• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Penyempitan Uretra, Ketahui Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Uretra merupakan saluran yang dilalui urin untuk keluar dari tubuh. Sayangnya karena satu dan lain hal, penyempitan uretra bisa saja terjadi, terlebih bagi orang-orang dengan faktor risiko tertentu.

Kondisi ini paling sering menyerang pria dewasa. Agar kesehatan uretra tetap terjaga, ada baiknya untuk mengetahui gejala, penyebab, serta bagaimana cara pengobatannya yang tepat dan sesuai saran dokter.

buat jani dokter primaya

Mengenal Apa Itu Penyempitan Uretra

penyempitan uretra

Dalam dunia medis, penyempitan uretra juga disebut dengan striktur uretra. Saat uretra menyempit, proses keluarnya urin menjadi terhambat. Apalagi uretra merupakan saluran sempit sehingga ketika terjadi penyempitan, maka akan langsung berpengaruh pada aliran urin.

Memang kebanyakan striktur uretra terjadi pada laki-laki dewasa, tetapi tetap tidak menutup kemungkinan terjadi pada bayi baru lahir dan dewasa. Hanya saja kasusnya sangat jarang terjadi.

Awal kemunculannya mungkin masih tidak ada rasa mengganggu, biasanya hanya muncul gejala ringan saja. Pada saat itulah Anda perlu sesegera mungkin memeriksakannya ke dokter untuk melihat bagaimana kondisi uretra yang sebenar-benarnya.

Gejala Penyempitan Uretra

gejala

Penyempitan uretra tanpa penanganan yang tepat berpotensi benar-benar terhambatnya urin keluar dari tubuh. Biasanya hal ini terjadi karena penderita tidak merasakan atau malah mengabaikan gejala yang muncul.

Sebagian penderita memang mengaku bahwa pada awalnya mereka tidak merasakan apapun saat terjadi striktur uretra. Gejalanya tiba-tiba saja muncul dan langsung membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Bagi yang penasaran dengan gejalanya, coba perhatikan penjelasan berikut:

  • Meski kebutuhan harian cairan tubuh tercukupi, tetapi aliran urin malah melemah dan jumlah urin berkurang
  • Tubuh memberikan respon berupa rasa tidak puas setelah buang air kecil, biasanya timbul rasa mengganjal yang terkesan ingin buang air kecil tetapi tertahan oleh suatu hal
  • Penderita akan buang air dengan intensitas sering tetapi hanya sedikit
  • Sering merasa tibaโ€“tiba ingin buang air kecil
  • Tidak bisa menahan buang air kecil
  • Urin terhambat keluar, akhirnya tidak bisa buang air kecil
  • Warna cenderung gelap
  • Terkadang ada darah di urine (hematuria) atau sperma
  • Panggul atau perut bagian bawah terasa nyeri
  • Penis mengalami pembengkakan
  • Saat keluar, aliran urine terkesan seperti disemprotkan, maksudnya seperti keran yang tekanan airnya semakin kuat ketika bagian lainnya tertekan benda berat
  • Buang air kecil menjadi tidak normal, bahkan seseorang bisa merasakan nyeri saat buang air kecil bahkan pada beberapa kondisi penderitanya harus mengejan

    Penyebab Penyempitan Uretra

    penyebab

    Terjadinya suatu penyakit memiliki penyebab tertentu, sama halnya ketika uretra menyempit. Agar dapat menghindari kemungkinan terburuknya, sebaiknya ketahui apa saja penyebab penyakit ini muncul. Berikut penjelasannya:

    • Terjadi cedera pada penis, uretra, panggul, atau selangkangan
    • Peradangan pada prostat (prostatitis)
    • Penderita mengalami infeksi menular seksual, misalnya saja gonore dan chlamydia
    • Peradangan uretra (uretritis) yang sering tiba-tiba kambuh
    • Adanya pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia)
    • Seseorang yang menderita kanker prostat
    • Penderita pernah menjalankan prosedur medis berupa endoskopi saluran kemih atau brakiterapi pada pasien kanker prostat
    • Menjalankan prosedur operasi pengangkatan kelenjar prostat
    • Terapi radiasi (radioterapi)
    • Kelainan bawaan yang terjadi di uretra
    • Penggunaan kateter dalam jangka waktu lama
    Baca Juga:  Pemeriksaan Uroflowmetri untuk Menilai Kesehatan Kandung Kemih

    Cara Dokter Mendiagnosa

    cara dokter mendiagnosa

    Pertama-tama, pemeriksaan dimulai dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, pasien harus menjawab pertanyaan dari dokter secara jelas dan terperinci. Paling umum, pertanyaan yang dokter ajukan mengenai gejala, riwayat kesehatan, dan kejadian besar yang terjadi dalam rentang waktu paling dekat, misalnya kecelakaan atau kelamin terbentur.

