Tempe dan tahu merupakan makanan berbahan dasar kedelai yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Karena manfaat tempe dan tahu yang beragam, kedua jenis protein nabati ini digunakan sebagai pengganti daging bagi para vegetarian atau mereka yang sedang melakukan diet. Jika Anda sedang mencari menu makanan untuk memenuhi asupan gizi Anda sehari-hari, maka tempe dan tahu adalah pilihan yang tepat.
Pilihlah konsumsi makanan yang ideal sesuai dengan kondisi kesehatan Anda untuk memulai hidup yang lebih baik. Konsultasikan lebih jauh mengenai tips menjaga kesehatan hingga rekomendasi diet yang cocok untuk Anda bersama Kavacare. Silakan hubungi nomor 0811 1446 777 untuk mendapatkan layanan homecare seperti kunjungan ahli gizi ke rumah.
Perbedaan Tahu dan Tempe
Tahu terbuat dari susu kedelai yang digumpalkan dan dipres menjadi balok putih padat. Biasanya tahu tersedia dalam berbagai tekstur, mulai dari yang keras, lembut, hingga yang selembut sutra. Sedangkan, tempe terbuat dari kacang kedelai yang telah difermentasi dan dipadatkan menjadi bentuk balok. Bagaimana perbedaan kandungan vitamin untuk keduanya?
Tempe memiliki lebih banyak kandungan Tembaga, Vitamin B2, Vitamin B3, Fosfor, Vitamin B6, dan Magnesium, sedangkan tahu lebih kaya akan Kalsium, Selenium, dan Vitamin B1. Dengan konsumsi tahu, maka pemenuhan kebutuhan Kalsium harian Anda 57% lebih banyak daripada tempe.
Meski demikian, tahu memiliki kandungan Vitamin B3 7 kali lebih sedikit daripada tempe. Tempe memiliki 2.64mg Vitamin B3, sedangkan tahu memiliki 0.381mg. Selain itu, tahu mengandung lebih sedikit lemak jenuh. Meskipun tempe dan tahu berbeda dari segi penampilan, rasa, dan nutrisinya, keduanya menawarkan manfaat kesehatan yang serupa.
Apa saja manfaat tempe dan tahu untuk kesehatan Anda? Mari simak ulasannya berikut ini.
10 Manfaat Tempe dan Tahu yang Baik untuk Kesehatan Anda
1. Kaya Isoflavon
Tempe dan tahu kaya akan fitoestrogen yang dikenal sebagai isoflavon. Isoflavon sendiri adalah senyawa tumbuhan yang meniru struktur kimia dan efek estrogen, hormon yang mendorong perkembangan seksual dan reproduksi. Banyak manfaat tempe dan tahu karena mengandung fitoestrogen ini, termasuk penurunan risiko kanker tertentu dan peningkatan kesehatan jantung. Selain itu, isoflavon juga dapat mengurangi gejala menopause atau mencegah osteoporosis, terutama pada wanita pascamenopause.
Perlu Anda ketahui, tahu mengandung sekitar 17โ21 mg isoflavon per 3 ons (85 gram) porsi, sedangkan tempe menyediakan 10โ38 mg dalam ukuran porsi yang sama, tergantung kedelai yang digunakan untuk menyiapkannya.
2. Mengurangi Kolesterol dan Risiko Penyakit Jantung
Satu penelitian di tahun 2017 mengungkapkan bahwa makan makanan berbahan dasar kedelai dapat mengurangi faktor risiko masalah jantung dengan menurunkan tekanan darah, gula darah, dan peradangan.
Mendukung hal itu, penelitian lain pun mengaitkan peningkatan asupan kedelai dengan penurunan risiko penyakit jantung karena pengaruhnya terhadap kolesterol dan trigliserida. Hal itu karena pada suatu penelitian pada tikus, ditemukan fakta bahwa tempe diperkaya nutrisi yang dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol. Tak hanya pada tempe, tahu juga memiliki manfaat yang sama.
Pada dasarnya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat kedelai pada penurunan risiko penyakit kardiovaskular ini. Namun, beberapa studi juga membuktikan adanya penurunan risiko tersebut.
3. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Menemani aktivitas seharian, kulit Anda tentu yang paling terdampak bakteri dan radiasi UV. Namun tahukah Anda? Ternyata salah satu manfaat tempe dan tahu adalah dapat membantu mengurangi kerusakannya. Hal itu dibuktikan oleh sebuah penelitian di tahun 2015 yang mencatat bahwa kedelai dapat membantu mengurangi peradangan, meningkatkan produksi kolagen, dan melindungi kulit dari radiasi UV. Meski begitu, tampaknya masih dibutuhkan penelitian lebih lanujut terkait hal ini.
Tak hanya itu, sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak isoflavon pada kedelai dapat mengurangi stes oksidatif yang diinduksi UVb, peradangan, dan kerusakan kulit. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa isoflavon dapat menjadi kandungan ant-aging yang tepat untuk perawatan kulit, mengingat ia tidak beracun, mudah didapatkan, ekonomis, nyaman dipakai, dan ramah lingkungan.
4. Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2
Tak hanya penyakit jantung, manfaat tempe dan tahu juga berperan dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2. Sebuah penelitian telah menemukan hubungan antara isoflavon yang ada dalam tempe dan tahu dengan penurunan risiko diabetes. Tak hanya itu, wanita pascamenopause dengan sindrom metabolik (suatu kondisi yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2) juga mengalami peningkatan kadar gula darah puasa, kadar insulin, dan sensitivitas insulin setelah mengonsumsi suplemen isoflavon setiap hari.
Selain itu, penelitian lain menyebutkan bahwa isoflavon juga membantu regulasi kolesterol sehingga dapat menurunkan risiko dan komplikasi pada pasien diabetes melitus serta membantu mencegahnya.
5. Sumber Antioksidan yang Baik
Salah satu manfaat tempe dan tahun yang utama adalah kandungan antioksidannya yang luar biasa. Antioksidan adalah senyawa kuat yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan oksidatif pada sel. Antioksidan ini berasal dari isoflavon kedelai, bahan dasar tempe dan tahu. Yang menarik, dibandingkan dengan yang ditemukan dalam kedelai, isoflavon dalam tempe lebih efektif untuk menghilangkan radikal bebas.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa antioksidan berperan penting dalam kesehatan dan kebugaran, mengingat radikal bebas berkontribusi menjadi salah satu penyebab beberapa penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan autoimun. Oleh karena itu, menambahkan tempe ke dalam makanan Anda dapat menjadi pilihan yang bagus untuk mencegah stres oksidatif.
6. Membantu Melawan Sel Kanker
Isoflavon kedelai yang ada pada tempe dan tahun memang mengandung banyak manfaat. Kali ini, kita akan membahas mengenai manfaat tempe dan tahu dalam membantu pencegahan kanker. Sebuah penelitian di Kota Detroit, Michigan, prevalensi kanker payudara dan prostat secara signifikan lebih tinggi di Amerika Serikat dan banyak negara Eropa dibandingkan dengan Jepang dan China. Meskipun tidak jelas mengapa hal ini terjadi, sang penelitit mencatat bahwa banyak negara Asia mengonsumsi produk kedelai dalam jumlah yang lebih tinggi, seperti tempe dan tahu, yang kemungkinan besar berperan di sana.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi apakah tempe dan tahu itu sendiri memiliki sifat melawan kanker, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah makanan normal. Namun, sebuah riset menunjukkan bahwa isoflavon kedelai dapat memberikan efek pencegahan kanker, terutama untuk bentuk kanker yang peka terhadap hormondan mampu menurunkan risiko kanker dengan persentase 10%.
7. Memperkuat Tulang
Tempe dan tahu mengandung nutrisi pembentuk tulang. Faktanya, setiap porsi tempe mengandung fosfor, kalsium, mangan, dan tembaga dalam jumlah yang baik, yang semuanya penting untuk kesehatan tulang*. Hal yang sama juga berlaku pada tahu. Sebuah penelitian di tahun 2011 mengungkap bahwa kepadatan mineral tulang meningkat ketika wanita mengonsumsi 39 gram kedelai dan 8 miligram isoflavon setiap hari. Tahukah Anda mengapa demikian?
