Penyakit anak bayi sulit terdeteksi karena pada usia ini mereka belum bisa menggambarkan bagaimana kondisi tubuhnya. Jika merasa tidak nyaman, bayi akan menangis dengan keras. Hal tersebut sering disalahartikan bahwa bayi sedang merasa lapar.
Apabila buah hati Anda lebih sering menangis dan muncul tanda tertentu pada tubuhnya, seperti mengalami demam, timbul bintik kemerahan, dan tanda masalah kesehatan lainnya, ada baiknya untuk sesegera mungkin berkonsultasi ke dokter.
Gejala Umum Penyakit Anak Bayi
Menangis dengan keras atau rewel merupakan tanda umum yang bayi tunjukkan ketika tubuhnya terasa sakit. Selain itu, ada gejala lain yang biasanya muncul saat si kecil menderita penyakit tertentu:
- Kulit tampak kemerahan
- Tiba-tiba muntah, bisa muntah darah ataupun muntahan berwarna hijau
- Perubahan warna kulit tubuh menjadi kebiruan, keunguan, dan kuning
- Menjadi tidak nafsu menyusu
- Perubahan warna pada tangan dan kaki yang tampak pucat dan terasa dingin
- Semakin jarang buang air kecil atau tidak berkemih sama sekali
- Mengalami gangguan pernapasan, seperti sesak nafas, nafas cepat, atau nafas mengi
- Kejang-kejang
- Mengalami BAB berdarah atau terdapat bercak darah pada fesesnya
- Suhu tubuhnya rendah hingga di bawah 36 derajat celcius, terutama pada bayi berusia di bawah 3 bulan
- Berat badan turun drastis
- Popok yang selalu penuh karena terlalu sering mengompol
Hal-Hal yang Membuat Bayi Rentan Terkena Sakit
Para bunda mungkin bertanya-tanya, mengapa si kecil sangat mudah sakit, mulai dari flu, ruam, batuk, dan sejenisnya. Selain sistem imunnya memang masih lemah, ada faktor lain yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut:
- Bayi lahir prematur: Bayi yang lahir saat usia kandungan belum 37 minggu, biasa karena kondisi ibu yang tidak mendukung ataupun faktor dari bayi
- Adanya riwayat infeksi pada ibu yang terjadi selama kehamilan
- Ibu hamil mengkonsumsi obat-obatan atau alkohol selama kehamilan
Gejala Penyakit Anak Bayi karena Penyakit Tertentu
Meski masih bayi, tetap ada kemungkinan mereka menderita penyakit tertentu. Penyebabnya beragam, bisa karena kebiasaan buruk sang ibu, riwayat kesehatan anggota keluarga, dan makanan atau minuman yang ibu konsumsi.
Agar penyakit pada anak segera mendapatkan penanganan, ketahui gejala-gejala yang muncul sebagai tanda penyakit tertentu pada penjelasan berikut:
1. Retinoblastoma
Waspada, kanker juga dapat menyerang bayi. Jenis kankernya yaitu retinoblastoma yang menyebabkan mata si kecil bisa memancarkan cahaya seperti mata kucing. Pada saat terkena cahaya, bagian pupilnya berubah warna menjadi putih terang. Selain itu, di bawah ini gejalanya:
- Mata merah
- Mata juling (strabismus)
- Mata bengkak
- Mata terasa nyeri
- Perubahan warna iris pada mata
- Salah satu atau kedua bola mata mengalami pembengkakan
- Gangguan penglihatan
2. Meningitis
Pada awalnya, bayi yang terkena meningitis akan mengalami gejala seperti halnya flu. Sedikit informasi, meningitis merupakan penyakit peradangan membran yang menyelubungi otak.
Pada kondisi lebih lanjut, gejalanya yang muncul akan semakin parah, mulai dari muntah, demam, gelisah hingga kejang. Ketika bayi sudah menunjukkan gejala tersebut tetapi belum mendapatkan penanganan lebih lanjut, biasanya akan muncul gejala terjadinya komplikasi, seperti:
- Tubuhnya tampak menggigil
- Napas menjadi lebih cepat atau tidak teratur
- Kenaikan suhu tubuh mencapai 38ºC atau di atasnya yang terjadi pada bayi di bawah tiga bulan, sedangkan 39ºC atau di atasnya terjadi pada bayi bayi berusia lebih dari tiga bulan
- Tangan dan kaki terasa dingin pada suhu ruangan normal
- Perubahan warna kulit yang tampak lebih pucat, membiru, atau timbul bercak merah atau keunguan pada bekas tekanan
- Bayi tidak memberikan respon saat mendengar suara atau gerakan
- Timbulnya nyeri pada otot dan anggota badannya yang membuat bayi merasa kesakitan
- Leher/tengkuk tampak tegang
- Menangis dengan nada tinggi dan disertai rintihan
- Gerakan bayi menghentak-hentak atau malah terlihat lesu
3. Diabetes Tipe 1 pada Anak
Meski cukup mengagetkan, tetapi bayi bisa terkena diabetes tipe 1. Kondisi ini terjadi jika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula darah.
