Para pasangan rumah tangga baru atau para ibu secara umumnya perlu tahu fungsi penting dari kalender kehamilan. Kalender kehamilan adalah salah satu cara untuk mengetahui berapa usia kehamilan ibu. Hal ini diperlukan agar dapat menghindari berbagai resiko selama kehamilan yang akan semakin tinggi di setiap minggunya.
Meski sekarang sudah ada produk hasil kecanggihan teknologi yang membantu untuk mengetahui usia kehamilan, namun tidak ada salahnya untuk para ibu memiliki kalender khusus untuk menghitung usia kehamilan.
Mengetahui Apa Itu Kalender KehamilanÂ
Kalender kehamilan merupakan catatan yang berfungsi untuk menghitung usia kehamilan sekaligus memperhitungkan kelahiran bayi. Di samping itu, ada fungsi penting lain yaitu untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan, agar jika terjadi masalah maka bisa sesegera mungkin melakukan penanganan.
Perlu Anda ketahui, alat tersebut tidak 100 persen akurat karena seseorang tidak tahu secara pasti kapan sebenarnya terjadi ovulasi. Meskipun setidaknya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, terutama untuk memantau tumbuh dan kembang janin apakah sudah sesuai dengan usianya atau tidak.
Kabarnya, tingkat keakuratannya meski tidak 100 persen penuh, tetapi mencapai 95 persen. Jadi penggunanya akan mendapatkan perkiraan yang mendekati akurat. Tidak perlu membeli banyak alat, cukup mengetahui rumus pentingnya, yaitu tanggal haid pertama ibu dan tanggal haid terakhir sebelum positif hamil.
Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Kalender Kehamilan
Pada kondisi tertentu, kehamilan dapat membahayakan nyawa ibu ataupun janin. Oleh karenanya, tetap penting mencatat usia kehamilan. Tenang saja, cara perhitungannya tidaklah sulit, untuk memudahkan memahaminya, simak pembahasan berikut:
1. Menghitung Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Kalender masa kehamilan merupakan metode paling sederhana untuk menghitung berapa usia kehamilan. Tidak perlu membeli banyak alat, modal utama untuk melakukan seluruh rangkaian prosesnya adalah melakukan penghitungan haid.
Hanya saja langkah ini recomended untuk wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari. Agar tidak bingung, perhatikan rumus dibawah ini:
Kalender masa kehamilan merupakan metode paling sederhana untuk menghitung berapa usia kehamilan. Tidak perlu membeli banyak alat, modal utama untuk melakukan seluruh rangkaian prosesnya adalah melakukan penghitungan haid.
Hanya saja langkah ini recomended untuk wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari. Agar tidak bingung, perhatikan rumus dibawah ini:
Rumus Naegele = HPHT + 7 hari – 3 bulan + 1 tahun.
Contoh 1
Misalnya saja Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) Â jatuh pada tanggal 10 November 2023, maka perhitungannya sebagai berikut:
Hari: 10+7 = 17
Bulan: 11-3 = 8
Tahun: 2023 + 1 = 2024
Maka, hari perkiraan lahir yaitu pada 17 Agustus 2024
Contoh 2
Pada contoh kedua ini Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) terjadi pada 3 Februari 2024. khusus untuk bulan 1 hingga 3 (Januari-Maret), anda dapat menggunakan rumus HPHT + 7 hari dan bulan di tambah 9, maka anda akan mendapatkan perkiraan kelahiran berikut:
Hari: 3+7 = 10
Bulan: 2+9 = 11
Tahun: 2024
Maka, hari perkiraan kelahiran bayi yaitu pada 10 November 2014.
Bagi ibu yang siklus menstruasinya tidak teratur 28 hari, solusinya adalah menggunakan rumus HPHT Parikh.
Rumus Parikh = HPHT + 9 bulan + (lama siklus menstruasi dikurangi 21 hari)
Misalnya, jika HPHT ibu adalah 20 April 2023, maka tambahkan dengan 9 bulan dan hasilnya 20 Januari 2024. Kemudian, jika siklus menstruasi ibu berlangsung selama 32 hari, maka kurangi 32 dengan 21, hasilnya adalah 11 hari. Terakhir, tambahkan 20 Januari 2024 dengan 11 hari, menjadi 31 Januari 2024. Jadi, hasil perhitungan HPL adalah 31 Januari 2024.
2. Melihat Hasil USG
Apabila perhitungan manual terasa sulit, silakan lakukan USG. Jangan khawatir tidak bisa membaca hasil USG, biasanya dokter akan membacakan sekaligus memantau perkembangan kehamilan. Tidak hanya satu, ada dua metode USG yang sudah ada, yaitu:
a. Transvaginal
Ketika pengecekan pada awal-awal kehamilan, jenis USG yang dokter gunakan adalah transvaginal. Mengapa demikian? Karena proses pembuahan seringkali tidak bisa terlihat melalui USG transabdominal. Jenis USG ini menggunakan sebuah alat yang dapat masuk melalui vagina.
b. Transabdominal
Jenis USG selanjutnya adalah transabdominal yang hanya mendukung pengecekan pada saat ibu telah hamil tua. Tidak seperti sebelumnya, cara USG-nya dengan menggunakan transduser.
