Ginjal tergolong sebagai organ yang memiliki peran signifikan dalam menjaga kesehatan tubuh. Penyakit yang menyerang ginjal tidak hanya dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, tapi juga mempengaruhi organ lain. Bila kerusakan sudah sangat parah, cara yang kerap ditempuh untuk menyelamatkan jiwa pasien adalah operasi ginjal.
Mengenal Nefrektomi (Operasi Pengangkatan Ginjal)
Penyakit ginjal bisa dibedakan menjadi dua tingkat, yakni kronis dan akut. Perbedaan terletak pada proses terjadinya penyakit itu. Penyakit ginjal kronis terjadi bila fungsi ginjal turun secara progresif dan tak bisa dipulihkan. Sedangkan penyakit ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan bisa disembuhkan jika sumber penyebabnya sudah diatasi.
Di antara dua jenis itu, operasi ginjal paling sering dilakukan untuk kasus penyakit ginjal kronis. Operasi ini bertujuan mengangkat sebagian atau semua ginjal. Dalam dunia medis, istilah untuk tindakan operasi pengangkatan ginjal ini disebut nefrektomi.
Terdapat dua macam nefrektomi untuk mengatasi kerusakan ginjal:
- Nefrektomi radikal: Dokter bedah mengangkat seluruh ginjal, lapisan lemak di sekitar ginjal, tabung yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih, kelenjar adrenal, dan kelenjar getah bening di dekatnya.
- Nefrektomi parsial: Dokter bedah hanya mengangkat bagian ginjal yang sakit sehingga bagian ginjal yang tersisa masih bisa bekerja secara normal.
Selain itu, ada nefrektomi sederhana untuk mengangkat seluruh ginjal saja.
Ada dua cara untuk melakukan operasi ginjal:
- Bedah terbuka: Dokter mengeluarkan ginjal melalui sayatan panjang di bagian depan atau samping perut Anda. Sayatan akan meninggalkan bekas luka yang memudar seiring waktu.
- Bedah laparoskopi: Dokter memasukkan laparoskop dan alat bedah melalui beberapa sayatan kecil di perut. Dokter akan mengangkat ginjal melalui salah satu sayatan. Sayatan akan meninggalkan bekas luka yang lebih kecil daripada operasi terbuka. Beberapa dokter mungkin melakukan operasi dengan bantuan robot. Ahli bedah mengontrol lengan robot yang memegang alat bedah dan laparoskop.
Siapa yang Memerlukan Nefrektomi
Dokter Anda mungkin merekomendasikan operasi ginjal untuk mengobati penyakit dan kondisi ginjal tertentu. Dokter mungkin hanya mempertimbangkan nefrektomi jika pilihan pengobatan lain dengan risiko komplikasi lebih sedikit tidak efektif. Tanyakan kepada dokter tentang semua pilihan perawatan dan pertimbangkan untuk mencari pendapat kedua (second opinion) sebelum memutuskan nefrektomi.
Operasi pengangkatan ginjal biasanya direkomendasikan untuk mengobati:
- Kelainan bawaan pada ginjal
- Gagal ginjal tahap akhir atau kerusakan ginjal permanen akibat infeksi, batu, atau penyakit ginjal lain
- Trauma/cedera parah pada ginjal
- Tumor dan pertumbuhan kanker dan non-kanker
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol karena masalah ginjal
Tujuan Tindakan Nefrektomi
Dokter bedah melakukan nefrektomi untuk mengangkat ginjal yang rusak atau mengambil ginjal sehat yang dimaksudkan untuk transplantasi organ. Kerusakan ginjal yang parah biasanya disebabkan oleh tumor atau kanker, batu, maupun infeksi yang terlambat ditangani. Kanker ginjal yang cukup sering terjadi pada orang dewasa adalah karsinoma sel renal, yakni pertumbuhan jaringan abnormal yang bermula dari sel-sel yang melapisi tabung kecil di dalam ginjal. Sedangkan jenis kanker ginjal yang biasanya didapati pada anak-anak adalah tumor Wilms, yakni kanker ginjal langka.
Bila pasien mengalami tumor atau kanker ginjal, keputusan apakah ginjal diangkat sebagian atau seluruhnya bergantung pada:
- Apakah tumor terbatas pada ginjal?
- Apakah ada lebih dari satu tumor?
- Berapa banyak ginjal yang terpengaruh?
