistem motorik, sensori, dan autonom.
Hampir semua fungsi tubuh dikendalikan oleh sistem saraf tersebut. Contohnya yaitu ada keseimbangan, perkembangan otak, koordinasi, pernafasan, pergerakan, hingga detak jantung.
Jadi, apabila seseorang mengalami sakit saraf, maka ia akan kesulitan dalam mengelola koordinasi tubuhnya seperti sulit dalam bergerak, bernafas, berbicara, masalah panca indra, maupun sekedar untuk menelan.
Selain itu, penderita dengan kondisi ini pun sering mengalami perubahan mood dan gangguan ingatan.
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang memiliki potensi lebih tinggi terkena sakit saraf. Di antaranya yaitu:
- Lansia (65 tahun+)
- Paparan zat racun/kimiawi
- Penderita diabetes
- Stres berat
- Malnutrisi
- Penyakit degenerasi saraf
- Kecanduan alkohol
- Hipertensi
- Aktivitas berulang berlebihan
Penyebab Sakit Saraf
Penyebab sakit saraf yaitu akibat adanya masalah pada sistem saraf. nah, masalah tersebut umumnya diakibatkan oleh:
- Infeksi (encephalitis, meningitis, herpes zoster, dll)
- Trauma
- Penyakit degenerasi saraf (parkinson, alzheimer, dll)
- Tumor
- Kejang (contohnya epilepsi)
- Gangguan peredaran darah (contohnya stroke)
- Gangguan sistem imun
- Kerusakan struktur otak
- Kelainan genetik/bawaan lahir (penyakit huntington, spina bifida)
Gejala Sakit Saraf
Gejala sakit saraf yang terjadi pada satu penderita dengan penderita lain dapat bervariasi satu sama lain. Terlebih bila sistem yang terpengaruh tersebut berbeda. Berikut ini rinciannya:
- Saraf motorik. Timbul kelemahan pada otot, otot yang berkedut, atrofi otot, hingga kelumpuhan.
- Saraf sensorik. Contoh tanda-tandanya yaitu bagian tubuh yang terasa kebas dan mati rasa, kesemutan, nyeri.
- Saraf otonom. Gejala yang tampak yaitu berupa sering atau justru jarang berkeringat, mengompol, mata dan mulut terasa kering, gangguan fungsi seksual.
Cara Dokter Mendiagnosis
Untuk mendiagnosis kondisi ini, maka dokter akan melakukan sejumlah rangkaian metode seperti:
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- Tes darah
- Tes urine
- Biopsi
- CT Scan
- MRI
- Rontgen
- ENG (Electronystagmography)
- EMG (Elektromiografi)
- EEG (Elektroensefalografi)
- Angiografi
- Thermography
Pencegahan Sakit Saraf
Upaya pencegahan yang dapat Anda lakukan agar terhindar dari sakit saraf meliputi:
- Hindari merokok
- Pastikan kontrol rutin penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi
- Batasi minuman alkohol
- Olahraga teratur
Pengobatan Sakit Saraf
Pengobatan untuk kondisi ini sangatlah bervariasi. Bahkan, sebagian besar penyakit saraf tidak dapat sembuh total. Berikut ini contohnya jika dilihat dari penyebabnya:
- Infeksi: pemberian antibiotik, antifungal, antivirus, antiparasit.
- Gangguan pembuluh darah: obat obatan, terapi ablasi vena, angioplasti, operasi, dan pasang ring jantung.
- Gangguan fungsional: terapi seperti halnya terapi psikologis, okupasi, fisik, hingga terapi wicara.
- Kelainan struktur: pemberian obat-obatan, pasang traksi, fisioterapi, operasi
Komplikasi
Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa macam komplikasi yang berbahaya apabila tidak sesegera mungkin dalam mendapatkan perawatan yang tepat. Contohnya berupa:
- Hipotensi (penurunan tekanan darah)
- Gangrene(jaringan kulit yang mati akibat infeksi)
- Kehilangan keseimbangan
- Cedera akibat kelemahan otot atau mati rasa
- Amputasi jika infeksinya sangat parah
- Kelumpuhan atau cacat permanen
- Kematian
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri Anda ke dokter spesialis otak dan saraf apabila gejala sakit saraf di atas muncul dan tidak kunjung membaik setelah beberapa hari. Terlebih jika gejala semakin memburuk dengan lebih banyak keluhan yang Anda rasakan.
Narasumber:
Spesialis Saraf
Primaya Hospital Inco Sorowako
Referensi:
- Diabetic neuropathy. https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/preventing-problems/nerve-damage-diabetic-neuropathies/all-content. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Intercostal neuralgia. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/23594. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Glossopharyngeal neuralgia. https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/glossopharyngeal-neuralgia. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Nerve blocks. https://www.radiologyinfo.org/en/info/nerveblock. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Peripheral neuropathy. https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/physical-side-effects/nervous-system/peripheral-neuropathy.html. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Occipital neuralgia. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Occipital-Neuralgia. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Shingles (herpes zoster). https://www.cdc.gov/shingles/index.html. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Trigeminal neuralgia fact sheet. https://www.ninds.nih.gov/trigeminal-neuralgia-fact-sheet. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Neuropathic pain. https://dx.doi.org/10.1146%2Fannurev.neuro.051508.135531. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Phantom pain. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/phantom-pain/symptoms-causes/syc-20376272. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Anti-seizure medications. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-neuropathy/in-depth/pain-medications/art-20045004. Diakses pada 06 Juni 2024.
- Neuropathic pain. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15833-neuropathic-pain. Diakses pada 06 Juni 2024.