Radang amandel termasuk salah satu penyakit yang dapat menyerang pada semua usia. Walau sering dianggap sepele oleh sebagian besar orang, namun kondisi ini bahkan dapat mengakibatkan komplikasi serius apabila tidak ditangani dengan baik.
Lalu, seperti apa pengobatan terhadap radang amandel? Apakah perlu dioperasi dalam proses penyembuhannya? Jika ingin tahu, yuk simak rincian lengkapnya berikut ini.
Apa itu Radang Amandel?
Radang amandel adalah kondisi ketika amandel (tonsil) terjadi inflamasi atau peradangan akibat infeksi. Kondisi ini dalam istilah medis juga sering disebut sebagai tonsilitis.
Amandel merupakan baris pertahanan terdepan tubuh kita dalam melawan penyakit. Terletak di belakang tenggorokan, tonsil berisi sekumpulan kelenjar getah bening yang akan memproduksi sel darah putih untuk membantu tubuh dalam melawan infeksi.
Kelenjar ini juga berperan menjebak menyaring berbagai jenis kuman/bakter, virus, maupun mikroorganisme lain yang masuk melalui saluran nafas. Lalu, antibodi berupa sel darah putih yang diproduksi juga berperan dalam melawan infeksi di seluruh bagian tubuh.
Pada anak-anak, organ satu ini berukuran besar karena tugasnya sangat penting untuk membantu menghalau berbagai infeksi yang masuk mengingat daya tahan tubuhnya masih lemah.
Namun, bagi orang dewasa amandel akan lama-lama menyusut seiring bertambahnya usia mengingat tugasnya tidak diperlukan lagi. Oleh sebab itulah, risiko radang amandel lebih besar bagi anak-anak.
Namun demikian, orang dewasa pun dapat terkena amandel dengan gejala yang kambuh-kambuhan. Gejala biasanya akan hilang sendiri antara 7-10 hari untuk kasus yang ringan hingga sedang.
Penyakit | Radang Amandel |
Gejala Utama | Sakit hebat pada tenggorokan, amandel membengkak |
Dokter Spesialis | Dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) |
Penyebab Utama | Terkena virus |
Diagnosis | Pemeriksaan fisik, wawancara medis, dan cek hitung sel darah lengkap, tes swab |
Faktor Risiko | Anak-anak |
Pengobatan | Operasi, antibioitik, obat lainnya |
Pencegahan | Menjaga higienitas makanan dan minuman |
Komplikasi | Radang ginjal, demam rematik, dan juga selulitis tonsil |
Faktor Risiko
Seseorang akan sering menderita amandel apabila mereka memiliki faktor risiko seperti:
- Tinggal di lingkungan dengan paparan virus/bakteri
- Anak-anak serta remaja berusia 5 – 15 tahun
Penyebab
Radang amandel termasuk infeksi bakteri maupun virus. Jadi, infeksi merupakan penyebab utama dari penyakit ini. Ada banyak tipe bakteri dan juga virus yang dapat menjadi penyebabnya. Namun, beberapa yang paling umum antara lain berupa:
- Stroptococcus
- Influenza Virus
- Epstein Barr Virus
- Parainfluenza Virus
- Herpes Simpleks Virus
- Enterovirus
- Adenovius
- Rubella
- Rhinovirus
Gejala
Mengutip dari situs Healthline, bahwa beberapa gejala radang amandel yang dapat muncul yaitu berupa:
- Tenggorokan yang sangat nyeri dan sangat sakit
- Nafas bau
- Demam
- Panas dingin
- Suara terdengar serak
- Kesulitan menelan makanan
- Leher yang kaku
- Sakit kepala
- Amandel terlihat bengkak dan memerah
- Amandel memiliki titik putih atau kekuningan
- Sakit telinga
- Sakit perut
Bila anak masih kecil, umumnya mereka akan kehilangan nafsu makan dan rewel atau sebentar-sebentar menangis. Karena kondisi ini, tubuh anak pun menjadi lemas dan tidak tertarik untuk beraktivitas apa pun.
Diagnosis
Mendiagnosis radang amandel bisa dengan beberapa cara seperti halnya:
- Wawancara medis
- Cek fisik
- Tes swab tenggorokan
- Hitung sel darah lengkap
Pencegahan
Bakteri atau virus yang menyebabkan amandel bersifat menular dari satu orang ke orang lain. Jadi, pencegahan utama yang dapat Anda lakukan yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat seperti halnya:
- Hindari tempat yang berpotensi menularkan berbagai jenis kuman
- Hindari berbagi peralatan makan dan minum bersama orang lain
- Gunakan etika adab bersin dan batuk bila berada di tempat umum
- Selalu cuci tangan dengan menyeluruh sebelum makan dan juga setelah dari toilet
- Bila sebelumnya mengalami peradangan, pastikan untuk ganti sikat gigi
Pengobatan
Pengobatan radang amandel harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Bila penyebab utamanya virus, sejatinya tubuh punya kemampuan yang baik dalam melawannya. Namun bila penyebabnya bakteri, maka butuh perawatan yang intens. Beberapa pengobatan yang kerap dilakukan meliputi:
- Pemberian antibiotik atau antivirus
- Operasi tonsilektomi (pengangkatan kelenjar amandel)
Anda dapat melakukan beberapa hal secara mandiri dari rumah untuk membantu pengobatan radang amandel saat kambuh seperti berikut ini:
- Pastikan selalu istirahat dengan cukup
- Gunakan humidifier (pelembab udara) bila lingkungan kering
- Konsumsi makanan yang mudah ditelan
- Pastikan tubuh selalu terhidrasi dengan baik
- Hindari paparan polusi udara, rokok, dan debu
- Gunakan tablet hisap bila perlu
- Bila tenggorokan sangat tidak nyaman, bisa minum pereda nyeri
- Berkumur dengan air garam hangat
Komplikasi
Radang amandel bila tidak mendapatkan perawatan yang optimal dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Obstructive sleep apnea
- Demam rematik
- Abses pertonsillar
- Selulitis tonsil
- Atritis pasca streptokokus
Kapan Harus ke Dokter?
Anda dapat memeriksakan diri ke dokter spesialis THT (telinga hidung dan tenggorokan) apabila mengalami beberapa gejala maupun komplikasi akibat penyakit radang amandel. Walaupun sering disepelekan, namun banyak yang berakhir fatal karena mereka tidak segera memeriksakan ke dokter.
Jadi, bila Anda mengalami gejala awal radang amandel, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter THT. Jika nantinya butuh penanganan berupa operasi, maka akan dirujuk ke dokter spesialis bedah umum.
Narasumber:
Spesialis THT-KL
Primaya Hospital Makassar
Referensi:
- Tonsillitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544342/. Diakses pada 02 Maret 2024.
- Tonsillitis: Overview. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK401249/. Diakses pada 02 Maret 2024.
- Chronic tonsillitis and biofilms. https://www.dovepress.com/chronic-tonsillitis-and-biofilms-a-brief-overview-of-treatment-modalit-peer-reviewed-fulltext-article-JIR. Diakses pada 02 Maret 2024.
- Everything You Need to Know About Tonsillitis. https://www.healthline.com/health/tonsillitis. Diakses pada 02 Maret 2024.
- Tonsillectomy. https://publications.aap.org/pediatrics/article/139/2/e20163490/60216/Tonsillectomy-Versus-Watchful-Waiting-for?autologincheck=redirected. Diakses pada 02 Maret 2024.
- Tonsillitis. https://medlineplus.gov/tonsillitis.html. Diakses pada 02 Maret 2024.