Gendang telinga pecah bisa menyebabkan gangguan yang signifikan terhadap kemampuan pendengaran seseorang. Kebiasaan membersihkan telinga dengan alat yang tak sesuai, seperti cotton bud, misalnya, bisa memicu pecahnya gendang telinga atau perforasi. Meski dalam beberapa kasus gendang telinga yang pecah bisa sembuh sendiri, penting untuk mengupayakan pencegahan demi mengantisipasi komplikasi yang mungkin terjadi.
Mengenal Gendang Telinga Pecah
Gendang telinga pecah adalah kondisi ketika terjadi robekan atau lubang pada lapisan tipis jaringan yang memisahkan bagian telinga luar dari telinga tengah. Lapisan yang disebut membran timpani ini punya fungsi penting dalam transmisi suara serta melindungi telinga tengah dan dalam dari benda asing, bakteri, dan air.
Gendang telinga terdiri atas dua lapisan utama, yakni pars flaccida pada bagian atas dan pars tensa di bawah. Lapisan pars flaccida lebih rapuh, sementara pars tensa terdiri atas tiga lapisan, yaitu kulit, mukosa, dan jaringan fibrosa, sehingga lebih kuat.
Pecahnya gendang telinga bisa terjadi karena berbagai hal, terutama tekanan benda asing yang masuk ke lubang telinga terlalu dalam atau terlalu kuat ke saluran telinga. Membran yang pecah atau robek ini bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Namun ada pula kemungkinan dibutuhkan prosedur operasi untuk menyembuhkan gendang telinga pecah.
Gendang telinga pecah bisa menyebabkan tuli konduktif, yakni hilangnya pendengaran akibat tidak tersampaikannya getaran suara. Orang yang mengalami tuli konduktif kesulitan mendengarkan suara yang pelan atau halus. Sedangkan suara yang lebih keras akan teredam. Karena itu, ada berbagai risiko yang menyertai ketika gendang telinga seseorang pecah atau robek.
Gejala Gendang Telinga Pecah
Ketika gendang telinga pecah, biasanya gejalanya akan muncul sesaat kemudian. Namun ada kemungkinan gejala itu tak begitu jelas dirasakan. Gejala yang umum mencakup:
- Telinga tiba-tiba terasa nyeri yang tajam, biasanya muncul seketika saat gendang telinga pecah dan tidak berlangsung lama
- Ada cairan yang keluar dari telinga, bisa berupa darah atau nanah
- Kehilangan pendengaran, biasanya sementara dan bersifat jangka pendek
- Ada suara dengung dari dalam telinga
- Sakit kepala vertigo
- Mual akibat vertigo
- Telinga gatal
- Demam
Penyebab Gendang Telinga Pecah
Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan gendang telinga pecah. Secara umum, faktor penyebabnya bisa dibedakan menjadi dua macam, yakni ketidaksengajaan dan adanya campur tangan manusia. Gendang telinga bisa pecah karena tidak sengaja saat seseorang bermain olahraga rekreasi atau melakukan aktivitas lain yang menyebabkan cedera tidak sengaja pada telinga. Adapun campur tangan manusia di sini mengacu pada kegiatan yang dilakukan manusia pada telinga seperti mengambil kotoran telinga atau menggarung saluran telinga yang gatal.
Berikut ini contohnya:
- Memasukkan cotton bud atau benda asing lain ke saluran telinga untuk membersihkan telinga atau mengatasi gatal
- Mengalami benturan secara tiba-tiba pada kepala, misalnya terkena pukulan atau tamparan
- Berada di area yang dekat dengan gelombang suara bertekanan tinggi, misalnya ketika ada ledakan
- Tekanan yang dialami ketika bepergian dengan pesawat
- Melakukan olahraga dengan tekanan air, misalnya berenang, menyelam skuba, atau salah teknik ketika menceburkan diri saat hendak menyelam
- Infeksi telinga
Cara Dokter Mendiagnosis Gendang Telinga Pecah
Ketika ada gejala gendang telinga pecah, dokter biasanya akan segera melakukan pemeriksaan otoskopi. Dalam pemeriksaan ini, dokter menggunakan alat berupa otoskop untuk mengecek kondisi fisik telinga. Otoskop adalah alat periksa dengan cahaya di ujungnya yang dapat digunakan untuk mengamati bagian dalam telinga guna mengecek adanya infeksi atau robekan pada gendang telinga.
