• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Terapi Li-ESWT, Pengobatan Disfungsi Ereksi dan Memaksimalkan Performa

Terapi Li-ESWT, Pengobatan Disfungsi Ereksi dan Memaksimalkan Performa

Disfungsi ereksi adalah masalah kesehatan umum pada pria yang berdampak negatif pada kualitas hidup. Risiko gangguan seksual ini berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Ada beragam pilihan pengobatan medis untuk problem kesehatan ini. Terapi Li-ESWT atau low-intensity shock wave therapy menjadi terobosan baru yang dikembangkan oleh pakar kesehatan untuk mengatasi disfungsi ereksi sekaligus meningkatkan performa seksual.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Terapi Li-ESWT

Terapi Li-ESWT berasal dari terapi gelombang kejut atau shock wave yang telah lama digunakan dalam pengobatan di bidang ortopedi, fisioterapi, olahraga, urologi, dan veteriner. Keunggulan utamanya adalah dapat memulihkan mobilitas dan meredakan nyeri dengan cepat. Selain itu, terapi gelombang kejut tidak memerlukan sayatan layaknya operasi terbuka ataupun obat pereda nyeri (painkiller).

Meski begitu, terapi Li-ESWT terbilang baru di dunia medis untuk mengobati disfungsi ereksi. Cara kerja terapi ini sama dengan terapi gelombang kejut lain, yakni memberikan impuls energi terhadap jaringan yang ditargetkan di dalam tubuh. Dalam pengobatan disfungsi ereksi, dokter menggunakan gelombang kejut dalam intensitas rendah. Gelombang itu dialirkan ke penis dengan alat khusus setelah mengolesi penis dengan gel sebagai penghantar gelombang energi.

Energi dari terapi gelombang kejut dapat merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru melalui proses yang disebut angiogenesis. Pertumbuhan pembuluh darah akan meningkatkan aliran darah pada penis sehingga bisa memperbaiki fungsi ereksi. Terapi ini juga dapat meningkatkan efektivitas obat penghambat PDE5, yakni obat oral yang lazim digunakan untuk menangani disfungsi ereksi, seperti ditemukan dalam sebuah studi pada 2017 mengenai efek terapi Li-ESWT terhadap 710 orang.

Setiap peserta studi menjalani terapi selama lima minggu dengan durasi 20 menit per sesi. Beberapa di antaranya juga mendapat perawatan dengan obat-obatan. Studi itu mendapati Li-ESWT memicu peningkatan kualitas ereksi secara signifikan baik pada peserta yang menggunakan maupun tidak menggunakan obat.

Sebulan seusai sesi terapi, ada penurunan kualitas. Para peneliti menganjurkan durasi terapi ditambah untuk memberikan hasil yang lebih baik dan lebih lama.

 

Siapa Saja yang Memerlukan Terapi Li-ESWT?

Pasien yang didiagnosis mengalami disfungsi ereksi dapat menjalani terapi Li-ESWT. Disfungsi ereksi didefinisikan sebagai ketidakmampuan dalam memulai dan mempertahankan ereksi saat menerima rangsangan seksual. Umumnya masalah kesehatan ini menimpa pria berusia 40 tahun ke atas. Tapi ada beberapa syarat seseorang bisa mendapat terapi ini, antara lain tidak memakai alat implan serta tidak sedang mengonsumsi obat penghambat pembekuan darah. Dokter akan menentukan apakah seorang pasien memerlukan terapi gelombang kejut ini untuk masalah disfungsi ereksi yang diderita.

Baca Juga:  Hidronefrosis: Gejala, Mencegah dan Mengobati

 

Kapan Pasien Memerlukan Terapi Li-ESWT?

Umumnya, pasien disfungsi ereksi tidak langsung mendapat perawatan dengan terapi gelombang kejut. Penanganan disfungsi ereksi yang lazim adalah dengan obat-obatan, terutama penghambat PDE5. Bila kondisi pasien tidak membaik setelah pengobatan itu, barulah ia bisa dinilai memerlukan terapi Li-ESWT. Tapi ada juga kemungkinan pasien memang enggan memakai obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksinya, melainkan langsung memilih terapi. Meski demikian, pemeriksaan oleh dokter tetap dibutuhkan untuk menilai perlu-tidaknya pasien menjalani terapi tersebut.

