Sakit tenggorokan adalah gejala penyakit yang sangat umum terjadi, khususnya pada anak-anak. Saking seringnya, banyak orang yang tak begitu hirau saat tenggorokannya terasa sakit. Sebab, memang sebagian besar gejala ini bisa hilang sendiri. Namun rasa sakit itu tetap saja bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai apa itu sakit tenggorokan serta gejala, penyebab, dan penanganannya.
Mengenal Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan adalah gejala atau tanda dari adanya suatu penyakit didaerah tenggorok. Jadi kondisi ini bukanlah penyakit itu sendiri. Sakit tenggorokan seringkali menjadi gejala utama demam akibat infeksi virus ataupun bakteri. Sakit tenggorokan akibat demam umumnya membaik atau hilang setelah satu-dua hari atau dalam satu pekan. Keluhan tambahan lainnya yang dapat dirasakan selain sakit tenggorokan seperti tenggorok terasa kering dan gatal, dimana keluhan ini dapat dipicu juga oleh demam.
Sakit tenggorokan dapat juga disebabkan karena alergi atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya. Secara umum, sakit tenggorokan terbagi menjadi empat macam berdasarkan bagian tenggorokan yang terpengaruh, yaitu:
- Faringitis: radang yang terjadi pada faring, yakni organ yang terletak di belakang rongga mulut atau hulu kerongkongan. Keluhan faringitis yang dapat dirasakan pasien seperti tenggorok terasa sakit, dan Sakit tenggorokan akibat faringitis biasanya lebih berat dan terus-menerus.
- Tonsilitis: kondisi ketika tonsil atau jaringan lunak di bagian samping belakang rongga mulut membengkak dan berwarna kemerahan akibat peradangan atau infeksi. Tonsilitis menimbulkan gejala berupa kesulitan menelan atau leher terasa sakit saat menelan serta munculnya benjolan lunak pada leher.
- Laringitis: peradangan pada laring (bagian bawah tenggorok tempat pita suara) akibat iritasi, infeksi, atau terlalu sering mengeluarkan suara keras berlebihan, misalnya untuk bernyanyi. Sakit tenggorokan pada laringitis biasanya disertai suara serak.
Gejala
Bergantung pada penyebab dan lokasinya, gejala sakit tenggorokan antara lain berupa:
- Tenggorokan terasa sakit dan gatal, terutama saat menelan
- Kesulitan menelan
- Kemerahan pada bagian belakang mulut
- Bau napas tak sedap
- Pembengkakan kelenjar di leher
- Tonsil membengkak dan diselubungi lapisan putih
- Gejala demam, seperti batuk, mata merah, hidung tersumbat/meler, suara serak
Penyebab
Sekitar 90 persen kasus sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus, seperti demam atau batuk. Penyebab umum lainnya termasuk laringitis, tonsilitis, faringitis, dan demam kelenjar. Iritasi tenggorokan akibat asap, alergi, dan penyakit asam lambung (GERD) juga bisa menjadi penyebab.
Sakit tenggorokan juga bisa jadi merupakan pertanda masalah kesehatan lain yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis. Misalnya:
- Quinsy: kumpulan nanah di bagian belakang tenggorokan yang bisa menimbulkan rasa sakit yang parah dan sulit membuka mulut atau menela.
- Epiglottitis: radang pada lipatan jaringan di bagian bawah tenggorokan yang dapat menyebabkan sulit menelan hingga sulit bernapa
Covid-19 yang menjadi pandemi pada 2020 juga menimbulkan gejala berupa sakit tenggorokan disertai gejala lain yang mirip demam atau flu. Namun gejala ini tak selalu ada pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Diagnosis
Dokter melakukan diagnosis sakit tenggorokan dengan menanyakan gejala yang dirasakan pasien dan menggunakan senter untuk mengecek pembengkakan, bercak putih, atau kemerahan di dalam tenggorokan. Dokter juga akan memegang sisi leher untuk merasakan apakah ada benjolan kelenjar.
Bila dokter menduga ada radang tenggorokan, pasien akan menjalani kultur tenggorokan, yakni pengambilan sampel dari bagian belakang tenggorokan untuk dites dan mengetahui apakah ada infeksi didaerah tersebut. Dengan tes cepat, diagnosis bisa didapatkan dalam hitungan menit.