Biasanya hanya dengan cara ini, dokter sudah bisa melihat adanya robekan dan menegakkan diagnosis gendang telinga pecah. Namun jika ada kotoran yang banyak di dalam saluran telinga, dokter mungkin harus melakukan prosedur untuk mengeluarkan kotoran itu dulu sebelum bisa memberikan diagnosis yang pasti.
Cara Mengatasi Gendang Telinga Pecah
Dalam banyak kasus, gendang telinga pecah tidak membutuhkan intervensi medis karena membran itu bisa menutup sendiri. Biasanya proses pemulihan ini berlangsung dalam beberapa minggu hingga dua bulan. Jika perlu, dokter akan melakukan observasi secara berkala untuk mengecek apakah robekan itu tertutup sendiri atau tidak.
Bila diketahui robekan masih ada, dokter bisa melakukan prosedur berupa pemasangan patch atau penambalan. Dokter akan menggunakan bahan kimia tertentu untuk merangsang pertumbuhan jaringan gendang telinga, lalu memasang tambalan itu pada robekan atau lubang di gendang telinga.
Umumnya penambalan ini bisa membantu mengatasi gendang telinga pecah. Tapi jika tidak berhasil juga, dokter mungkin akan menyarankan operasi yang disebut timpanoplasti untuk membuat kembali gendang telinga dan tulang di sekitarnya serta memasukkan cangkok jaringan untuk memperbaiki robekan yang besar.
Komplikasi Gendang Telinga Pecah
Tanpa penanganan yang tepat, bisa terjadi komplikasi akibat gendang telinga pecah, antara lain:
- Infeksi telinga kronis
- Kehilangan pendengaran permanen
- Infeksi pada tulang di belakang telinga
- Pertumbuhan jaringan yang abnormal di telinga tengah
Untuk mencegah komplikasi, pasien bisa mengenakan alat pelindung telinga selama masa penyembuhan. Selain itu, hindari berenang atau aktivitas lain yang bisa menyebabkan telinga basah atau kemasukan air. Penyembuhan gendang telinga pecah juga bisa terganggu jika meniup hidung kencang-kencang karena membran itu bisa rusak akibat tekanan dari tiupan lewat hidung.
Pencegahan Gendang Telinga Pecah
Terdapat sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah gendang telinga pecah, seperti:
- Tidak memasukkan benda asing ke dalam telinga
- Menjalani perawatan yang tepat ketika terjadi infeksi pada telinga
- Menggunakan penutup telinga saat berenang atau bepergian dengan pesawat
- Menjauhi sumber suara yang keras
Kapan Harus ke Dokter?
Gendang telinga pecah memang tidak selalu mesti mendapat perawatan medis. Tapi penting untuk mendapat kepastian diagnosis jika curiga terjadi robekan pada gendang telinga setelah melakukan aktivitas tertentu. Periksakan diri ke dokter jika tiba-tiba kehilangan pendengaran baik dari satu atau kedua telinga. Begitu juga jika terjadi gangguan pada pendengaran yang berlangsung beberapa hari, terutama jika dibarengi gejala seperti nyeri di dalam telinga atau adanya cairan yang keluar dari dalam telinga.
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Betang Pambelum
Referensi:
- Perforated eardrum. https://www.nhs.uk/conditions/perforated-eardrum/. Diakses 2 Juni 2024
- Conductive Hearing Loss. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563267/. Diakses 2 Juni 2024
- Tympanoplasty. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/tympanoplasty. Diakses 2 Juni 2024
- Tympanic Membrane Perforation among Patients Presenting to Department of Otorhinolaryngology of a Tertiary Care Hospital: A Descriptive Cross-sectional Study. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9226750/. Diakses 2 Juni 2024
- Tympanic Membrane Perforation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557887/. Diakses 2 Juni 2024
- Tympanic membrane perforation Its correlation with hearing loss and frequency affected – An analytical study. https://journals.lww.com/ijoo/fulltext/2014/20010/tympanic_membrane_perforation__its_correlation.3.aspx. Diakses 2 Juni 2024
- Tympanic membrane. https://medlineplus.gov/ency/imagepages/8993.htm. Diakses 2 Juni 2024