Mengompol memang dapat menurunkan rasa percaya diri pada anak, tetapi ini wajar terjadi pada balita. Cara terbaik yang bisa orang tua lakukan adalah dengan memberikan dukungan dan mencari tahu cara mencegah anak ngompol.
Perlu kita ketahui, mengompol bukanlah suatu kondisi medis serius. Namun, kebiasaan anak mengompol menjadi tantangan bagi orang tua untuk mencegahnya. Untuk mengetahui cara pencegahannya, simak artikel ini hingga akhir.
Usia Normal Anak Masih Ngompol
Pada normalnya, sampai usia berapa anak wajar masih suka mengompol? Pertanyaan ini seringkali menjadi kekhawatiran orang tua karena dapat mempengaruhi kenyamanan tidur anak dan kemandirian anak dalam buang air kecil.
Kebiasaan ngompol biasanya terjadi pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Kemudian kebiasaan anak ngompol saat tidur pun adalah hal wajar karena masih belum memiliki refleks berkemih seperti layaknya orang dewasa.
Berdasarkan penelitian melansir Healthy Children, bahwa sebanyak 15% anak usia 5 dan 7 tahun masih mengompol. Namun, pada usia 15 tahun kurang dari 1% yang mengompol.
Ketika anak sampai usia 7 tahun masih mengompol bukan masalah yang harus kita tanggapi dengan serius. Kebanyakan anak-anak bisa mengatasi kebiasaan ngompol dengan sendirinya ketika mereka sudah berusia 12 tahun.
Meski demikian, kebiasaan ngompol bagi sebagian anak-anak adalah hal yang memalukan apalagi terjadi hingga usia di atas 7 tahun. Hal ini perlu konsultasi ke dokter ketika orang tua belum bisa mengatasi dan mencegah kebiasaan ngompol.
Penyebab Anak Ngompol
Dengan mengetahui penyebabnya, setidaknya bisa mencegah anak ngompol yang menjadi kebiasaan. Meskipun mengompol adalah kebiasan anak yang tidak perlu orang tua terlalu khawatirkan. Lalu, apa penyebab anak sering ngompol?
Penyebab anak sering mengompol ketika tidur di malam hari belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang mungkin bisa menjadi pemicunya, yaitu:
- Refleks berkemih yang belum matang. Artinya, ketika kandung kemih sudah penuh dengan urin maka akan memberi sinyal kepada otak. Namun, otak tidak merespon terutama saat tidur sehingga terjadi ngompol.
- Stres dan trauma pada anak. Ketika anak mengalami stres dan peristiwa traumatis, termasuk ketika anak sakit dan mengalami sembelit. Hal ini bisa memicu anak ngompol di malam hari ketika mereka tidur.
- Riwayat keluarga menjadi faktor penyebab anak ngompol. Hal ini merupakan kondisi yang dialami oleh orang tua semasa kecil yang sering ngompol. Memungkinkan memiliki anak dengan kondisi yang sama.
- Adanya masalah medis. Kondisi ini jarang sekali terjadi pada anak yang mengompol karena masalah kesehatan. Pada usia di bawah 7 tahun masih ngompol merupakan hal yang terbilang masih wajar.
Beberapa faktor pemicu anak ngompol di atas cukup penting orang tua ketahui. Hal ini sebagai gambaran bahwa anak ngompol pemicunya bisa karena berbagai faktor. Dengan begitu, nantinya bisa mengetahui cara mencegahnya.
Cara Mencegah Anak Ngompol
Sebagian orang tua mungkin akan merasa khawatir ketika anak sudah berusia 7 tahun tetap masih mengompol. Jika kebiasaan ini berlanjut hingga anak beranjak remaja, tentu ini bisa membuat orang tua akan kewalahan mengatasinya.
Lalu, bagaimana cara mencegah anak ngompol secara terus-menerus? Apa yang harus orang tua lakukan agar anak berhenti mengompol? Simak beberapa tips jitu ini yang bisa orang tua terapkan pada anak melalui ulasan berikut
1. Mengajari Anak Toilet Training
Toilet training adalah suatu proses latihan anak yang sering ngompol di popok menjadi buang air kecil di toilet. Cara ini cukup efektif untuk mengatasi dan mencegah anak ngompol saat tidur di malam hari atau siang hari tanpa sengaja.
Orang tua bisa mengajarkan anak untuk mengutarakan keinginannya ketika akan buang air kecil. Termasuk ajarkan anak untuk buang air kecil di kloset toilet. Lakukan cara ini setiap 2-3 jam agar anak terbiasa buang air kecil di toilet.
Beberapa anak mungkin ngompol karena tidak keburu ke toilet. Jika ini menjadi penyebab, maka pastikan toilet dapat anak jangkau dengan mudah saat malam hari.