Sebab tingkat keakuratannya cukup bagus, sebaiknya melakukan USG setidaknya satu kali di tiap trimester kehamilan. Hal ini bermanfaat untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah kehamilan
Komplikasi Kehamilan yang Perlu Anda HindariÂ
Pada masa kehamilan, kondisi ibu cenderung melemah karena imunitasnya menurun. Perlu menjaga kesehatan dengan benar supaya komplikasi kehamilan tidak dapat terjadi dan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Ingin tahu apa saja komplikasinya? Begini pembahasannya:
Diabetes Gestasional: Penyakitnya dapat terjadi ketika sang ibu mengalami diabetes sebelum hamil. Perubahan hormon selama kehamilan membuat tubuh tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup, akhirnya kandungan glukosa tubuh menjadi tinggi.
Anemia: Potensi seseorang mengalami anemia pada masa kehamilan cukup tinggi. Tanda paling umum adalah tubuh akan terasa lemah dan lelah akibat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat mencukupi.
Tekanan Darah Tinggi: Bukan hanya anemia atau darah rendah, ibu hamil juga berpotensi mengalami darah tinggi. Kabar buruknya, kondisi tersebut mampu mengundang komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, solusio plasenta, dan preeklampsia.
Persalinan Prematur: Meski pada banyak kasus bayi yang mengalami kelahiran prematur bisa bertumbuh dengan sehat, tetapi sebenarnya organnya seperti otak dan paru-paru belum selesai berkembang. Oleh karenanya harus menghindarinya agar bayi lahir setidaknya setelah berusia 37 minggu.
Keguguran: Tidak hanya karena aborsi, bayi bisa meninggal di dalam kandungan karena keguguran. Berdasarkan data dari American Pregnancy Association (APA), sebanyak 20 persen kehamilan akan mengalami keguguran.
Infeksi: Pada dasarnya, bayi yang berada di dalam kandungan terlindungi dari berbagai penyakit. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi infeksi mulai dari HIV, virus hepatitis, penyakit menular seksual dan tuberkulosis.
Mual dan muntah terus-menerus: Umumnya, mual dan muntah terjadi pada trimester pertama kehamilan. Namun jika sudah hamil tua terutama trimester ketiga tetapi masih mengalaminya, bisa jadi ibu terkena hiperemesis gravidarum..
Ibu yang Berisiko Mengalami Komplikasi Kehamilan
Dari sekian banyak komplikasi kehamilan, seluruhnya berbahaya untuk kesehatan ibu dan bayi. Menghindari penyebab-penyebabnya merupakan keharusan supaya ibu sekaligus janinnya tetap dalam kondisi sehat. Berikut faktor risikonya:
- Hamil pada usia 35 tahun atau lebih
- Menggunakan obat-obatan terlarang
- Banyak minum-minuman beralkohol
- Mengalami kehamilan di usia yang terlalu muda
- Memiliki riwayat keguguran atau kelahiran prematur
- Hamil lebih dari satu bayi
- Mengalami gangguan makan, misalnya anoreksia
- Merokok secara berlebihan
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes, kanker, tekanan darah tinggi, infeksi, penyakit menular seksual, dan lain-lain
Cara Memanfaatkan Kalender Kehamilan untuk Mencegah Komplikasi Kehamilan
Tidak semua komplikasi kehamilan dapat Anda cegah. Tetapi ada beberapa cara yang tepat untuk meminimalisir munculnya berbagai macam komplikasi di atas. Bagi yang penasaran dengan cara-caranya, silahkan simak pembahasan berikut:
- Pastikan mengonsumsi makanan sehat dengan memperbanyak buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan serat
- Apabila memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter supaya mendapatkan saran terbaik
- Minum vitamin prenatal setiap hari
- Mengelola stres dengan baik
- Berhenti merokok, sekaligus hindari minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang
Lalu Kapan Harus Ke Dokter?
Suatu penyakit akan semakin sulit penyembuhannya ketika telat mendapatkan penanganan. Para ibu sebaiknya mewaspadai gejala-gejala komplikasi kehamilan, seperti:
- Pembengkakan tiba-tiba pada tangan atau wajah
- Pendarahan dari vagina
- Demam
- Sakit perut
- Pusing
- Sakit kepala parah
- Penglihatan kabur
- Muntah terus menerus
Oleh karena itu, memahami fungsi kalender kehamilan menjadi hal yang perlu para ibu lakukan. bukan hanya untuk mengetahui perkiraan kelahiran bayi, manfaat lainnya yaitu agar ketika muncul komplikasi kehamilan maka dapat mendapatkan penanganan secepat mungkin.
Narasumber:
dr. Angga Satria Amril
Dokter Umum
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Pregnancy due date calculator. https://www.nhs.uk/pregnancy/finding-out/due-date-calculator/. Diakses pada 9 Juni 2023.
- Complications During Pregnancy and Delivery. https://www.healthline.com/health/pregnancy/delivery-complications. Diakses pada 9 Juni 2023.
- Pregnancy Complications. https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pregnancy-complications.html. Diakses pada 9 Juni 2023.
- What are some common complications of pregnancy?. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/pregnancy/conditioninfo/complications. Diakses pada 9 Juni 2023.