Riset membuktikan bahwa isoflavon tersebut dapat mengurangi penyerapan tulang dan meningkatkan modeling sel tulang baru. Dengan demikian, hal itu dapat mencegah osteoporosis.
Sebagaimana diketahui, kandungan kalsium merupakan komponen struktural utama tulang, sedangkan fosfor penting untuk menjaga integritas kerangka dan perkembangan tulang. Kadar tembaga yang rendah juga dikaitkan dengan penurunan kepadatan mineral tulang, terutama pada pria. Selain itu, kandungan mangan juga menunjukkan peran yang sama pada hewan yang mana hal ini kemungkinan besar relevan dengan manusia.
8. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Tidak hanya vitamin C, mineral zinc juga membantu sistem kekebalan tubuh Anda. Perlu diwaspadai, kekurangan zinc dapat memicu penyakit berkepanjangan dan menurunnya imun. Untuk itu, Anda dapat menjadikan tahu sebagai salah satu pilihan makanan Anda di rumah karena dalam seperempat blok tahu mengandung 2 mg zinc. Nutrisi tersebut sudah memenuhi sekitar 18% dari asupan harian yang direkomendasikan untuk pria dewasa dan 22% untuk wanita dewasa.
Tempe sendiri mengandung lebih banyak Tembaga, Vitamin B2, Vitamin B3, Fosfor, Vitamin B6, dan Magnesium, sedangkan Tahu lebih kaya akan Kalsium, Selenium, dan Vitamin B1 yang baik untuk sistem kekebalan tubuh.
9. Menunjang Fungsi Otak
Menurut riset di tahun 2014, fitoestrogen yang ditemukan dalam makanan kedelai dapat membantu mencegah penyakit yang memengaruhi memori dan fungsi kognitif. Karena itulah, manfaat tempe dan tahu ini dapat mencegah Anda dari penyakit yang menyerang otak, misalnya penyakit Alzheimer.
Tak hanya itu, sebuah riset menunjukkan hasil bahwa isoflavon kedelai dapat meningkatkan fungsi kognitif pada orang dewasa. Temuan ini mendukung potensi kandungan tersebut untuk mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia.
10. Membantu Menurunkan Berat Badan
Karena mengandung protein nabati tinggi dari kedelai, manfaat tahu dan tempet dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan membentuk otot. Menurut riset, makanan kedelai mengandung asam amino rantai cabang yang membantu mengatur berat badan, membentuk otot (dan mencegah hilangnya otot), serta meningkatkan kinerja atletik. Para peneliti juga mencatat bahwa protein kedelai dapat membantu menurunkan berat badan dan indeks massa tubuh pada wanita pascamenopause.
(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)
Referensi:
- 15 Soy-prising Tofu Benefits. https://greatist.com/health/tofu-benefits, diakses pada Rabu, 18 Januari 2023.
- 7 Top Tempeh Benefits. https://nutritionstripped.com/tempeh-benefits/, diakses pada Rabu, 18 Januari 2023.
- Whatโs the Difference Between Tempeh and Tofu?. https://www.healthline.com/nutrition/tempeh-vs-tofu, diakses pada Rabu, 18 Januari 2023.
- Effects of soy isoflavones on cognitive function: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7808187/, diakses pada Rabu, 15 Maret 2023.
- Soy Isoflavones and Osteoporotic Bone Loss: A Review with an Emphasis on Modulation of Bone Remodeling. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4717511/, diakses pada Jumat, 10 Maret 2023.
- What Are Isoflavones?. https://www.verywellhealth.com/isoflavones-benefits-side-effects-dosage-and-interactions-4687017#:, diakses pada Jumat, 10 Maret 2023.
- Tempeh vs Tofu – In-Depth Nutrition Comparison. https://foodstruct.com/compare/tempeh-vs-tofu-raw-regular-preparedwithcalciumsulfate#, diakses pada Jumat, 10 Maret 2023.
- Intake of Soy, Soy Isoflavones and Soy Protein and Risk of Cancer Incidence and Mortality. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8931954/, diakses pada Jumat, 10 Maret 2023.
- Effects of Soy Isoflavones on Glycemic Control and Lipid Profile in Patients with Type 2 Diabetes: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8229139/, diakses pada Jumat, 10 Maret 2023.