Ketika terdapat tonjolan atau benjolan yang tampak di bagian atas perut, ada kemungkinan itu adalah tanda hernia hiatus. Salah satu jenis hernia ini memerlukan perhatian medis untuk mencegah timbulnya komplikasi yang bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Mengenal Hernia Hiatus
Hernia hiatus adalah jenis hernia yang terjadi ketika ada organ di rongga perut yang menonjol melewati otot diafragma yang berada di antara rongga dada dan perut. Diafragma adalah otot yang berperan penting dalam proses pernapasan. Pada otot ini terdapat lubang kecil yang disebut hiatus esofagus, di mana esofagus adalah tempat lewatnya makanan dari kerongkongan ke perut.
Ketika terjadi hernia hiatus, lambung yang berada di rongga perut mendorong lubang hiatus esofagus itu hingga masuk ke rongga dada. Kondisi ini bisa terjadi jika otot-otot diafragma yang berada di sekitar hiatus esofagus melemah.
Seperti dijelaskan dalam artikel di National Library of Medicine, terdapat dua jenis hernia hiatus, yakni sliding dan paraesofageal. Dalam hernia hiatus sliding, bagian atas lambung dan selaput lendir esofagus menonjol melewati hiatus. Sedangkan dalam hernia hiatus paraesofageal, bagian lain dari lambung yang bergerak ke atas melalui hiatus, tapi tetap berada di sisi esofagus. Dibanding hernia hiatus sliding, jenis paraesofageal lebih jarang tapi bisa lebih membahayakan.
Gejala Hernia Hiatus
Gejala / tanda hernia hiatus yang utama adalah munculnya tonjolan di perut bagian atas yang bisa diraba ketika ada tekanan tambahan, misalnya saat berdiri dan batuk serta mengejan. Gejala lain yang bisa muncul antara lain:
- Sensasi terbakar di dada yang bisa merambat hingga tenggorokan dan leher
- Regurgitasi atau naiknya makanan dari lambung hingga mulut
- Kesulitan menelan makanan atau minuman
- Nyeri dada yang mirip serangan jantung
- Batuk terus-menerus
- Air liur muncul berlebihan
- Rasa penuh di perut walau hanya makan dalam porsi kecil
- Suara menjadi serak atau hilang karena tenggorokan mengalami iritasi
- Perut kembung dan penuh gas
- Napas bau tak sedap
Penyebab Hernia Hiatus
Penyebab hernia hiatus yang utama adalah melemahnya otot-otot di sekitar hiatus esofagus. Adapun faktor yang bisa meningkatkan risiko antara lain:
- Penuaan yang bisa menyebabkan otot-otot diafragma melemah
- Obesitas atau kelebihan berat badan yang bisa meningkatkan tekanan pada perut
- Tekanan yang meningkat pada perut saat hamil
- Kebiasaan merokok
- Faktor genetika atau keturunan
- Aktivitas fisik yang dapat meningkatkan tekanan pada perut, seperti sering mengangkat beban berat
- Mengidap refluks asam (GERD) kronis yang bisa merusak otot-otot di sekitar hiatus
Cara Dokter Mendiagnosis Hernia Hiatus
Dokter perlu melakukan serangkaian langkah pemeriksaan dan evaluasi untuk menegakkan diagnosis hernia hiatus. Di antaranya:
- Mengecek kondisi fisik di area perut bagian atas untuk mendeteksi adanya tonjolan yang bisa menjadi tanda hernia hiatus
- Melakukan prosedur endoskopi dengan memasukkan alat endoskop lewat mulut untuk memeriksa kondisi esofagus dan lambung
- Melakukan prosedur pencitraan dengan sinar-X dan larutan barium yang diminum pasien untuk mengamati struktur internal saluran pencernaan lebih jelas
- Menggunakan manometri esofagus untuk mengukur tekanan di dalam esofagus saat menalan
- Mengukur tingkat asam dalam esofagus dengan tes asam
Cara Mengatasi Hernia Hiatus
Beberapa gejala yang terkait dengan hernia hiatus bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Misalnya:
- Tidak makan dalam porsi besar sebelum tidur
- Memposisikan kepala lebih tinggi saat tidur
- Menghindari makanan atau minuman yang bisa merangsang produksi asam lambung
- Mengonsumsi obat antasida dan obat lain yang bisa mengurangi produksi asam lambung
- Berhenti merokok
- Menjaga berat badan ideal
- Mengelola stres
- Melatih otot perut agar lebih kuat
Adapun tindakan medis yang biasa dilakukan untuk mengatasi hernia hiatus secara permanen dan dalam kondisi mendesak adalah pembedahan minimal invasif lewat perut. Dengan cara ini, dokter bisa mengembalikan posisi lambung ke rongga perut dan memperbaiki otot-otot diafragma yang melemah sekaligus mengatasi penyebab naiknya asam lambung yang mungkin berkontribusi terhadap terjadinya hernia hiatus. Selain lewat perut, dokter bisa melakukan pembedahan melalui dada.
Komplikasi Hernia Hiatus
Sebagian besar individu dengan hernia hiatus bisa sembuh dengan penanganan yang tepat. Namun ada kemungkinan terjadi komplikasi yang lebih serius, seperti:
- Peradangan berulang pada esofagus yang terpapar asam lambung
- Terjebak dan terjepitnya bagian lambung di dalam hernia sehingga pasokan darah terganggu
- Rusaknya selaput lendir esofagus
- Penyumbatan pada saluran pencernaan
- Perdarahan jika terjadi luka pada pembuluh darah pada esofagus
Pencegahan Hernia Hiatus
Faktor risiko hernia hiatus tertentu tidak bisa dicegah, seperti faktor genetika. Namun secara umum ada langkah pencegahan yang efektif untuk mencegah kondisi ini, seperti:
- Menjaga berat badan yang sehat
- Tidak merokok
- Menerapkan pola makan yang sehat, tidak berlebihan, dan membatasi konsumsi makanan/minuman yang memicu asam lambung
- Berolahraga secara teratur untuk menguatkan otot dan mencegah kelebihan berat badan
- Menjalani perawatan untuk kondisi kronis yang bisa meningkatkan tekanan pada perut
Kapan Harus ke Dokter?
Hernia hiatus bisa diatasi dengan penanganan yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter. Bila ada gejala yang mengarah ke hernia hiatus, sebaiknya segera datangi dokter untuk berkonsultasi. Terutama bila ada gejala yang menandakan situasi darurat seperti kesulitan bernapas, nyeri perut yang parah, muntah, dan sesak napas.
Narasumber:
Spesialis Bedah Umum
Primaya Hospital Pasar Kemis
Referensi:
- What do different types of hernia look like?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318541#outlook. Diakses 20 Januari 2024
- Hiatal Hernia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562200/. Diakses 20 Januari 2024
- The management of hiatal hernia: an update on diagnosis and treatment. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6853045/. Diakses 20 Januari 2024
- The Pathogenesis of Hiatal Hernia. https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/26345161221083020?icid=int.sj-full-text.similar-articles.1. Diakses 20 Januari 2024
- Minimally invasive surgery: hiatal hernia repair—a narrative review. https://aoe.amegroups.org/article/view/6064/html. Diakses 20 Januari 2024
- Hiatal Hernia. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hernias/hiatal-hernia. Diakses 20 Januari 2024
- Find Out the Differences by Types of Hiatal Hernia!. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6955185/. Diakses 20 Januari 2024