 

Manfaat/Tujuan

Tujuan terapi Li-ESWT adalah memulihkan kemampuan ereksi pasien. Keunggulan terapi ini antara lain tidak invasif (tidak memakai pisau bedah untuk membuat sayatan), tidak memakai obat-obatan farmasi, dan tidak menyakitkan. Selain itu, pasien bisa langsung pulang seusai tindakan tanpa perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.

 

Persiapan Sebelum Menjalani Terapi

Terapi Li-ESWT tidak membutuhkan persiapan lengkap layaknya operasi terbuka. Dokter akan memberitahukan apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani terapi. Yang pasti, harus ada diagnosis bahwa pasien mengalami disfungsi ereksi berdasarkan serangkaian pemeriksaan medis. Biasanya pasien diminta tidak mengonsumsi obat pereda nyeri selama beberapa hari sebelum hari pelaksanaan terapi. Pasien tetap dapat makan dan minum seperti biasa sebelum terapi.

 

Prosedur dan Pelaksanaan

Terapi Li-ESWT umumnya dilakukan di ruang periksa, bukan kamar operasi. Pasien tidak memerlukan anestesi apa pun. Dalam prosedur, pasien akan diminta berbaring di ranjang periksa. Lalu dokter akan mengoleskan gel khusus sebagai konduktor pada penis. Setelah itu, dokter menggunakan alat ESWT yang berbentuk seperti tongkat kecil untuk menekan beberapa titik penis. Prosedur ini biasanya berlangsung sekitar 15 menit.

 

Baca Juga:  Berbagai Penyakit Kandung Kemih: Gejala dan Pencegahannya

Perawatan Pasca Terapi

Tidak ada perawatan khusus seusai terapi Li-ESWT. Pasien bisa langsung beraktivitas secara normal seusai terapi. Sebagian besar pasien yang mendapat tindakan Li-ESWT merasakan manfaatnya dalam satu-tiga bulan jika menjalani terapi ini secara rutin sesuai dengan petunjuk dokter. Dokter mungkin masih akan meresepkan obat yang membantu mengatasi disfungsi ereksi. Untuk meningkatkan peluang pemulihan, pasien perlu meninggalkan gaya hidup tidak sehat yang berkontribusi terhadap masalah seksual yang dialami.

 

Adakah Efek Samping Setelah Terapi?

Terapi gelombang kejut yang menjadi basis tindakan Li-ESWT tergolong sebagai prosedur yang aman. Namun Li-ESWT sebagai metode pengobatan disfungsi ereksi yang baru masih memerlukan riset lebih lanjut guna mendapat informasi lebih lengkap mengenai manfaat dan efek sampingnya. Sejauh ini, efek samping yang lazim adalah rasa kesemutan pada penis beberapa saat setelah tindakan.

 

Terapi Li-ESWT di Primaya Hospital

Primaya Hospital menyediakan terapi Li-ESWT sebagai pilihan bagi pasien yang mengalami disfungsi ereksi. Demi keamanan pasien dan efektivitas terapi, dokter di Primaya Hospital akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dulu terhadap kondisi pasien sebelum menyarankan terapi ini. Primaya juga menyediakan layanan lain yang telah terbukti efektif mengatasi disfungsi ereksi.

 

Reviewed by

dr. Irfan firmansyah, SpU

Dokter Spesialis Urologi

Primaya Hospital Bekasi Utara

Referensi:

  • Low Intensity Extracorporeal Shock Wave Therapy (Li-ESWT) for Erectile Dysfunction. https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04720755. Diakses 18 Juli 2022
  • Review of the Current Status of Low Intensity Extracorporeal Shockwave Therapy (Li-ESWT) in Erectile Dysfunction (ED), Peyronie’s Disease (PD), and Sexual Rehabilitation After Radical Prostatectomy With Special Focus on Technical Aspects of the Different Marketed ESWT Devices Including Personal Experiences in 350 Patients. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2050052120300317. Diakses 18 Juli 2022
  • Shockwave treatment of erectile dysfunction. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3607492/. Diakses 18 Juli 2022
  • Therapeutic areas of Li-ESWT in sexual medicine other than erectile dysfunction. https://www.nature.com/articles/s41443-019-0114-2. Diakses 18 Juli 2022
  • What to know about shockwave therapy for ED. https://www.medicalnewstoday.com/articles/shockwave-therapy-for-ed#where-to-get-treatment. Diakses 18 Juli 2022
  • Shockwave treatment of erectile dysfunction. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3607492/. Diakses 18 Juli 2022
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.