- Apakah kanker mempengaruhi jaringan di dekatnya?
- Seberapa baik fungsi ginjal lainnya?
Persiapan Sebelum Nefrektomi
Sebelum pasien menjalani operasi ginjal, dokter akan menjelaskan persiapan dan prosedurnya, termasuk pilihan apa saja yang tersedia selain operasi jika ada. Beberapa hal yang sebaiknya ditanyakan terkait dengan persiapan nefrektomi termasuk:
- Apa jenis nefrektomi yang akan dijalani?
- Metode bedah apa yang dilakukan, apakah terbuka atau laparoskopi?
- Apakah ada prosedur atau perawatan terkait lain yang diperlukan?
- Kapan harus mulai berpuasa?
- Apakah boleh minum obat yang dikonsumsi rutin sebelumnya?
- Obat tanpa resep apa yang harus dihindari?
- Kapan harus tiba di rumah sakit?
Selain itu, pasien harus memberi tahu dokter jika sedang hamil atau menduga hamil.
Prosedur Nefrektomi
Prosedur operasi ginjal tergantung metodenya, apakah bedah terbuka atau laparoskopi.
Bedah terbuka
- Pasien mendapat anestesi sehingga tak merasakan sakit selama prosedur operasi berlangsung.
- Dokter membuat sayatan di perut tengah atau samping dan memasukkan kateter.
- Bila perlu, dokter mengangkat tulang rusuk untuk mengakses ginjal.
- Jika nefrektomi radikal, pembuluh darah dan ureter akan dipotong.
- Dokter mengangkat seluruh atau sebagian ginjal.
- Sayatan ditutup.
Laparoskopi
- Pasien juga diberi anestesi seperti bedah terbuka.
- Dokter membuat rongga perut mengembang dengan gas dan membuat beberapa lubang kecil di perut.
- Dokter memasukkan laparoskop, yakni alat periksa yang fleksibel dan panjang dengan kamera di ujungnya, lewat salah satu lubang.
- Dokter memasukkan peralatan bedah lain lewat lubang lain untuk melakukan operasi.
- Dokter mengangkat seluruh atau sebagian ginjal.
- Lubang ditutup.
Seluruh prosedur itu memakan waktu kira-kira 2-4 jam. Pasien biasanya perlu menjalani rawat inap selama 2-7 hari seusai operasi, tergantung hasil pemantauan dan pemeriksaan oleh dokter.
Risiko dan Efek Sampingnya
Risiko dan efek samping operasi ginjal serupa dengan operasi besar lain, seperti:
- Perdarahan hebat
- Infeksi
- Risiko terkait dengan anestesi
- Hernia
- Penggumpalan darah
- Kerusakan pada organ di dekat ginjal
- Kebocoran urine dari jaringan ginjal yang tersisa jika hanya sebagian ginjal yang diangkat
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit ginjal kronis
Perawatan Pasien Sesudah Operasi Ginjal
Setelah menjalani operasi ginjal, pasien diberi cairan infus dan obat pereda sakit. Tim dokter dan perawat akan memantau kondisi pasien, terutama tekanan darah serta keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien mungkin memerlukan kateter untuk buang air kecil seusai operasi. Jika kondisi pasien telah stabil, pasien dapat pulang ke rumah tapi dengan didampingi.
Pasien masih butuh bantuan untuk beraktivitas di rumah, terutama jika operasi ginjal yang dijalani adalah bedah terbuka. Pemulihan dari bedah terbuka lebih lama daripada laparoskopi. Hindari aktivitas berat selama setidaknya 6 pekan. Bila mendapat efek samping atau gejala komplikasi, segera hubungi dokter.
Ditinjau oleh:
dr. Irfan firmansyah, Sp.U
Dokter Spesialis Urologi
Referensi:
Kidney removal. https://medlineplus.gov/ency/article/003001.htm. Diakses 18 November 2021
Radical Nephrectomy. https://emedicine.medscape.com/article/448878-overview. Diakses 18 November 2021
Laparoscopic Total and Partial NephrectomyโThe New Standard?. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1477549/. Diakses 18 November 2021
Minimally invasive radical nephrectomy: a contemporary review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7807355/. Diakses 18 November 2021
Surgery for Kidney Cancer. https://www.cancer.org/cancer/kidney-cancer/treating/surgery.html. Diakses 18 November 2021