2. Mengatur Asupan Minum Anak
Dengan mengatur asupan air minum pada anak, ini dapat membantu anak mengurangi rasa ingin buang air kecil terutama saat malam hari. Pastikan anak minum cukup di pagi hingga sore hari saja, hindari anak minum pada malam hari.
Selain itu, hindari pula anak minum air yang bersifat diuretik seperti minuman manis, teh, dan kafein. Minuman diuretik ini bisa memicu buang air kecil lebih cepat dan banyak yang membuat anak ngompol di malam hari ketika tidur.
3. Buang Air Kecil Sebelum Tidur
Salah satu cara mencegah anak menumpuk di malam hari adalah ajak anak untuk buang air kecil sebelum tidur. Orang tua bisa menjelaskan kepada anak bahwa sebelum ia tidur, pergi ke toilet untuk buang air kecil sambil cuci muka.
Ketika anak sudah tidur, orang tua tidak disarankan membangunkan anak untuk buang air kecil. Alih-alih mencegah ngompol, malah akan membuat anak sulit melanjutkan tidur. Oleh karena itu, ajak buang air kecil sebelum anak tidur.
4. Jangan Memarahi Anak
Kebiasaan anak mengompol di malam hari memang cenderung sulit untuk dilakukan ketika usianya masih di bawah 5 tahun. Meski begitu, orang tua tidak boleh memarahinya ketika anak ngompol saat tertidur di malam hari.
Sebab, memarahi anak ngompol tidak akan membantu menghentikan kebiasaannya. Hal ini hanya akan membuat anak dan orang tua menjadi merasa frustasi.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah anak ngompol dengan menjelaskan kepada anak bahwa ketika ingin buang air kecil maka bisa memberi tahu dahulu. Nanti, orang tua antarkan anak untuk buang air kecil di kloset toilet.
5. Menggunakan Alarm Ngompol
Penggunaan alarm ngompol bertujuan sebagai pengingat dan melatih anak bisa terbangun dan menggunakan toilet ketika ingin buang air kecil, tidak lagi ngompol di kasur.
Alarm ngompol merupakan alat yang memiliki sensor kelembaban yang bisa memunculkan bunyi ketika tempat tidur atau celana si kecil mulai basah karena ngompol. Anak akan terbangun mendengar bunyi alarm ngompol ini.
Meskipun penggunaan alarm ngompol membutuhkan waktu lama agar anak tidak ngompol. Namun, orang tua tidak ada salahnya mencoba menggunakan alarm ngompol ini.
6. Buat Kalender Ngompol
Kalender ngompol adalah suatu catatan harian untuk anak yang sering ngompol. Dengan kalendar ini, orang tua bisa mencatat hari di mana si kecil ngompol atau tidak ngompol.
Dengan begitu, orang tua bisa memahami dan melakukan identifikasi pemicu anak ngompol. Misalnya, hari senin anak tidak ngompol, tetapi pada hari selasa anak ngompol karena diketahui sebelum tidur si kecil tidak buang air kecil dahulu.
Jika anak berhasil tidak ngompol sesuai jadwal, orang tua bisa memuji dan memberikan hadiah sebagai reward. Hal ini membuat anak senang dan merubah kebiasaan ngompol.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika anak Anda memiliki kebiasaan mengompol hingga usia di atas 7 tahun, maka Anda bisa konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Dokter akan melakukan sejumlah tes untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor yang memicu anak sering ngompol. Dengan begitu, dokter bisa menentukan langkah pencegahan atau pengobatan sesuai dengan kondisi anak.
Mencegah anak ngompol bukan hal yang mudah, perlu kesabaran dan pemahaman pada anak agar bisa buang air kecil ke toilet. Namun, jika usia anak di atas 7 tahun masih ngompol, maka perlu memeriksakan anak ke dokter spesialis anak.
Narasumber:
dr. Shanty Djajakusli, Sp.A (K) Neonatalogi
Spesialis Anak, Konsultan Neonatalogi
Primaya Hospital Hertasning
Referensi:
- How To Help Your Child Stop Wetting the Bed. https://health.clevelandclinic.org/how-to-help-your-child-stop-wetting-the-bed-2. Diakses 25 Desember 2023.
- Tips for Bedwetting Prevention. https://www.webmd.com/sleep-disorders/overcome-bedwetting. Diakses 25 Desember 2023.
- How to Stop Bed-Wetting in Kids: 5 Steps. https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-stop-bedwetting. Diakses 25 Desember 2023.
- Bedwetting: 3 Common Reasons & What Families Can Do. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/toilet-training/Pages/Bedwetting.aspx. Diakses 25 Desember 2023.
- How to Stop Bedwetting Permanently in Toddlers and Kids. https://www.parents.com/kids/sleep/bed-wetting/best-bedwetting-solutions/. Diakses 25 Desember 2023.