Akibatnya, gula darah di kecil menjadi tinggi dan memicu munculnya diabetes tipe 1. Sebagai bentuk kewaspadaan, perhatikan gejalanya di bawah ini:
- Muncul infeksi jamur di area kemaluan bayi wanita
- Sering mengompol
- Sering muntah-muntah
- Perut bagian atas terasa sakit
- Bayi merasakan sakit kepala
- Terlalu sering minum
- Tubuh bayi terlihat lemas tidak bertenaga
- Berat badan menurun
Bayi yang mengalami diabetes tipe 1 perlu mendapatkan penanganan dari ahlinya. Sebab, penyakit ini berpotensi memicu munculnya diabetic ketoacidosis (DKA).
DKA sendiri adalah terbentuknya senyawa asam keton yang terbentuk akibat kadar insulin dalam tubuh terlalu sedikit dan kadar gula darah sangat tinggi. Umumnya, penderita DKA akan mengalami hal-hal berikut:
- Nafas terdengar mendesah dan dalam
- Kesadaran berkurang
- Lebih sering muntah-muntah
- Perut bagian atas terasa nyeri
4. Bercak-Bercak pada Kulit
Kulit bayi memang rentan muncul bercak-bercak. Bagi yang memiliki buah hati berkulit gelap, sebaiknya lebih waspada karena bercak yang muncul menjadi tersamarkan.
Pastikan secara berkala. memeriksa beberapa bagian tubuhnya, seperti permukaan tangan, perut, langit-langit mulut, lipatan mata area dalam, dan tumit kaki.
Jenis bercak sendiri ada beragam, untuk mengetahui bercak apa yang terdapat pada si kecil, segera kunjungi layanan kesehatan terdekat. Sebaiknya tidak mengabaikan hal tersebut terutama apabila bercaknya berwarna atau berbentuk aneh.
Kapan Bayi Perlu Mendapatkan Perawatan Tingkat Lanjut?
Membahas mengenai kesehatan bayi, kewaspadaan orang tua menjadi hal yang begitu penting. Apabila muncul gejala fisik, perubahan perilaku, atau penurunan berat badan secara drastis, ada baiknya untuk berkonsultasi ke ahlinya.
Diagnosa akan dokter lakukan setelah mengetahui bagaimana kondisi bayi. Jangan tunggu gejala yang timbul semakin parah, sebab berpotensi memicu komplikasi yang menyebabkan kondisi berikut:
- Penurunan kesadaran
- Kesulitan bernafas hingga mengalami henti nafas
- Saat Anda tekan, bagian perutnya terasa keras
- Munculnya kejang berulang
- Mengalami perubahan warna bibir menjadi biru, ungu, atau kelabu
- Pendarahan tidak berhenti dengan sendirinya meski hanya dari luka kecil
- Lengan atau kaki kesulitan bergerak
Tips Menjaga Kesehatan Bayi
Sistem imun yang masih dalam tahap perkembangan membuat si kecil rentan terkena penyakit tertentu. Untuk menjaga kesehatannya, lakukan beberapa hal berikut agar lebih kuat terhadap serangan penyakit.
- Memberikan ASI Eksklusif setelah kelahirannya
- Melakukan beberapa jenis imunisasi agar lebih kebal pada virus dan bakteri tertentu
- Jaga asupan yang masuk ke tubuh bayi
- Jika bayi masih minum ASI, pastikan sang ibu mengkonsumsi makanan bergizi tinggi
Tugas penting orang tua setelah memiliki anak adalah mewaspadai penyakit anak bayi yang mungkin saja timbul. Perlu Anda ketahui, penyakit pada bayi sendiri bisa saja akibat kebiasaan hidup orang tuanya yang tidak baik, seperti sering merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, dan lain sebagainya.
Narasumber:
Spesialis Anak
Primaya Hospital Makassar
Referensi:
- Is your baby or toddler seriously ill?. https://www.nhs.uk/conditions/baby/health/is-your-baby-or-toddler-seriously-ill/. Diakses pada 10 Agustus 2023.
- Diarrhea in infants. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000691.htm. Diakses pada 10 Agustus 2023.
- Sepsis in Newborns. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15371-sepsis-in-newborns. Diakses pada 10 Agustus 2023.
- Respiratory syncytial virus (RSV). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/respiratory-syncytial-virus/symptoms-causes/syc-20353098. Diakses pada 10 Agustus 2023.
- Necrotizing Enterocolitis in the Newborn. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=necrotizing-enterocolitis-90-P02388. Diakses pada 10 Agustus 2023.