    Selanjutnya, barulah dokter masuk ke tahap berikutnya. Apa saja itu? Simak penjelasannya pada poin-poin berikut:

    • Tes urine: Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya infeksi dan memastikan ada atau tidaknya cairan lain yang keluar bersama dengan urin, bisa darah, nanah, atau lainnya.
    • Uretrogram retrograd: Istilah ini mungkin masih asing bagi kebanyakan orang. Sebagai informasi, uretrogram retrograd merupakan tes pencitraan yang menghasilkan foto rontgen, kemudian dokter analisis untuk melihat seberapa parah penyempitan yang terjadi
    • Tes infeksi menular seksual: Akibat kebiasaan buruk yang seseorang lakukan, mereka sangat berpotensi mengalami infeksi menular seksual. Ketika terjadi uretra menyempit, dokter terkadang menyarankan pasiennya untuk tes infeksi menular seksual.
    • USG panggul: Bukan hanya untuk mengecek kondisi kandungan, USG juga dapat berfungsi untuk memeriksa jumlah sisa urine di kandung kemih setelah buang air kecil.
    • Sistoskopi: Prosedur pemeriksaan ini dokter lakukan dengan dengan memasukkan selang kecil berkamera melalui lubang uretra, untuk memeriksa kondisi uretra dan kandung kemih
    • Mengukur kecepatan aliran air saat pasien sedang buang air kecil

    Pengobatan Striktur Uretra

    pengobatan

    Untuk mencegah gejala yang muncul kian parah, biasanya dokter akan mengambil tindakan pengobatan dengan beberapa cara. Mengenai detail penanganannya biasanya disesuaikan dengan kondisi pasien. Berikut penjelasannya:

    • Pelebaran uretra: Proses pelebaran uretra melalui prosedur pemasukan kabel kecil ke dalam uretra sampai ke kandung kemih. Untuk membuat uretra kembali ke posisi normal, dokter akan mengulangi prosedurnya hingga beberapa kali.
    • Uretrotomi: Bagi yang belum tahu, uretrotomi adalah prosedur medis pemotongan jaringan parut. Sebelum melakukan hal itu, dokter terlebih dahulu memasukkan selang berkamera ke uretra untuk mengetahui posisi jaringan parut. Tujuan dari uretrotomi sendiri yaitu agar saluran uretra melebar kembali.
    • Uretroplasti: Sederhananya, uretroplasti adalah operasi di bagian striktur uretra yang sudah parah dan berlangsung lama. Tujuannya yakni untuk mengangkat jaringan yang mengalami penyempitan dan membentuk ulang uretra.
    • Pemasangan stent: Stent adalah pipa elastik seukuran uretra normal atau kateter. Benda tersebut nantinya akan dokter pasang secara permanen pada striktur uretra yang sudah parah. Fungsinya sebagai jalan keluar urine agar tidak terhambat.
    • Pembelokan aliran urine: Tujuan dari prosedur medis pembelokan aliran urine adalah untuk mengeluarkan urine akibat uretra telah mengalami kerusakan parah. Nantinya dokter akan membuat lubang di salah satu titik paling potensial sebagai jalan pengganti keluarnya urin.
    Baca Juga:  Penyembuhan Penyakit Batu Saluran Kencing Tanpa Operasi Terbuka

    Selain prosedur medis di atas, dokter juga akan meresepkan antibiotik yang berguna mencegah infeksi urine. Pasien perlu mengonsumsi antibiotik dalam jangka lama, sampai saluran uretra kembali melebar.

    Komplikasi Penyempitan Uretra

    komplikasi

    Penanganan yang terlambat atau tidak tepat dapat menyebabkan penderita uretra menyempit mengalami komplikasi. Sebab, urine yang seharusnya keluar melalui uretra malah sebagian tertahan di kandung kemih. Alhasil bisa timbul masalah kesehatan berikut:

    • Infeksi ginjal
    • Infeksi kelenjar prostat
    • Infeksi kandung kemih
    • Abses di uretra (kumpulan nanah)
    • Kerusakan yang semakin parah pada uretra
    • Kanker uretra
    • Muncul fistula (jalur baru) yang terbentuk dari uretra ke area kulit yang berada di sekitar anus

    Pertanyaannya. kapan harus ke dokter? Jawabannya adalah sesegera mungkin setelah Anda menyadari gejala aneh yang terjadi pada tubuh, terutama di area vital dan uretra. Jangan sampai menunggu hingga gejala terasa kian parah.

    Itulah ulasan mengenai penyempitan uretra yang patut Anda ketahui. Sebab, tidak sedikit orang yang mengabaikan rasa tidak nyaman di uretra. Hingga pada akhirnya gejalanya semakin parah sehingga perlu mendapatkan tindakan medis seperti halnya pembuatan jalur uretra baru.

     

    Narasumber:

    dr. Donny Giovanni, Sp. U

    Spesialis Urologi

    Primaya Hospital PGI Cikini

    Referensi:

    • Urethral Stricture in Men. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15537-urethral-stricture-in-men. Dikutip pada 2 Januari 2024
    • Urethral Stricture Disease. https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/u/urethral-stricture-disease. Dikutip pada 2 Januari 2024
    • Approaches In The Treatment of Urethral Strictures. https://jag.journalagent.com/z4/download_fulltext.asp?pdir=ejm&plng=tur&un=EJM-71473. Dikutip pada 2 Januari 2023
    • Contemporary Management of Bulbar Urethral Strictures.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8058922/. Dikutip pada 2 januari 2024
    • Urethral Stricture Treatment, Symptoms, Causes, Diagnosis.https://www.medicinenet.com/urethral_stricture/article.htm,Dikutip pada 2 Januaro 2024

    Share to :

    Buat Janji Dokter

    Promo

    Login to your account below

    Fill the forms bellow to register

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.