Kenali Gejala Rhinitis Vasomotor dan Cara Mengobatinya

Rhinitis terbagi ke dalam 2 jenis yaitu alergi dan non alergi. Nah, untuk tipe non alergi terbagi lagi menjadi beberapa macam, salah satunya yaitu rhinitis vasomotor. Lalu apa bedanya dengan tipe alergi?

Apabila pada jenis rhinitis alergi bersifat musiman, kondisi pada non alergi ini justru dapat terjadi sepanjang tahun. Gejalanya bahkan lebih banyak terjadi para orang tua, berbeda dengan tipe alergi yang lebih banyak menyerang anak-anak.

Apa Itu Rhinitis Vasomotor?

Rhinitis vasomotor yaitu salah satu jenis rhinitis non alergi berupa peradangan pada mukosa hidung tanpa adanya penyebab yang pasti. Kondisi ini bukan disebabkan oleh alergi maupun karena infeksi tertentu.

Penyebab utamanya yaitu kemungkinan karena adanya gangguan saraf yang terjadi pada hidung. Hal ini akan mengakibatkan pembuluh darah bagian dalam hidung melebar. Akibatnya terjadi pembengkakan pada bagian dalam hidung lalu mengakibatkan beragam gejala yang muncul.

Gejala yang tampak yaitu berupa bersin-bersin yang berulang-ulang, hidung gatal, hidung meler (berair), dan hidung tersumbat. Kadang disertai rasa gatal pada mata.

Beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya rhinitis vasomotor yaitu berupa infeksi virus, konsumsi minuman beralkohol, perubahan cuaca, dan paparan bahan iritan tertentu. Kondisi lain seperti udara kering juga dapat memengaruhi hal ini.

Pengobatan pun dilakukan dengan fokus pada menghindari faktor pemicunya serta fokus dalam meringankan gejala yang muncul. Kondisi ini sendiri dapat terjadi secara kronis bahkan bisa seumur hidup.

Faktor Risiko

Ada beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang lebih berpotensi terkena rhinitis vasomotor. Di antaranya yaitu:

• Berjenis kelamin wanita
• Usia 20+ tahun
• Penggunaan dekongestan hidung jangka panjang
• Paparan polusi dan iritan
• Pengidap asma
• Udara yang terlalu kering
• Makanan pedas
• Hidung yang mengalami cedera
• Stres fisik/emosional
• Sindrom kelelahan kronis
• Hipotiroidisme
• Minum-minuman beralkohol

Penyebab Rhinitis Vasomotor

Bisa dikatakan penyebab pasti atas kondisi ini masih belum jelas. Namun, gangguan saraf hidung menjadi salah satu penyebabnya. Kondisi ini pun akan mengakibatkan pelebaran pembuluh darah pada hidung.

Ada beberapa kondisi yang diduga menjadi pemicu dari jenis rhinitis satu ini yaitu berupa:

• Paparan iritan seperti asap, asap rokok, dan parfum
• Konsumsi minuman beralkohol
• Konsumsi makanan pedas dan panas
• Pengidap hipotroidisme
• Infeksi virus, khususnya virus yang berhubungan dengan flu
• Perubahan hormon, khususnya pada wanita
• Perubahan cuaca
• Kondisi udara yang kering
• Penggunaan obat tertentu (beta blocker, NSAID, antidepresan, antihipertensi)

Gejala Rhinitis Vasomotor

Karena tidak ada zat alergi yang menjadi penyebabnya, maka bisa dibilang kondisi ini dapat muncul kapan saja tanpa ada hal yang memicunya. Bahkan, kondisi ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat. Gejala yang muncul yaitu berupa:

Trending

Imunisasi Polio, Manfaat, dan Kapan Vaksin Polio Diberikan

• Bersin-bersin
• Hidung berair
• Tenggorokkan berlendir
• Hidung tersumbat
• Penurunan penciuman

Cara Dokter Mendiagnosis

Dalam mendiagnosis kondisi ini, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh dokter. Di antaranya yaitu berupa:

• Wawancara medis
• Pemeriksaan hidung
• Tes alergi
• Endoskopi hidung
• CT scan

Pencegahan Rhinitis Vasomotor

Menurut informasi dari Healthline, bahwa untuk mencegah rhinintis vasomotor, maka Anda dapat menghindari faktor pemicunya. Beberapa hal yang dapat dilakukan meliputi:

• Jangan terlalu sering menggunakan dekongestan hidung, kecuali diresepkan dokter.
• Hindari pemicu seperti makanan pedas.
• Hindari paparan iritan seperti parfum, asap, hingga polusi udara.
• Jangan menggunakan obat bebas secara sembarangan.

Pengobatan Rhinitis Vasomotor

Fokus pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan meminimalisir gejala yang timbul sekaligus menghindari faktor pemicunya. Berikut beberapa pengobatan yang kerap dokter berikan:

• Memberikan semprotan hidung dekongestan
• Pemberian semprotan hidung kortikosteroid
• Semprotan hidung antihistamin
• Antikolinergik anti tetes, contohnya ipratropium
• Pemberian antihistamin oral seperti cetirizine

Pengobatan dari Rumah

Untuk pengobatan alami atau pengobatan dari rumah, maka Anda bisa melakukan beberapa metode di bawah ini seperti:

• Gunakan pelembab udara atau humidifier jika ruangan kering, terutama ruangan yang menggunakan kipas angin atau AC.
• Gunakan saline solution untuk mencuci hidung Anda. Ini akan membantu mengeluarkan lendir dan mengurangi hidung tersumbat.
• Hidup uap air panas yang telah ditetesi dengan minyak kayu putih atau minyak teh.
• Akupuntur mungkin dapat meringankan gejala penyakit ini walaupun masih sedikit bukti.

Komplikasi

Komplikasi pada penyakit ini bisa dibilang jarang terjadi. Namun, beberapa komplikasi yang masih bisa muncul meliputi berikut ini:

• Sinusitis atau infeksi dan peradangan pada sinus
• Iritasi saluran nafas yang membuat masalah pernafasan

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri Anda ke dokter spesialis hidung dan tenggorokan apabila kondisi ini cukup parah yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Dokter akan mendiagnosis kondisi Anda secara menyeluruh dan memberikan perawatan atau treatment sesuai dengan kebutuhan.

Narasumber:

d. Ricky Setiawan

Dokter Umum

Primaya Hospital Betang Pambelum

Artikel lainnya:

Metformin: Dosis, Manfaat, Efek Samping, dan Aturan Pakainya Apakah Dermatitis Kontak Menular? Berikut Faktanya!