Guna mengonfirmasi diagnosis, sampel itu akan dibawa ke lab untuk dites lagi. Tes lab biasanya berlangsung dalam 1-2 hari, tapi hasilnya sudah dapat menjadi dasar untuk menegakkan diagnosis.
Mengatasi Sakit Tenggorokan
Penanganan sakit tenggorokan bergantung pada penyebabnya. Bila gejala itu disebabkan oleh infeksi virus, ada cara penanganan mandiri, seperti:
- Penggunaan obat sakit tenggorokan yang tersedia di apotek
- Meminum lebih banyak air putih
- Memakan makanan lunak dan berkuah hangat
- Meminum lemon dan madu hangat
- Berkumur dengan air hangat campur garam
- Beristirahat semaksimal mungkin
Obat antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi sakit tenggorokan yang bersumber dari infeksi virus. Bila tenggorokan pasien sakit akibat radang atau infeksi bakteri, antibiotik bisa diberikan. Biasanya antibiotik diresepkan untuk 10 hari dan mesti dihabiskan walau rasa sakit sudah mereda.
Dokter menyarankan antibiotik dihabiskan sesuai dengan dosis untuk memastikan bakteri tak berkembang dan menimbulkan infeksi lagi. Selain itu, jika antibiotik tak dihabiskan, ada kemungkinan bakteri menjadi resistan sehingga pasien lebih sulit sembuh jika kelak mengalami sakit tenggorokan karena infeksi bakteri yang sama.
Komplikasi
Ada potensi komplikasi yang disebabkan oleh sakit tenggorokan itu sendiri, ada juga yang berkaitan dengan penyebab gejala tersebut. Misalnya:
- Gangguan tidur, termasuk sleep apnea (terbangun di tengah tidur pada malam hari)
- Dehidrasi
- Kehilangan selera makan
- Kekurangan nutrisi
- Demam rematik
- Kerusakan ginjal
- Abses pada tonsil
- Asma
- Sinusitis
- Infeksi telinga
- Infeksi paru
Pencegahan
Anda dapat mencegah sakit tenggorokan dengan menjaga tubuh tetap sehat dan bersih. Caranya antara lain:
- Rajin mencuci tangan terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas di tempat ramai
- Menghindari kontak erat dengan orang lain yang sedang sakit demam
- Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok
- Menghindari paparan zat kimia yang bisa menimbulkan iritasi, misalnya dengan mengenakan masker
- Menghindari konsumsi makan-makanan yang mengiritasi tenggorok seperti makanan pedas, berminyak, bersantan es secara berlebihan
- Makan teratur sesuai waktunya jika memiliki riwayat sakit maag atau masalah asam lambung
- Mengkonsumsi makanan sehat dan bersih
Kapan Harus ke Dokter?
Pada umumnya, sakit tenggorokan dapat reda sendiri dengan penanganan mandiri di rumah dalam beberapa hari. Bila rasa sakit itu tak kunjung hilang dan gejala lain juga masih ada sehingga mengganggu aktivitas, segera datangi dokter. Demikian pula bila gejala sakit tenggorokan kerap muncul. Pemeriksaan medis oleh dokter dapat memastikan penyebab dan cara mengatasinya.
Narasumber
dr. Nila Santia Dewi, Sp.THT-KL
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan
Primaya Hospital Semarang
Referensi:
- Sore throat. https://www.nhs.uk/conditions/sore-throat/. Diakses 20 Oktober 2022
- Sore Throat. https://www.cdc.gov/antibiotic-use/sore-throat.html. Diakses 20 Oktober 2022
- Sore throat (pharyngitis). https://www.healthdirect.gov.au/sore-throat. Diakses 20 Oktober 2022
- Sore Throat. https://familydoctor.org/condition/sore-throat/. Diakses 20 Oktober 2022
- Antibiotics for adults and children with sore throats. https://www.cochrane.org/CD000023/ARI_antibiotics-adults-and-children-sore-throats. Diakses 20 Oktober 2022
- Sore Throats. https://www.enthealth.org/conditions/sore-throats/. Diakses 20 Oktober 2022
- Patient education: Sore throat in adults (Beyond the Basics). https://www.uptodate.com/contents/sore-throat-in-adults-beyond-the-basics. Diakses 20 Oktober 2022
- Sore throat. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2943825/. Diakses 20 Oktober 2022